Chapter 43🌺

161 13 2
                                    





Tang Weiheng tidak tidur di rumah malam itu. Ia segera kembali ke markas militer dan mengadakan rapat darurat untuk mempercepat sebisa mungkin persiapan ke Yangzhou. Ketika Tang Weiheng mengatakan perintah kaisar, seluruh perwira tinggi yang ia kumpulkan secara serentak mengeluarkan protesnya. Terlebih lagi dengan kenyataan bahwa setengah kekuatan militer yang mereka miliki disita oleh kaisar. Alis Tang Weiheng mengerut dalam dan ia memaki kaisar keras-keras di dalam hatinya.

"Urgh..." Liu Wenhua bangun dengan memegangi kepalanya. Ketika ia membuka pintu, hal pertama yang ia lihat adalah langit-langit kamar yang terasa asing baginya.

"Fūrén!" Lan Jiao yang setia berada di sisinya, menggenggam dengan erat tangan Liu Wenhua begitu dirinya membuka mata.

"Jiao-er..." Liu Wenhua membuka suaranya dan hanya suara serak lirih yang dapat ia keluarkan, "Fūrén, apa anda merasakan ketidaknyamanan di tubuh anda?...Tabib mengatakan bahwa anda pingsan karena tekanan stres yang luar biasa akibat feromon alpha..." mata Lan Jiao memerah dan segera, suara gadis itu tercekat.

"Fūrén, maafkan saya karena tidak bisa menghalangi tuan... " tetesan air mata satu persatu datang menuruni wajah memerah gadis belia itu. Lan Jiao menangis dengan tidak berdaya sembari memegangi tangan Liu Wenhua. Liu Wenhua tersenyum tipis dan mengelus ringan pipi Lan Jiao.

"Jiao-er...Jangan menangis, aku baik-baik saja," Lan Jiao reflek menahan tangisnya dan berkata dengan susah payah, "Kenapa tuan harus sekasar itu? Lihat tangan anda, ada bekas ungu-merah yang jelas! Itu pasti sakit sekali..."

"Situasinya sedang sulit, Jiao-er. Aku yakin dia melakukannya karena emosi sesaat. Apalagi kesulitannya saat ini disebabkan olehku..."

"Alasanmu ini tidak akan bisa mengubah kenyataannya! Tahukah kau? Karena ulahmu, Pasukan Kavaleri Harimau Putih ku harus dipecah dan aku dikirim kembali ke Yangzhou sebelum persiapan ku selesai!" sorot mata Liu Wenhua menjadi murung ketika ia mengingat perkataan Tang Weiheng sebelumnya.

"Tapi tetap saja! Seharusnya tuan tidak boleh menyakiti anda!"

"Jiao-er, mengapa kau ada disini? Jika tuanmu tau kau ada disini, ia akan menghukummu..." jari-jari mungil Liu Wenhua naik dan menyeka air mata Lan Jiao. Omega itu segera mengalihkan topik pembicaraan.

"Biarkan saja! Anda pikir saya tega meninggalkan anda sendirian dengan kondisi seperti ini di dalam pondok?" tangisan Lan Jiao yang sebelumnya sudah terhenti kini muncul kembali.

"Jangan berkata seperti itu...kau tau seperti apa tuanmu jika sudah mengambil keputusan bukan? Aku lebih baik seperti ini daripada harus membuat orang lain kesulitan."

"Fūrén..."

"Daripada itu, Jiao-er...bisa kau mengambilkan kuas dan kertas untukku?"

"Baiklah, Fūrén. Tapi apa yang ingin anda lakukan? Anda tidak boleh bekerja sampai anda sepenuhnya membaik. Tabib mengatakan setidaknya anda harus beristirahat penuh selama satu hari..."

"Ada sesuatu yang mengganjal pikiranku Jiao-er dan kali ini aku perlu meminta bantuan Hong Kaibo," Lan Jiao tidak banyak protes lagi dan ia keluar untuk mengambilkan keperluan Liu Wenhua. Setelah ia kembali dan menyerahkannya pada Liu Wenhua, omega itu dengan cepat dan lugas menuliskan pesannya di atas kertas. Setelah selesai, ia menyerahkan surat itu pada Lan Jiao.

"Jiao-er, kirimkan ini pada Hong Kaibo," Lan Jiao menerima suratnya dan segera pergi untuk mengirimkannya. Tersisa ia sendiri di dalam pondok, Liu Wenhua meremas selimut yang menutupi dirinya.

'Kali ini...karena kesalahanku yang begitu bodoh, mungkinkah nyawa orang yang tidak bersalah akan menjadi korban?'

***

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFEМесто, где живут истории. Откройте их для себя