Chapter 65🌺

80 8 0
                                    




Langit sudah gelap gulita ketika Liu Wenhua membuka matanya yang membengkak akibat menangis terlalu banyak. Kesimpulannya ia tidur dari sore hingga tengah malam. Ketika bangun, ia menemukan Lan Jiao yang tertidur di kursi di dekat tempat tidur. Liu Wenhua kemudian bangkit dan mengambil selimut kemudian menyelimuti gadis yang tampak sangat lelah itu. Ia kemudian berjalan menuju nakas di samping tempat tidur dan menyeka wajahnya dengan handuk basah disana.

Mengambil mantel dengan bulu rubah putih, Liu Wenhua memakainya dan berjalan keluar dari mansion dengan lentera di tangannya, "Fūrén, mengapa Anda keluar semalam ini?" salah seorang penjaga yang berjaga melihat Liu Wenhua dan bertanya dengan sopan, "Aku ingin memeriksa kondisi pasien sebentar lalu kembali lagi."

"Begitukah? Kalau begitu saya akan menemani Anda."

"Terima kasih, tapi tidak perlu. Lakukan saja tugasmu."

"Apa Anda yakin?"

"Tentu saja, aku akan baik-baik saja,"Liu Wenhua berlalu dan melambaikan tangannya dengan ringan. Liu Wenhua mengeratkan mantel di tubuhnya, mencari kehangatan. Ia mengangkat salah satu tirai tenda untuk masuk ke dalam tenda medis. Ia berjalan perlahan dan memeriksa satu persatu para prajurit terluka yang tertidur. Sesekali ia akan berhenti dan menyentuh dahi beberapa prajurit yang terlihat menggigil dan terengah-engah. Ketika selesai, ia akan mencatat berapa banyak prajurit yang sebelumnya menggigil dan mengambil obat-obatan di dalam kotak muatan.

Mengambil obat oral sesuai kebutuhan ia mengambil gelas dan air lalu menghampiri para prajurit yang dirasa memiliki demam satu persatu. Liu Wenhua mengguncang dengan ringan bahu mereka untuk dibangunkan lalu meminta mereka meminum obat. Ketika ia menghampiri prajurit yang memiliki demam tinggi hingga bahkan tidak sanggup untuk membuka matanya dan terus mengigau, Liu Wenhua merangkulnya dan memosisikan prajurit itu untuk duduk. Ia dengan sabar dan telaten memastikan orang dalam rengkuhannya meminum obat yang dia berikan.

Setelah selesai dan akan berjalan menuju tenda selanjutnya, suara seseorang yang ia kenal menginterupsi, "Terima kasih banyak, Fūrén."

Liu Wenhua menoleh dan menemukan Li Yingnan yang berdiri dengan lentera ditangannya, "Mayor Li...apa yang kau lakukan disini?" Li Yingnan tersenyum, "Sama dengan Anda, saya memeriksa kondisi para prajurit. Maafkan saya, bahwa sebenarnya ini tugas paramedis namun mereka justru menyerahkannya pada Anda."

"Tidak apa-apa. Mereka juga butuh beristirahat. Lagipula sebagian dari mereka juga berjaga secara bergiliran."

Melihat Liu Wenhua membasuh tangannya, LI Yingnan berkata dengan candaan, "Para prajurit ini pasti akan merasa sangat bahagia ketika mengetahui bahwa orang selembut dan secantik Anda merawat mereka secara pribadi," Liu Wenhua terkekeh mendengar penuturan Li Yingnan.

"Ternyata Mayor Li, bisa bercanda juga."

"Lalu, apa yang akan Anda lakukan setelah ini?" Liu Wenhua meletakkan telunjuknya di dagu, nampak berpikir, "Mungkin aku akan jalan-jalan sebentar. Lagipula karena tidur begitu lama aku jadi tidak mengantuk."

"Kalau begitu, izinkan saya menemani Anda."

"Baiklah, terima kasih Mayor Li," kedua orang itu kemudian berjalan secara beriringan memutari barak. Sesekali mereka akan berpapasan dengan prajurit yang tengah berjaga dan mereka akan sontak menyapa Liu Wenhua. Liu Wenhua yang akhir-akhir ini selalu turun tangan untuk merawat yang terluka dan bahkan datang dengan membawa bantuan logistik benar-benar berhasil mencuri hari setiap prajurit di barak. Mereka menaruh posisi Liu Wenhua di tempat yang sama dengan Tang Weiheng di dalam hati mereka.

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFEWhere stories live. Discover now