Chapter 13 🌺

203 21 4
                                    

Liu Wenhua meremas selembar kertas di tangannya. Bahunya terlihat gemetar menahan emosi. Memperhatikan tuan mudanya dari belakang, Lan Jiao bertanya dengan khawatir.

"shàoyé? Apakah anda baik-baik saja? Apa yang tertulis di dalam surat itu?" tepat setelah Lan Jiao selesai bertanya, Liu Wenhua memutar tubuhnya cepat dan senyum lebar merekah di wajahnya. Hal ini mengagetkan Lan Jiao hingga membuatnya tersentak mundur.

"Báihe-jun setuju untuk melakukan pengukuran baju bersama ku! Hehe, padahal aku bisa meminta seseorang untuk mengukur dirinya di rumah jika ia terlalu sibuk. Jiao-er, apakah ini pertanda suatu hal yang baik?" Lan Jiao tersenyum tak berdaya, "Ya, saya rasa ini adalah pertanda yang baik, shàoyé. Jadi kapan anda ingin melakukan pengukuran?"

"Aku ingin secepatnya! Aku sudah lama ingin menemuinya....Tapi karena dirinya baru saja pulang dari luar kota apakah lebih baik kita pergi melakukannya besok lusa? Aku ingin dia beristirahat dulu..."

"Baiklah shàoyé. Akan saya siapkan pena dan kertas. Akan lebih baik jika kita segera mengirimkan balasan," Liu Wenhua mengangguk dan menimpali, "Jiao-er....tolong pesankan tempat di kedai teh terbaik ibu kota . Aku ingin mengajak Báihe-jun bersantai sejenak setelah mengukur baju..." Lan Jiao mengangguk dan pergi melaksanakan perintah Liu Wenhua.

Omega itu kini bersenandung dengan riang sembari menulis balasan untuk Tang Weiheng. Melihat sosok tuan mudanya yang gembira dari samping, hati Lan Jiao menghangat dan ia berdoa agar tuan mudanya tidak perlu menemui saat-saat yang sulit setelah pernikahannya.

Dua hari berlalu dengan cepat dan tiba hari dimana Liu Wenhua dan Tang Weiheng akan melakukan pengukuran baju bersama di sebuah butik di tengah ibu kota. Liu Wenhua menyarankan agar mereka langsung bertemu di tempat karena ia memahami bahwa akan merepotkan bagi Tang Weiheng untuk datang menjemputnya ditengah kesibukannya walaupun sebenarnya itu adalah hal yang tepat dilakukan oleh sepasang orang yang akan segera menikah.

Duduk didalam butik, Liu Wenhua memandang ke luar jendela, memperhatikan jalanan dengan risau dan semangat. Ia benar-benar menantikan hari ini dan bahkan tiba lebih awal 30 menit dari waktu yang dijanjikan. Selang beberapa saat kuda hitam dengan perawakan yang besar dan gagah berhenti di depan butik. Tang Weiheng tiba dengan seragam militernya dan sosoknya yang turun dari kuda saat ini menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Lencana di dadanya berdentang seiring tiap langkah yang ia ambil mendekati pintu masuk butik.

Melihat bahwa itu adalah orang yang ia cari, Liu Wenhua reflek berdiri dan menyusul ke depan pintu butik, "shàoyé, tolong perhatikan sikap-" belum selesai Lan Jiao berbicara, Liu Wenhua sudah menghilang di belokan lorong butik. Membuatnya tertegun sebentar sebelum ia menyusul Liu Wenhua.

'Akhirnya ia sudah tiba!' senyum merekah di wajahnya bersamaan dengan langkahnya yang semakin cepat. Ketika ia sampai di depan pintu, Tang Weiheng sudah berdiri di depannya. Posturnya lurus dan tegap serta matanya menatap apapun di hadapannya dengan tajam. Ia memandang Liu Wenhua didepannya dengan tatapan tegas membuat Liu Wenhua yang sudah sampai dengan semangat didepannya mundur satu langkah.

***

"Tuan, anda tidak ingin membawa sesuatu untuk Liu Èr shàoyé?" Tang Weiheng yang hendak menarik tali kekang kudanya terhenti dan menatap paman Yuan heran.

"Maksudmu? Hadiah?" paman Yuan mengangguk menimpali, "Tidak perlu. Kurasa dia tidak akan membutuhkan hadiah dari seseorang sepertiku ketika dirinya sendiri sudah memiliki segalanya."

"Tapi tuan, anda berdua belum pernah bertukar sapa satu sama lain. Walau mungkin bagi Liu Èr shàoyé hadiah tuan tidak sesuai dengan seleranya, akan tetapi hal itu diperlukan untuk menjaga reputasi anda sebagai bangsawan," Tang Weiheng menyipitkan matanya tidak suka mendengar penuturan paman Yuan.

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFEWhere stories live. Discover now