Chapter 50🍋

338 24 24
                                    





Matahari menyingsing dan cahayanya masuk melalui celah-celah ventilasi pondok. Liu Wenhua mengerutkan keningnya ketika menyadari sisipan cahaya di antara celah kelopak matanya. Ketika ia membuka matanya secara perlahan, pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah dada bidang seorang pria dengan kulit tembaga. Sontak, selama beberapa detik omega itu terdiam kaku di tempat. Otaknya berusaha untuk memproses apa yang baru saja terjadi.

Saat ini, kilasan ingatan kejadian semalam segera datang memenuhi kepala Liu Wenhua. Menyadari bahwa ia dan Tang Weiheng baru saja tidur bersama, wajah putih Liu Wenhua memerah seketika. Ketika ia dalam keadaan panik entah harus bangun atau tetap melanjutkan tidur, tubuhnya bergerak tanpa sadar. Gerakannya tiba-tiba terhenti ketika ia menyadari ada hal aneh di tubuhnya. Omega itu mencoba untuk mengangkat kakinya ketika akhirnya ia menyadari bahwa batang daging Tang Weiheng masih tertanam di dalam dirinya.

"?!!!!" jeritan batinnya menggema dalam hati. Omega itu masih bergerak dengan canggung karena merasa bingung untuk memposisikan dirinya saat ini dengan situasi yang ada. Karena gerakannya yang tidak beraturan, Tang Weiheng merasa terusik dalam tidurnya.

"Um..." pria itu mengerang rendah dan mengerutkan keningnya. Segera, Liu Wenhua kembali berhenti bergerak. Tak butuh waktu lama hingga akhirnya Tang Weiheng membuka matanya dan menatap Liu Wenhua yang kikuk dalam pelukannya.

"Ah...Selamat pagi, Hóujué..." Liu Wenhua mengucapkan salam dengan kaku berharap bahwa ia bisa memecah kecanggungan di antara mereka. Tang Weiheng menatap Liu Wenhua yang juga menatap nya dengan bingung. Tanpa diduga, pria itu hanya menatapnya datar sebelum membalas dengan suaranya yang berat dan serak.

"...Selamat pagi," mendapat balasan pendek darinya, Liu Wenhua merasakan kehangatan kecil di suatu sudut hatinya. Tersadar sesuatu, ia berkata kembali, "Hóujué...itu...bisakah kau menyingkirkannya?" omega itu bertanya dengan nada malu-malu tak mampu membayangkan benda dibawah dan Tang Weiheng hanya diam menatapnya. Merasa bahwa mungkin Tang Weiheng tak ingin mengikuti permintaannya, Liu Wenhua mencoba berkompromi.

"Hóujué, bukankah kau memiliki latihan pagi rutin? Ini sudah lewat jamnya tapi jika kau- Ah!" bahkan Liu Wenhua belum menyelesaikan perkataannya ketika Tang Weiheng menggenggam pinggang tipis dalam pelukannya dan menusukkan batang dagingnya lebih dalam lagi. Napas panas dan berat keluar dari mulut Tang Weiheng ketika ia merasakan sensasi rapat yang mengelilingi batang dagingnya.

Air mata rangsangan berkumpul dengan cepat di pelupuk mata Liu Wenhua, "Hóujué... Hóujué kau ingin melakukannya lagi? Apakah semalam belum cu- Ah Ah!" Tang Weiheng tak memberikan Liu Wenhua kesempatan untuk berbicara dan langsung dengan kejam menggerakkan pinggulnya.

"Hóujué, Pelan...Pelannhh!" nada mendesah yang berminyak terdengar dari mulut kecil Liu Wenhua ketika ia berusaha untuk menahan gerakan Tang Weiheng dengan mendorong dada bidang pria itu. Sesuai dengan tabiatnya, Tang Weiheng tentu saja tidak mendengarkan.

"Hóujué... Hóujué! Ngh!" Tang Weiheng membungkam mulut Liu Wenhua setelah serangkaian gerakan cepat yang ia lakukan. Kemudian memutar posisi tubuh, sekali lagi menempatkan Liu Wenhua dibawah kungkungannya. Membuka lebar paha putih dengan bercak cupang kemerahan dan bekas gigi, Tang Weiheng menusukkan dengan cepat rudalnya.

Punggung Liu Wenhua melengkung ke atas tatkala pria itu menumbuk secara brutal pintu rahimnya. Jari-jari kakinya yang mungil melengkung karena rangsangan dan air liur mengalir dari sudut mulutnya karena ciuman Tang Weiheng sebelumnya.

Pagi itu, Liu Wenhua kembali disiksa berulang kali seiring matahari yang terus naik begitu tinggi di atas kepala. Ketika mereka sudah selesai, tubuh mereka berdua penuh bermandikan keringat. Napas menggebu terlihat dari desahan yang muncul di antara bibir keduanya. Tang Weiheng memperhatikan tubuh tak berdaya Liu Wenhua yang gemetar dibawahnya. Tatapannya menggelap ketika ia memperhatikan lelehan sperma yang mengalir dari krisan Liu Wenhua ketika penisnya dicabut. Entah dari mana Tang Weiheng mendapatkan pikiran aneh, pria itu mengulurkan tangannya dan menusuk krisan Liu Wenhua dengan kedua jarinya.

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFEWhere stories live. Discover now