Chapter 05 🌺

308 34 12
                                    

Matahari dengan cepat naik semakin tinggi, dan waktu bergulir dengan cepat. Dalam kurun waktu ini beberapa prajurit mondar-mandir keluar masuk dari kantor Tang Weiheng untuk menyerahkan berkas terkait teknik kultivasi iblis yang ditemukan dalam arsip negara secara bertahap. Waktu terus berjalan dan kini matahari sudah mulai kembali ke peraduannya. Jiang Shi mengetuk pintu dan meminta izin pada orang yang berada di dalam ruangan. Setelah mendengar konfirmasi dari dalam, Jiang Shi membuka pintu perlahan.

"Jendral, ini adalah berkas terakhir yang terkait dengan teknik kultivasi iblis seperti permintaan anda," Di dalam ruangan, Tang Weiheng duduk di balik meja besar dengan banyak perkamen dan buku yang menggunung. Tak hanya di atas meja, berkas-berkas tersebut juga ditumpuk rapi di atas lantai. Beberapa berkas bahkan tersusun berantakan di samping kaki meja. Tang Weiheng masih dengan teliti membaca catatan yang ada dalam dokumen yang dipegangnya. Lengan bajunya dilipat hingga siku dan jubah luar seragam militernya ia selampirkan di punggung kursinya. Alisnya sedikit berkerut menyimak tiap informasi yang ia baca. Jiang Shi masuk ke dalam dan meletakkan dokumen yang ia bawa di salah satu sudut ruangan.

"Baik, terima kasih. Kau boleh pulang," Tang Weiheng menjawab Jiang Shi tanpa mengalihkan pandangan dari benda di hadapannya. Jiang Shi mengamati ruangan dan melihat cangkir teh dengan teko dan sebuah piring kecil camilan yang tergeletak di atas meja kecil di sudut lain ruangan, "Jendral, anda sudah makan bukan?" Tang Weiheng hanya mengangguk sebagai balasan.

"Apa yang anda makan?" Tang Weiheng membuka lembaran baru dari dokumen yang ia baca dan menjawab, "2 buah Zongzi*," Jiang Shi seketika membuat ekspresi jelek mendengar jawaban Tang Weiheng.

*Zongzi merupakan kue beras yang terbuat dari beras ketan. Kemudian di dalamnya diberikan beberapa isian, seperti daging hingga sayur sayuran.

"Dan kapan anda memakannya?"

"Tengah hari tadi," Jiang Shi menggelengkan kepalanya dengan helaan napas tak berdaya mengetahui atasannya melewatkan makan siang. Jendralnya ini adalah tipe orang yang akan melupakan segala hal tentang dirinya jika sudah berkutat dengan pekerjaan. Pria berusia 28 tahun itu bahkan sering tidak akan makan jika Jiang Shi tidak mengingatkannya untuk beristirahat. Dan karena hari ini Jiang Shi tidak berada di sisinya maka dengan leluasa Tang Weiheng mengabaikan keperluannya sebagai manusia. 

Ia juga sering berada di markas hingga lewat jam kerja. Sebenarnya Tang Weiheng sendiri memiliki nafsu makan yang besar, akan tetapi jika ia memiliki sebuah pekerjaan dan belum menyelesaikannya ia memilih untuk mengesampingkan istirahat agar pekerjaan tersebut cepat selesai. Jiang Shi juga yakin bahwa yang mengantarkan teh dan camilan tersebut adalah para prajurit yang menyadari pimpinan mereka yang tak muncul saat waktu makan siang. Kebiasaan buruk Tang Weiheng ini juga sudah menjadi perhatian khusus di markas mereka. Para prajurit dan Jiang Shi tidak khawatir jika jendral mereka akan pingsan karena kelaparan, karena seperti yang diketahui Tang Weiheng adalah seorang jendralyang telah mengalami ribuan pertarungan dan selalu kembali dengan selamat. Melewatkan makan siang saja tentu tidak akan cukup untuk menumbangkannya. Akan tetapi, bagaimanapun juga prajurit-prajurit yang berada di bawah naungannya selalu menyayangkan kebiasaan jendral mereka yang tidak peduli pada kesehatannya sendiri.

"Jendral, tolong lebih peduli sedikit pada kesehatan anda," merasa tidak tahan, akhirnya Jiang Shi mengutarakan kekhawatirannya.

"Aku tidak ingin mendengar omelanmu sekarang," seperti biasa, Tang Weiheng menjawab dengan acuh tak acuh.

"Jendral, anda juga belum sepenuhnya pulih dari cedera pertarungan terakhir. Mengapa tidak bersantai sedikit?"

"Tidak ada waktu untuk bersantai. Terlebih lagi musuh yang kita hadapi saat ini benar-benar berbeda dari pertarungan-pertarungan sebelumnya yang pernah kita hadapi. Jika aku harus menggunakan Tiān zhù terus menerus setiap pasukan hanba ini muncul, maka akulah yang akan kerepotan. Coba lihat, selain diriku dan Lónglǐ-jun siapa yang akan mampu memukul mundur pasukan musuh? Lónglǐ-jun sendiri bahkan kewalahan menghadapi mereka kemarin," Jiang Shi hanya berdiri diam dan mengalihkan pandangannya ke sudut lain ruangan.

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFEحيث تعيش القصص. اكتشف الآن