Chapter 41🌺

169 14 3
                                    





Malam gelap lainnya di Negara Qiānsè. Nalan You berjalan dengan langkah ringan menuju ruang singgasana. Ketika pintu baja dihadapannya terbuka, yang selanjutnya terlihat adalah seorang gadis dengan hiasan berat dikepalanya. Gadis itu duduk dengan malas dan bersandar di salah satu kepalan tangannya. Jubah tahtanya dipakaikan dengan longgar dan dengan ikatan yang sembrono. Jubah berwarna biru malam itu tampak berkilau di terpa sinar bulan dengan benang perak. Ujung jubahnya terkulai bagaikan aliran air yang menuruni pegunungan di anak tangga singgasana dan hiasan rambutnya yang terdiri dari beberapa rangkaian tiara dan tusuk rambut emas, bergoyang mengikuti gerakan kepalanya.

Sampai di hadapannya, seperti biasa Nalan You berlutut untuk memberi salam, "Menghadap panggilan Yang Mulia, ada gerangan apa Yang Mulia memanggil yang rendah ini di malam hari?" mendengar salam Nalan You, gadis itu berdecih dengan keras dan bangkit dari duduknya.

Nalan You tetap menatap lantai di bawah kakinya hingga tanpa ia ketahui, gadis itu sudah melesat dari kursi singgasana dan menendangnya telak di ulu hati hingga menabrak pintu baja dibelakangnya dengan suara yang menyakitkan! Suara berdebam itu menggaung begitu keras di aula singgasana. Jubah tahta gadis itu terlepas dan melayang jatuh dari udara karena momentumnya sedangkan hiasan rambutnya jatuh bergelimang dengan suara yang nyaring, membiarkan rambutnya yang sehitam bulu gagak terurai begitu saja.

Mata merahnya kini memandang rendah Nalan You yang terbatuk setengah mati, "Yang Mulia...?" kata-kata itu diucapkan dengan susah payah dari bibir Nalan You.

"Nalan You, sepertinya kau telah terlena akan kesempatan yang kuberikan padamu hingga melupakan tugasmu."

"Tolong beri hamba rendahan ini pencerahan Yang Mulia," gadis itu mengangkat tangannya dan menjentikkan jarinya. Segera, lubang hitam yang berputar muncul dari lantai. Memuntahkan seorang pria yang gemetar dengan luka dan darah di seluruh tubuhnya.

"Ini adalah..."

"Lalat Kekaisaran Kou," setelah mengatakan ini, gadis itu berjalan mendekati Nalan You dan menginjak bahu kanannya kuat-kuat. Nalan You menggeram menahan erangannya dan secara bertahap bunyi berderak dari tulang yang retak terdengar.

"Nalan You, apa kau sudah menjadi sampah? Apa yang kau lakukan selama ini hingga lalat sialan itu bisa memasukiku kastilku?!" tekanan di kakinya semakin kuat dan yang selanjutnya terdengar adalah bunyi patah yang kuat. Sudut mulut Nalan You kemudian secara perlahan meneteskan darah.

"Mereka dengan berani mendekati ruang bawah tanah dan mencoba untuk memasukinya. Kemana saja kau? Apa kau pikir aku akan merasa nyaman memiliki lalat-lalat ini berada di dalam kastilku?"

"Mohon Yang Mulia tenang dan mendengarkan penjelasan budak ini. Saya memang mengurus beberapa hal di luar kastil hingga lalai terhadap tugas hamba. Akan tetapi, hamba berani menjamin bahwa segalanya masih berada di bawah pengawasan hamba. Turun tangannya Yang Mulia seperti ini sungguh membuat hamba malu dan berdosa, mohon belas kasih Yang Mulia."

"Jelaskan."

"Hamba sudah mengetahui adanya penyusup dari Kekaisaran Kou yang berada di jajaran pemerintahan Negara Qiānsè yang berarti itu besar kemungkinannya ada lebih banyak lagi mata-mata. Sejujurnya hamba sengaja memancing mereka untuk mendekat karena memiliki rencana lain. Terlebih lagi, tujuan utama terhadap Yin dari Stygian Qilin Seal telah diketahui," Gadis itu mengangkat kakinya dari bahu Nalan You dan membiarkannya berbicara lebih mudah, "Kita merasakan fluktuasi energi Stygian Qilin Seal dari Kekaisaran Kou ketika hanba yang mereka ambil tiba-tiba bersinggungan dengan sesuatu sehingga aktif kembali. Itu berarti sesuatu yang bersinggungan dengannya memiliki hak untuk mengontrol Stygian Qilin Seal atau memang memenuhi syarat dalam mengaktifkan penggunaan Stygian Qilin Seal. Maka dari itu hamba bersalah karena tidak-"

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang