Chapter 01🌺

1.8K 75 24
                                    

Kala itu, langit ibu kota Kekaisaran Kou tidak menampilkan keagungannya seperti hari-hari biasa. Rintik gerimis hujan musim panas dengan lembut turun menerpa seluruh wilayah ibu kota Kekaisaran Kou. Asap dan kobaran api serta riuh teriakan pasukan tentara garnisun ibu kota mengumandang ke langit abu-abu kehitaman saat itu. Bau darah menguar ke seluruh penjuru ibu kota, kontras dengan mayat-mayat yang tergeletak berhamburan di sepanjang jalan ibu kota. Jauh menelisik ke arah istana kekaisaran, terlihat ribuan prajurit yang telah mengepung gerbang utama istana. Di sepanjang barisan para tentara, juga telah didirikan tenda-tenda kecil yang menghadap ke arah gerbang dengan sebuah bendera asing yang tak pernah terdaftar dalam wilayah penaklukan federal Kekaisaran Kou. Raut garang dan cemberut para tentara memandang seksama ke arah gerbang agung Tiānshàng fènghuáng* istana kekaisaran, seolah menanti sesuatu yang akan keluar dari dalam istana ketika gerbang itu dibuka.

*天上鳳凰 -phoenix surgawi

Pintu gerbang berderit nyaring ketika didorong terbuka dari bagian dalam istana kekaisaran. Seseorang terlihat melangkah keluar dari dalam istana dengan mengenakan jubah merah berhiaskan motif naga emas di kedua pundak dan punggungnya. Jubah agung merah mencoloknya tak terlihat kontras dengan jubah dalam putih raminya. Langkahnya terlihat lesu dan gontai, ibarat alang-alang yang lunglai diterpa angin hutan. Rambutnya yang sehitam bulu gagak berkibar diterpa angin dingin sementara tangan kanannya menggenggam sesuatu dengan erat. Langkah kakinya berhenti di tengah-tengah jarak antara gerbang dengan para tentara. Sosok itu mengangkat wajahnya dan menatap barisan tentara di hadapannya. Seketika itu juga, raut wajah beringas dan menakutkan para tentara berubah drastis. Rasa terkejut dan tidak percaya terpampang jelas di raut wajah pasukan.

"Namaku Liu Wenhua, penguasa terakhir dari Kekaisaran Kou," Ujar sosok itu.

***

Tahun 255 SM kalender lunar, Kekaisaran Kou di dataran tinggi China yang permai, telah mengukir sejarah agungnya yang berdiri berabad-abad lamanya kini mengalami ancaman akan pergolakan wilayah yang berpotensi pada berakhirnya dinasti saat ini. Pemberontakan yang sukses ditekan setelah kaisar pertama berhasil menyatukan 5 kerajaan dataran China, kini mulai menampilkan taringnya pada penguasa utama ibu kota. Hal ini berhasil mengusik ketenangan sang kaisar yang membuatnya mengirimkan pasukan terbaik menuju medan tempur demi meredam pemberontakan yang bergolak. Tahun itu, Pasukan Kavaleri Naga Biru Perbatasan Timur dan Pasukan Kavaleri Harimau Putih Perbatasan Barat segera dikirim menuju medan tempur terbesar di dua kota provinsi perbatasan, Kota Yang dan Kota Wei di Provinsi JiangHu. Penguasa Provinsi, Yansheng Gōngjué* telah mati ditangan musuh sehingga jatuhnya Provinsi JiangHu saat itu sudah jelas di depan mata.

* 公爵-Gōngjué/duke

Pasukan Kavaleri Naga Biru Perbatasan Timur berhasil tiba terlebih dahulu di Kota Yang dan segera bergabung dengan pasukan garnisun yang tersisa untuk menekan pertempuran, sedangkan Pasukan Kavaleri Harimau Putih Perbatasan Barat mengalami kendala dalam perjalanan menuju Kota Wei karena menghadapi serangan mendadak dari musuh. Pasukan Kavaleri Harimau Putih Perbatasan Barat mengalami kerugian yang lumayan dalam serangan mendadak ini, namun berhasil tiba di Kota Wei tepat waktu di bawah pimpinan seorang jenderal muda, Jenderal Tang Weiheng. Keadaan di Kota Wei segera berbalik, dan keadaan Kota Wei berhasil dijamin kembali.

Di sisi lain, alur peperangan di Kota Yang tidak semulus yang diperkirakan bahkan setelah mendapat bantuan dari ibu kota. Hal tersebut dikarenakan, musuh tanpa diperkirakan, membawa kekuatan tempur lain yang selama ini tak pernah berada di dalam wilayah Kekaisaran Kou, Hanba*. Akibatnya, pertempuran di Kota Yang berlangsung lebih lama dan bahkan mengalami kemunduran. Ketika Pasukan Kavaleri Naga Biru Perbatasan Timur sudah berada di ujung tanduk dan bersiap untuk mundur ke kota terdekat guna menyusun strategi, Pasukan Kavaleri Harimau Putih Perbatasan Barat berhasil tiba dan mengikis barikade Hanba dari luar kota.

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFEWhere stories live. Discover now