Chapter 07 🌺

249 30 4
                                    

Liu Wenhua menimang-nimang kue bulan ditangannya. Ia menatapnya tak tertarik dan menggigit sedikit ujung dari kue bulat tersebut. Membiarkan rasa manis dari pasta kacang merah memenuhi mulutnya. Di sampingnya, Liu Kangjian tengah berbicara dengan seseorang. Sepertinya orang itu adalah salah satu dari mereka yang berhubungan dengan pekerjaannya. Akan tetapi, tak sekali dua kali beberapa wanita dan omega datang untuk sekadar menyapanya kemudian berlalu.

Liu Wenhua tidak punya teman dekat di kalangan sosial bangsawan dan dia sendiri juga tidak pernah hadir dalam jamuan sosial kecuali karena ia dipaksa oleh ayah atau kakaknya. Itu juga menjadi salah satu alasan mengapa rumor buruk beredar tentang dirinya, Liu Wenhua tidak begitu suka bersosialisasi. Baginya menghabiskan waktu dengan orang terdekat seperti keluarga dan Lan Jiao atau melakukan pekerjaannya mengurus usaha yang dirintisnya jauh lebih bermanfaat daripada bergabung dengan segerombol bangsawan yang hanya bisa bergosip setiap kali bertemu. Akan tetapi, tanpa disadarinya bangsawan-bangsawan yang berada di dekatnya atau berbicara dengan kakaknya berpikiran bahwa dirinya tampil dengan begitu berbeda malam ini. Biasanya ia acuh tak acuh dengan penampilannya dalam jamuan sosial, namun saat ini ia tampil begitu menawan. Mencerminkan sebagaimana seorang omega dari rumah bangsawan tinggi berpenampilan. Karena Liu Wenhua jarang berpenampilan begitu menarik, terlepas dari para bangsawan yang membencinya, mereka tak bisa menahan diri untuk memuji penampilannya.

Liu Wenhua mengunyah kue di mulutnya dengan malas memikirkan orang yang ia pikiran sedari tadi belum juga muncul. Ia mulai merasa bosan dan ingin segera pulang untuk tidur. Ayahnya juga tak terlihat entah dimana saat ini, jadi kakaknya dan dirinya memutuskan untuk menunggu hingga jamuannya dimulai. Karena para menteri pasti akan berada di dekat singgasana kaisar, setidaknya mereka akan bisa melihat ayah mereka saat itu.

Liu Wenhua mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, kemudian ia menangkap sebuah tempat dimana terlihat beberapa orang memperhatikan satu objek yang sama di sudut ruangan. Liu Wenhua memfokuskan pandangannya ke arah yang sama dan matanya membulat melihat sosok orang yang ia cari ternyata berada di sana. Secara spontan ia memegang lengan baju kakaknya, "Gēgē, itu Báihe-jun!" Liu Kangjian menoleh pada arah yang ditunjuk adiknya dan menjawab, "Hm? Kau benar. Mari kita sapa dia bersama," Liu Wenhua mengangguk antusias dan Liu Kangjian berpamitan pada orang yang tengah berbicara dengannya.

Liu Wenhua segera mundur dan berjalan di belakang kakaknya, mendorong punggung kakaknya untuk segera maju. Liu Kangjian hanya menggelengkan kepalanya lemah melihat tingkah adiknya yang mendadak menjadi pemalu seperti itu. Liu Kangjian berjalan mendekat dan melihat 3 orang yang ia kenal dalam pekerjaannya kemudian memanggil dengan tenang, "Báihe-jun, Guīyì-jun, Nixiāng-jun."

Ketiga orang yang dipanggil namanya oleh Liu Kangjian menoleh serentak, "Ah, selamat malam Lónglǐ-jun. Senang bertemu anda disini," Ho Qianfan segera menjawab sapaan Liu Kangjian. Tang Weiheng dan Shen Shilin hanya mengangguk sebagai tanggapan atas sapaan Liu Kangjian. Kini raut muka Jiang Shi yang sudah jelek dari tadi menjadi sedikit mengendur melihat sosok paling tenang dan ramah dari 4 jendral besar Kekaisaran Kou tiba untuk memecah suasana.

Liu Kangjian tersenyum dan membuka mulutnya kembali, "Senang juga melihat anda bertiga berkumpul disini. Jarang kita berempat bisa berkumpul bersama seperti ini," Liu Kangjian mengatakannya dengan enteng seolah-olah ia tidak menyadari atmosfer yang berada di antara mereka bertiga. Shen Shilin hanya tersenyum miring dan mendengus, "Benar apa yang anda katakan Lónglǐ-jun. Kita semua jarang berkumpul, tapi bukankah itu karena seseorang yang terlalu sibuk sehingga sering menolak ajakan untuk berkumpul bersama? Ia bahkan jarang menghadiri perjamuan," Shen Shilin berujar lagi dan matanya melirik sekilas ke arah Tang Weiheng, 'Tutup mulutmu Shen Shilin! Tak bisa kah kau melepaskan jendral kami dari provokasimu?! Apa kau benar-benar bisa sebenci itu padanya setelah ia bertugas sepanjang tahun di luar ibu kota?! Kau bahkan tak sehebat jendral kami, dasar ular!' Jiang Shi berpikir marah atas kata-kata tak mengenakkan Shen Shilin yang jelas-jelas ditujukan pada Tang Weiheng.

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFEМесто, где живут истории. Откройте их для себя