Chapter 12 🌺

183 23 5
                                    

Suara sepatu bot dengan dentang besi terdengar berdebam di jalan berbatu di halaman kediaman Jenderal Tang. Para pelayan mengikuti dengan kepala tertunduk menekan rasa takut mereka terhadap pria besar di hadapan mereka. Wajah Tang Weiheng begitu memasuki rumahnya sendiri bukanlah wajah kaku datar seperti biasanya, melainkan wajah gelap dengan amarah. Ditambah dengan zirahnya yang kotor dengan tanah dan debu, menambah kesan mengerikan pada sosoknya.

"Dimana Paman Yuan?" Tang Weiheng bertanya pada para pelayan di belakang punggungnya begitu ia memasuki pintu rumahnya. Semua pelayan dibelakangnya tersentak kaget dan seorang pelayan laki-laki dengan suara lirih menjawab pertanyaan Tang Weiheng.

"Kepala Pelayan Ma...saat ini tengah berada di rumah Bangsawan Liu, tuan," Tang Weiheng hanya menimpali dengan 'oh' singkat dan melangkah menuju ruang kerjanya. Begitu sampai di dalam ruangan, ia melempar zirahnya yang sudah penuh dengan kotoran di lantai begitu saja dan membanting diri di sofa panjang. Tang Weiheng menghela napas kasar dengan lelah dan menutup matanya.

Merasakan kelelahan di tubuhnya, ia memikirkan hasil pertemuannya dengan sang kaisar hari ini.

"Permintaanmu ditolak," Tang Weiheng tertegun mendapat penolakan spontan dari sang kaisar.

"Yang Mulia!" tatapan Tang Weiheng memandang tak percaya kepada pria di atas singgasana dan dirinya hanya mendapatkan tatapan dingin sebagai balasan.

"Báihe-jun, krisis negara saat ini tidak hanya berpusat di Yangzhou. Provinsi Jianghu juga mengalami hal yang sama terlebih peperangan yang melanda dua kota di sana telah menguras cukup banyak anggaran negara. Masalah yang timbul akibat perubahan iklim, kita tidak bisa melakukan apapun," menerima kekesalan Tang Weiheng, kaisar mengatakan alasannya dengan stabil.

Setelah Tang Weiheng kembali ke ibu kota, ia segera pergi ke istana. Mengabaikan rasa letihnya setelah berkuda tanpa istirahat selama nyaris 4 hari. Bagaimanapun juga ia berusaha kembali ke ibu kota dengan kecepatan tertinggi karena menemukan masalah serius di Yangzhou, kota utama daerah perbatasan yang ia jaga. Setelah mendengar rencana kaisar yang akan mengirimnya ke perbatasan sesegera mungkin, Tang Weiheng berinisiatif untuk memastikan keadaan Yangzhou terlebih dahulu. Ia belum mendengar kabar apapun mengenai hal yang mengancam perbatasan akan tetapi ia ingin melihat keadaan kota terlebih dahulu untuk memastikan.

Ketika ia sampai disana, saat itu adalah pertengahan musim panas. Keadaan kota tidak begitu baik tapi dapat dipastikan kota masih dalam keadaan aman. Akan tetapi begitu ia sampai di kawasan pedesaan dan barak tentara, keadaan penduduknya yang menyedihkan dengan lahan tandus menjadi pemandangan pertama yang ia hadapi. Jantung kota masih dapat beroperasi, tapi karena iklim yang semakin panas, kondisi tanah tidak dapat ditanami sehingga hanya beberapa lahan yang mampu memproduksi hasil bumi. Anggaran kota juga telah dihabiskan seluruhnya untuk menopang sebaik mungkin keberlangsungan hidup penduduknya.

Kondisi barak tentara juga tidak sebaik yang dikira Tang Weiheng. Ketika ia sampai disana, kondisi para tentara yang memprihatinkan dan kelaparan menjadi hal yang menghantam hatinya begitu keras. Laporan yang ia dapatkan dari letnan yang memimpin barak adalah pihak tentara telah berusaha sebaik mungkin untuk membantu penduduk kota dengan membagi anggaran dan jatah logistik yang dikirim dari ibu kota. Selain itu, karena musim panas menyebabkan kesulitan karena kemarau, para bandit gunung yang selama ini berhasil ditekan oleh para prajurit kini mulai berani turun dan menjarah. Memang bukan Suku seperti yang disebutkan kaisar, akan tetapi ulah yang mereka timbulkan berhasil memojokkan para tentara yang telah kelelahan.

Merasa aneh dengan laporan sang letnan, Tang Weiheng meminta laporan keuangan secara bertahap selama satu tahun ini. Ketika ia menerima laporan bulanan yang telah memasuki musim-musim kemarau, sedikit demi sedikit anggaran dan jatah logistik dipotong hingga ke jumlah yang mengerikan.

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang