Chapter 58🐣

235 15 3
                                    




"Fūrén, anda harus makan yang lain selain manisan..."Lan Jiao berkata dengan tidak berdaya ketika menghadapi Liu Wenhua yang tak mau makan apapun selain manisan.

"Tidak."

"Tolong jangan keras kepala, Fūrén...Ini demi diri anda sendiri..." Liu Wenhua melirik makanan di atas nampan ditangan Lan Jiao dan menggigit bibir bawahnya, "Aku tidak mau. Selain manisan aku akan muntah jika makan yang lain."

"Tapi itu bukan berarti anda hanya bisa makan manisan...Sedikit saja Fūrén, bagaimana jika anda sakit nanti?" Liu Wenhua melirik Lan Jiao yang memasang wajah putus asa karena berhadapan dengan egonya beberapa hari ini. Bagaimanapun juga Lan Jiao adalah salah satu orang terdekatnya, Liu Wenhua menjadi tidak tega dan akhirnya mendekat.

"Sedikit saja ya...?"

"Ya ya ya! satu gigitan saja pun tak masalah!" Lan Jiao berkata dengan wajah merah karena senang. Liu Wenhua kemudian mendekat mengambil sumpit dan menjepit nasi kemudian memakannya.

"Anda harus makan lauknya juga...tidak baik hanya makan nasi," Liu Wenhua menggerutu mendengarkan Lan Jiao dan menjepit daging ikan makarel panggang di salah satu piring. Ketika daging tipis berwarna putih itu sampai di depan bibirnya, Liu Wenhua segera membanting sumpit di atas meja dan menutup mulutnya.

"Fūrén?!"

"Aku...ukh!" omega itu berlari ke toilet dan memuntahkan semua manisan yang telah ia makan. Lan Jiao tentu saja panik, gadis itu hanya bisa menepuk-nepuk punggung Liu Wenhua dan menghibur tuannya.

"Maafkan saya, Fūrén. Saya akan mengganti makanannya..."

"Tidak perlu, sudah kubilang aku pasti muntah jika makan yang lain selain manisan..." Liu Wenhua berkata dengan sedih dan duduk di lantai sembari memeluk lututnya. Omega itu membenamkan kepalanya di lutut, "Aku tidak tau mengapa jadi begini...ukh..." Liu Wenhua berkata dengan sedih dan akan menangis ketika suara paman Yuan terdengar.

"Saya akan memanggil tabib."

Sontak Lan Jiao dan Liu Wenhua mengangkat kepala bersamaan, memandang paman Yuan yang berwajah tegas di ambang pintu.

"Aku tidak mau..."

"Atas dasar apa anda tidak mau?" Liu Wenhua terkejut mendengar pertanyaan paman Yuan yang menjadi terlihat menyeramkan.

"Jika anda takut terhadap pemeriksaan tabib, berarti anda mengkhawatirkan hal yang konyol. Sudah nyaris seminggu anda muntah-muntah tidak jelas seperti ini. Apa anda ingin sakit?" Liu Wenhua menggeleng.

"Kalau begitu tolong kerja sama anda."

Lan Jiao diam memeluk Liu Wenhua dan menatap paman Yuan yang berbalik dengan wajah tidak santai. Baik Lan Jiao atau Liu Wenhua, ini adalah kali pertama mereka melihat paman Yuan jadi semarah ini. Keduanya gemetar memikirkan tatapan paman Yuan yang mematikan barusan.

"Selamat, anda hamil Fūrén."

"Ah?" Liu Wenhua memiringkan kepalanya dengan bodoh diatas kasur. Di sampingnya Lan Jiao membuka mulutnya lebar-lebar dengan wajah merah, tampak tidak sanggup mengeluarkan suara karena kaget. Menyadari reaksinya yang tidak sopan, gadis itu menutupi mulutnya dengan tangan dan menahan hasratnya untuk melompat dengan gembira di tempat.

Paman Yuan justru lebih kaget lagi. Pria tua itu diam dengan mata membelalak. Tampak agak mengerikan.

"Aku...hamil?"

Tabib wanita dengan tubuh tambun yang elu-elukan sebagai tabib terbaik oleh paman Yuan ini,  tersenyum lembut dan mengangguk, "Ya, anda hamil Fūrén. Kandungan anda sudah berusia sekitar 10 minggu."

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFEWhere stories live. Discover now