Chapter 45🌺

172 10 1
                                    




Tang Weiheng dan pasukannya keluar dari pilar cahaya dan segera menghentikan laju kudanya. Tang Weiheng memperhatikan area sekitarnya sebelum akhirnya menolehkan kepalanya kebelakang.

"Jiang Shi, bagaimana menurutmu?"

"Jenderal, energi spiritual saya macet dan menilik dari topografi area hutan, saya rasa pasukan berkuda mungkin tidak akan menemukan kesulitan yang berarti untuk menelusurinya," Jiang Shi menundukkan tatapan matanya dan berkata dengan ragu, "Tapi Jenderal..."

"Katakan."

"Istana melepas Taotie disini. Bukankah itu terlalu berbahaya untuk sebuah acara kompetisi persahabatan seperti ini? Di acara-acara sebelumnya, istana tidak pernah melepaskan mahluk sebuas ini," menanggapi kecemasan Jiang Shi, Tang Weiheng mendengus, "Kaisar sengaja."

"Jenderal?"

"Coba pikirkan, sebelumnya kaisar tidak pernah melakukannya tapi ini adalah tahun pertama aku berpartisipasi. Apalagi jika bukan untuk mengujiku? Atau mungkin menyingkirkanku."

"Jenderal, tolong jangan berpikir seperti itu. Jika kaisar benar-benar ingin menyingkirkan anda, Kaisar tidak akan memberikan token giok sebagai upaya penyelamatan diri!" Tang Weiheng mengangkat kedua bahunya tak peduli dan menghentakkan tali kekang kudanya, membuat kuda hitam yang ditungganginya meringkik dan melaju kencang. Segera setelah ia memulai pergerakan, pasukan yang dibawanya dengan patuh mengikuti dibelakang.

Shen Shilin tengah memeriksa jejak kaki di tanah Ketika seseorang datang menghampirinya, "Jenderal!" Shen Shilin menoleh dan menatap seorang prajurit yang datang bercucuran keringat, "Ada apa?" prajurit itu memiliki wajah yang jelek Ketika ia menjelaskan, "Jebakan...Jebakan yang kita pasang! Itu itu!"

"Tenang dan katakan secara perlahan!" wajah prajurit itu semakin memucat seiring pernyataan yang keluar dari mulutnya.

"Bukan rusa emas yang berhasil kita tangkap melainkan Guīyì-jun!" ada air mata fisiologis yang menetes di hati prajurit itu, "Apa?!" Shen Shilin dengan cepat berlari menuju tempat yang ditunjukkan prajurit itu padanya. Ketika ia sampai, ia menemukan dua kubu pasukan yang saling mengacungkan pedang dan menarik busur. Dan Guīyì-jun yang terjebak di antaranya dalam jaring jebakan.

"Oh, lihat itu Nixiāng-jun! Hey, Nixiāng-jun maukah kau membantuku keluar dari sini? Jika tidak, cepat atau lambat mereka akan berkelahi satu sama lain!" Dengan frustasi Shen Shilin menepuk dahinya dan menghela napas kasar. Ia berjalan ke tengah dan mengangkat kedua tangannya untuk menengahi dua kelompok di masing-masing sisinya.

"Baiklah, lebih baik kalian tidak mengacungkan senjata satu sama lain seperti itu. Seperti yang kalian lihat, Guīyì-jun baik-baik saja," seorang prajurit berjubah hitam yang berdiri paling depan di kubu Ho Qianfan, berseru dengan pedang yang teracung tinggi, "Nixiāng-jun, itu karena jebakan yang dipasang pasukan anda, Jenderal terjebak seperti ini. Apakah memang ini salah satu taktik yang kelompok anda pasang atau strategi culas untuk menyingkirkan peserta kelompok lain?"

"Dasar kurang ajar!" seorang prajurit dari kelompok Shen Shilin maju karena tidak terima dan Shen Shilin menahannya. Shen Shilin menghela napas dan menarik pedang dari pinggangnya. Ia kemudian melempar pedang itu dan memotong jaring yang menjebak Ho Qianfan . Pedang itu menancap dengan kuat di batang pohon seiring suara jatuh seseorang yang menyakitkan.

"Jenderal!" prajurit Ho Qianfan menjerit seraya mengerubungi sosok yang dengan bodoh terduduk di tanah. Shen Shilin menatap pria itu dengan tatapan jijik sebelum berkomentar dengan sinis, "Perhatikan sekelilingmu, bisa-bisanya jebakan hewan ini mampu menangkapmu. Apa kau bodoh?" dengan cuek Ho Qianfan mengedipkan sebelah matanya pada Shen Shilin, "Tapi karena inilah kita bertemu disini bukan?" Shen Shilin tiba-tiba merasakan bulu kuduknya berdiri dan ia memutar tubuhnya dengan cepat.

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFEWhere stories live. Discover now