Chapter 16 🌺

202 21 12
                                    


Malam semakin larut. Dan perjamuan pesta pernikahan akhirnya berakhir. Ketika semua tamu mulai meninggalkan rumah Bangsawan Liu, kini giliran Liu Wenhua yang harus pergi dari rumah yang telah membesarkannya selama ini. Barang-barangnya sudah dikemas dan juga telah dimasukkan di kereta kuda. Berdiri di depan gerbang rumah, Liu Kong memegang tangan putra bungsunya.

"Huahua, jangan lupakan ayah dan kakakmu ya....Ingat jika sesuatu terjadi jangan sungkan untuk kembali ke rumah. Báihe-jun, aku titip putraku padamu. Huahua besar selama ini dengan perlakuan bak giok kaisar, ia adalah apel di mataku dan Kangjian. Jika ada sifat kekanakannya yang mungkin tak sesuai dan membuatmu kesal, aku mohon padamu untuk memaklumi dan menegurnya. Bagaimanapun kalian sudah resmi menjadi suami dan istri, walau sedikit waktu bagi kalian untuk mengenal satu sama lain terlebih dahulu, aku harap kalian akan selalu bahagia. Báihe-jun, kau telah menjadi anggota keluarga Bangsawan Liu terlebih kau adalah menantuku. Di masa depan jangan sungkan untuk meminta bantuan pada rumah Bangsawan Liu jika kau menemui kesulitan," Tang Weiheng mengangguk mendengar penuturan ayah mertuanya dan menjawab, "Terima kasih Liu- Gōngjué, saya akan mengingatnya."

"Kangjian...Bagaimana denganmu? Apa kau punya pesan untuk adikmu?" Liu Kong memutar kepalanya menatap Liu Kangjian disampingnya yang tengah tersenyum. Liu Kangjian menggelengkan kepalanya ringan dan menepuk ringan kepala Liu Wenhua.

"Tidak ada lagi yang ingin aku katakan, ayah. Semua yang kau katakan sudah mewakili perasaanku," Liu Wenhua tersenyum dibalik tudung pernikahannya mendengar apa yang dikatakan kakaknya. Setelah mereka bertukar kalimat beberapa saat, akhirnya tiba bagi pasangan itu untuk kembali ke rumah sang jenderal. Tang Weiheng membiarkan Liu Wenhua menaiki kereta kuda terlebih dahulu sebelum dirinya. Lan Jiao memasuki kereta kuda lain bersama dengan barang-barang Liu Wenhua.

Tang Weiheng mengangkat tangannya dan memberi perintah, "Jalankan keretanya," setelah mendengar perintah sang jenderal, kusir segera menarik tali kekang kuda dan kereta kuda itu melaju meninggalkan rumah Bangsawan Liu. 

Di kereta, Tang Weiheng dan Liu Wenhua duduk berhadapan. Suasana diantara mereka menjadi hening dan canggung. Liu Wenhua entah mengapa tidak berani mengangkat kepalanya untuk melihat pria dihadapannya. Saat ini ia bersyukur bahwa tudung pernikahannya masih tersampir di kepalanya.

"Sampai kapan kau akan memakai benda itu?" suara berat Tang Weiheng memecah keheningan di dalam kereta kuda. Sontak, Liu Wenhua mengangkat kepalanya, "Eh?"

"Tudung itu. Kau akan memakainya sampai kapan?" mengira bahwa orang didepannya tak mendengarnya, Tang Weiheng mengulang pertanyaannya.

"Tapi...Ini...Tudung ini bukankah dibuka-" Liu Wenhua mencoba untuk menjawab pertanyaan Tang Weiheng. Akan tetapi, kegugupannya membuat perkataannya menjadi terbata-bata.

"Apa yang ingin kau katakan? Katakan dengan jelas. Suaramu terlalu kecil," mendapat tekanan dari pihak lainnya, Liu Wenhua meneguk ludahnya susah payah.

"Bukankah tudung pernikahan ini akan dibuka oleh anda.....pada malam pertama pernikahan?" sepertinya Liu Wenhua mengerahkan segala keberaniannya untuk mengatakan ini karena saat ini tubuhnya benar-bernar berkeringat. Suara Liu Wenhua semakin mengecil seiring keluarnya kata demi kata dari mulutnya.

"Begitukah? Kalau begitu buka saja sekarang," Liu Wenhua tersentak mendengar perintah Tang Weiheng. Liu Wenhua ingin membalas perkataannya, namun memikirkan bahwa tak baik baginya untuk terus mengelak dari suaminya akhirnya ia membuka tudungnya sendiri.

Tang Weiheng menatap orang di hadapannya yang kini sudah menatapnya langsung dengan matanya. Mata Liu Wenhua bergetar ringan melihat tatapan menelisik yang diarahkan Tang Weiheng padanya. Sisa perjalanan, baik Tang Weiheng maupun Liu Wenhua habiskan dalam diam. Liu Wenhua ingin berbicara dengan orang didepannya lebih banyak lagi. Namun, ia takut akan menyinggung orang itu karena dirinya pun belum akrab dengan Tang Weiheng.

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFEWhere stories live. Discover now