Chapter 66🌺

91 11 0
                                    





Tang Weiheng jatuh dengan cepat dan setiap kobaran energi spiritual yang dikeluarkan gerbang spiritual menabrak tubuhnya dengan ganas. Tang Weiheng berpegangan sekuat tenaga pada Tiān zhù dan akhirnya membangun penahan spiritual di sekeliling tubuhnya, bersiap untuk benturan. Ia akhirnya jatuh dengan pendaratan yang tak mulus lagi, namun berhasil mengurangi dampak benturan.

Tang Weiheng terbatuk hebat ketika merasakan rasa besi yang kembali merambat naik ke tenggorokannya. Setelah beberapa saat, akhirnya ia mendapatkan kembali kesadarannya dan hal pertama yang muncul dalam pandangannya adalah tumpukan senjata, baik yang menggunung atau pun menancap di dinding berbatu. Seluruh senjata berbagai bentuk itu memiliki rantai hitam yang mengikat mereka. Seolah-olah menahan mereka untuk bergerak dari tempatnya.

Samar-samar Tang Weiheng bisa menebak jika ia berhasil masuk ke makam senjata atau mungkin sarang senjata seperti yang ada di Gunung Huǒxīng. Ketika pria itu akhirnya bisa berdiri dengan seimbang, aura mengerikan dengan atribut api menguar di hadapannya. Tang Weiheng mengangkat kepalanya, dan menemukan di atas gundukan senjata yang terbelenggu sebuah bola api seukuran kepalan tangan orang dewasa yang berotasi dan menyala.

Untuk sesaat, Tang Weiheng terpana dengan pemandangan dihadapannya. Tiān zhù berdengung dengan hebat ketika Tang Weiheng mengambil langkah untuk mendekati bola api yang membara itu. Proses Tang Weiheng mendekati benda itu mulus tanpa gangguan dan dia hanya perlu mendaki gundukan senjata.

Ketika tanpa sadar, Tang Weiheng akan menyentuh benda itu, sebuah suara menginterupsinya, "Kau tidak akan bisa kembali setelah menyentuhnya."

Bocah laki-laki yang sebelumnya membukakan gerbang spiritual untuknya kini berdiri di bawah gundukan senjata dan memperhatikannya. Bocah itu tersenyum dan kembali membuka mulutnya, "Membutuhkan lebih dari 100.000 pengorbanan senjata spiritual untuk menahan benda itu disini. Kau yakin bisa menanganinya?" Tang Weiheng mengerutkan keningnya.

"Kau sendiri yang mengatakan bahwa aku tidak punya pilihan dan kini kau menarik kembali kata-katamu?" bocah laki-laki itu mengangkat bahunya acuh tak acuh, "Sang Phoenix yang memintaku, tentu saja aku akan mengabulkan permintaan teman lama. Lagipula aku yakin kau tidak cukup bodoh untuk menyentuh benda itu begitu saja bukan?"

"Benda itu tidak dibuat atau muncul di dunia ini. Benda itu jatuh dari langit dan bahkan para dewa pun tak akan gegabah menggunakannya," di sisi lain, dengungan Tiān zhù semakin hebat. Membuat Tang Weiheng semakin tak sabaran. Pria itu dengan acuh memutar punggungnya menghadap benda aneh itu, "Aku tidak punya pilihan, jika aku tidak kembali saat ini ke Yangzhou maka semuanya akan berakhir bagiku."

Tanpa aba-aba Tang Weiheng mengulurkan tangannya dan menyentuh bola berpijar itu begitu saja. Seketika, denyut jantungnya menggema di telinganya dan sensasi panas yang membara merambat dari tangan ke seluruh tubuhnya. Retakan membara yang panas muncul secara bertahap di seluruh tubuhnya. Ini tampak seperti tubuhnya akan hancur berkeping-keping.

Benda yang ia pegang memiliki afinitas atribut api yang luar biasa dan Tiān zhù tampak sangat bahagia ketika akhirnya Tang Weiheng memilih untuk mengikuti keinginannya. Di sisi lain, Tang Weiheng mengerang menahan rasa sakit yang membakarnya dengan luar biasa. Pria itu secara bertahap berlutut dan menopang tubuhnya dengan lutut. Ia mencengkeram dada kirinya dan merasakan jantungnya yang akan segera meledak.

'Ini gila! Aku bisa mati!'

Tubuhnya mulai mengeluarkan api dari retakan yang muncul. Ketika dia mati-matian bertahan dari rasa sakit dan mencoba mempertahankan kesadarannya, bocah laki-laki itu muncul dan menekan dahinya, "Konsentrasi," mata kanan Tang Weiheng membulat melihat bocah laki-laki yang kini muncul di hadapannya itu.

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFEWhere stories live. Discover now