THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFE

Chapter 71🌺

"Dia ada disana, Nalan You," Nalan You hanya diam berdiri di belakang gadis dengan rambut hitam yang dibiarkan terurai. Gadis itu duduk di taman di halaman kastil yang penuh dengan mawar hitam.

"Jadi... resonansi yang kita rasakan ketika energi Stygian Qilin Seal bereaksi itu karena dia yang tak sengaja bersinggungan dengan hanba hasil eksperimenmu?" Nalan You kali ini mengangguk, "Kemungkinan besar seperti itu, Yang Mulia," gadis dengan mata merah itu kemudian menyenderkan kepalanya di kursi dan berkata dengan berat, "Setelah semua tahun-tahun ini siapa yang akan menyangka aku akan menemukannya berada di Kekaisaran Kou?"

Ada jeda yang sunyi diantara kedua orang itu, "Dia bahkan kali ini terlahir memenuhi syarat untuk menggunakan Stygian Qilin Seal...Sepertinya para badut di surga itu memang ingin memburuku. Apa mereka tidak pernah belajar jika mereka tidak akan pernah bisa membunuhku?" gadis itu berdecih dan mata merahnya menyala dalam warna merah padam, "Apa karena mereka sudah gila sehingga mempermainkan karma kelahiran seseorang? 'Dia' sama sekali tidak memiliki hubungan dengan Shaka Nyorai lalu bagaimana bisa tiba-tiba dia terlahir sebagai-"

"Bukankah Yang Mulia tahu jika surga tidak bisa menyentuh 'Beliau'?" gadis itu tersadar karena selaan Nalan You dan bergumam, "Benar juga..." merasa bahwa mental gadis itu mulai melenceng ke arah yang tidak seharusnya- tidak, dari awal mahluk di hadapannya ini tidak mengenal apa itu konsep nyawa, mental, dan kehidupan.

Gadis itu muncul dari kehampaan dan tidak seharusnya mahluk yang seperti itu akan mengenal apa yang disebut sebagai 'perasaan'. Wajah Nalan You dibalik topeng berubah dingin. Sebelum Nalan You membuka mulutnya, gadis itu telah lebih dulu menyela.

"Jangan khawatir, aku tidak akan melupakan usaha yang telah kau bangun selama ini. Aku tidak selemah itu untuk langsung mengubah tujuanku setelah bertemu dengannya," Nalan You membungkukkan tubuhnya, "Maafkan saya, Yang Mulia."

"Cepat selesaikan kontrak kita dengan Feng Yongshen. Aku tidak ingin Feng Yongshen membuatku kehilangan 'Dia' lagi karena rencananya."

"Dimengerti, Yang Mulia."

***

"Agh!" Liu Wenhua bangun di malam hari dengan mata membelalak ketika merasakan rasa sakit panas yang membara di tubuhnya. Ia terbangun dengan handuk basah yang diletakkan di sekitar lehernya. Omega itu mencengkeram seprai dengan kuat dan erangan rasa sakit tak bisa luput dari bibirnya. Suara pintu yang terbuka terdengar dan Lan Jiao yang menemukan bahwa Liu Wenhua sudah bangun segera menghampirinya dengan seember kayu berisikan salju yang baru.

"Astaga, Fūrén!" gadis itu segera naik ke atas tempat tidur dan merangkul Liu Wenhua. Liu Wenhua yang berada dalam pelukannya mencengkeram lengannya dengan kuat, "Jiao-er...ini sakit sekali..." Lan Jiao yang merasa bingung untuk bertindak hanya bisa mengeratkan pelukannya pada Liu Wenhua dan berbisik di samping telinganya, "Saya ada disini, Fūrén...saya ada disini..."

Air mata karena reaksi fisiologis yang menyiksa muncul dan mengalir di pipi Liu Wenhua. Teringat akan suatu hal, Lan Jiao merogoh kantung roknya dan mengeluarkan sebuah pil berwarna hijau jernih, "Fūrén, anak laki-laki itu memberikan ini pada saya dan memintanya untuk meminumkannya pada Fūrén...Ia bilang ini bisa meredakan rasa sakitnya..." Liu Wenhua mencoba mengangkat wajahnya untuk melihat pil di tangan Lan Jiao.

"Dimana anak itu?..."

"Ia menghilang begitu memberikan pil ini pada saya."

"Lalu Hóujué? Apakah keadaannya sudah membaik?" Liu Wenhua berkata dengan susah payah diantara desahan napas dan keringat yang mengalir deras di pelipisnya. Ia membuka mulutnya dan menelan pil yang Lan Jiao masukkan kedalam mulutnya. Melihat retakan membara yang merobek kulit putih Liu Wenhua diwajahnya, Lan Jiao merasakan rasa masam yang kuat di hatinya. Gadis itu menahan tangisnya dengan memaksakan senyum di wajahnya dan menjawab, "Berkat Fūrén, kondisi tuan membaik dan tabib bilang tuan mungkin akan membuka matanya dalam waktu dekat."