Chapter 29🌺

177 9 5
                                    




Liu Wenhua memandang langit-langit kamarnya. Ia tidak bisa tidur memikirkan percakapannya dengan paman Yuan tadi pagi. Berguling kesamping, suara paman Yuan bergema di telinganya.

"Fūrén.....Kekaisaran ini telah terlalu banyak menyakitinya," mata persik Liu Wenhua membulat mendengar pernyataan paman Yuan. Angin sejuk dari pohon willow berhembus samar dan membuat poni di atas mata Liu Wenhua bergoyang. Cahaya di mata paman Yuan menggelap dan ia berkata lagi, "Ada alasan mengapa...Tuan besar begitu membenci kaum bangsawan."

Liu Wenhua duduk dengan kepalan tangan di atas pangkuannya. Tanpa memperhatikan ekspresi Liu Wenhua, paman Yuan melanjutkan ucapannya, "Dahulu, tuan besar tidak memiliki temperamen yang sekeras sekarang dan dirinya adalah seseorang dengan kepribadian yang bersemangat. Fūrén, izinkan hamba yang rendahan ini menceritakan luka hati yang diterima tuan besar. Ini akan menjadi kisah yang panjang, maukah anda mentolerirnya?" Liu Wenhua menggigit bibirnya dan mengangguk dengan lemah.

***

Pagi itu, barak tentara menjadi ramai dengan keputusan Jenderal Pasukan Kavaleri Harimau Putih Perbatasan Barat akan siapa anggota peleton yang akan dikirimkan untuk mengumpulkan informasi di pasukan musuh. Wei Ling, Wang Zhouxi, dan Tang Weiheng berdiri bersampingan menghadap ke papan informasi. Menghela napas pasrah, Wei Ling memutar tubuhnya sembari berlalu dan berkata, "Kalau begitu, aku akan bersiap-siap terlebih dahulu. Sampai jumpa nanti," Wei Ling menepuk bahu Wang Zhouxi dan melangkah ringan menuju tenda prajurit.

Nama Wei Ling ada dalam daftar anggota peleton yang akan dikirimkan Jenderal dan mereka akan langsung berangkat hari ini. Tang Weiheng menoleh melihat sosok Wei Ling yang berlalu dengan bersiul, kemudian menggerutu, "Pei, aku juga ingin pergi," Wang Zhouxi yang mendengarnya memukul belakang kepalanya dan memarahinya, "Bocah bau! Jenderal menyayangi nyawamu tapi kau begitu tidak tau terima kasih! Sudah bisa ditebak A-Ling akan terpilih karena ia masuk akal dan tidak seperti dirimu yang selalu menyelesaikan masalah dengan emosi," Tang Weiheng mengelus belakang kepalanya mendengar omelan Wang Zhouxi dan bibirnya maju sekitar 2 cm. Wajah tengilnya saat ini benar-benar terlihat menyebalkan dan itu membuat Wang Zhouxi memberikan pukulan sekali lagi pada kepalanya. Hari masih pagi namun Tang Weiheng sudah mendapatkan pelajaran dari Shīxiōngnya.

Pagi berlalu dengan cepat dan Wei Ling yang sudah selesai bersiap, melangkah keluar dari tendanya dengan zirah yang lengkap terpasang, "Shīxiōng, kau sudah siap?" Tang Weiheng berjalan mendekati Wei Ling dengan Wang Zhouxi di belakangnya. Melihat dua orang yang akrab dengannya, Wei Ling tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Tang Weiheng mengeluarkan dengusan panjang dan berkata, "Shīxiōng, kau tidak akan mudah mati kan?" Wei Ling yang mendengar ucapan kurang ajar remaja itu, dengan cepat menarik telinganya. Suara rengekan Tang Weiheng yang seperti babi disembelih terdengar.

"Aiya, Shīxiōng! Ini menyakitkan! Lepaskan!"

"Lihat keparat kecil ini, bukan memberikan doa dan berkah tapi menanyakan kematian seseorang! Terlebih lagi itu adalah Shīxiōng yang telah merawatnya!" Tang Weiheng meringis menahan sakit dan terus berteriak, "Aku paham! Aku salah! Lepaskan aku!" Wei Ling mendengus dan melepas telinga Tang Weiheng. Anak itu segera mengelus telinganya dan memandang Wei Ling dengan ganas. Melihat interaksi mereka berdua, Wang Zhouxi tertawa.

Wang Zhouxi mendekat dan menyerahkan sebuah kantong rami berwarna gandum dan berkata, "Ini adalah biji melon. Kau bisa memakannya dalam perjalanan," mata Wei Ling berbinar dan dia menerimanya dengan sepenuh hati, "Zhouxi, kau begitu pengertian padaku," Wang Zhouxi tersenyum dan Wei Ling menatap Tang Weiheng.

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFEWhere stories live. Discover now