bagian 13 : kesalahpahaman

9 4 0
                                    

"AAAA ALASKA!"

Masih di posisi tindih menindih, Alaska dan Adis menoleh secara bersamaan ke ambang pintu.

"Mommy? Daddy?"

Adis melotot mendengar kata yang keluar dari mulut Alaska barusan. Apa? Mommy? Daddy? O-orang tuanya Alaska datang di saat begini?

"Kalian ngapain?" tanya Miguel Arcolando—Daddy Alaska sekaligus pemilik perusahaan teknologi One Star Group.

Adis langsung bangkit dari tubuh Alaska. Ia mengambil sweaternya, dan ia sampirkan di lengannya. Hal yang lagi-lagi membuat Adis terkejut adalah ... Orang yang dipanggil Daddy oleh Alaska adalah tertinggi perusahaan saingannya sendiri. Miguel. Miguel. Miguel. Nama itu tak asing di Mapala, bahkan akhir-akhir ini jadi sorotan karena meluncurkan aplikasi terbaru.

Tak lama setelah itu, Alaska dan Adis disidang setelah sofanya dibersihkan oleh Sekretaris Leo. Tapi Adis ikut membantu sedikit-sedikit juga. Sekarang, perempuan yang sedang merapikan rambutnya yang berantakan itu menunduk dalam ketika Mommy Alaska menatap penampilannya dari bawah ke atas.

"Mom, kami gak melakukan apa yang Mom liat. Itu semua salah paham. Awalnya, ada kecoa—"

"Stop it. Mommy mau bicara sama dia."

"Siapa nama kamu?"

Adis menatap Mommy Al, "Saya Hilda Adistia, biasa di panggil Adis Bu. Maaf sebelumnya Ibu, dan Bapak Miguel ... boleh sekiranya saya menjelaskan tentang kejadian hari ini?"

Kedua pasangan suami istri itu mengangguk. Adis menjelaskan secara rinci semua kejadian mulai dari pertama kali Adis dan Alaska bertemu. Juga tentang hutang-hutang yang melilit hidup Adis. Ia tidak akan berbohong untuk masalah ini. Toh memang Adis bersalah kan, ia tidak akan menyolot atas kesalahan yang ia buat sendiri. Bertengkar dengan Alaska bukan pilihan yang tepat saat pria itu minta ganti rugi karena jas mahal nya terkena muntahan Adis. Itu jas mahal, jelas Alaska minta ganti rugi. Adis juga akan melakukan hal yang sama apabila ia ada di posisi Alaska. Namun yang membuat Adis muter otak adalah ; bagaimana ada orang yang membeli jas seharga 600 juta? Tuh orang makannya apa dah?

"Al, benar apa yang dijelaskan perempuan ini?"

"Adis Mom, dia punya nama."'

"Iya apalah itu."

"Benar Mom, apa yang Adis ceritakan benar semua. Bahkan sampai Adis di apartemen ini, Al yang manggil dia kesini karena pas Al baru pindah, ada banyak serangga mulai semut sampai kecoa."

Sekretaris Leo menahan tawa melihat Alaska yang disidang habis-habisan.

"Sekretaris Leo tuh Mom! Gak mau disuruh usir kecoa."

"Daddy yang gak bolehin dia ada di sekitar kamu, kenapa?" Pak Miguel membuka suara.

Mommy Al mendekat ke arah anaknya. Ia mengusap punggung Alaska lembut, "Al, Mommy percaya sama kamu. Tapi kamu harus tetap hati-hati. Kalau orang-orang tau kamu tinggal di apartemen kaya gini gimana? Apalagi cewe itu—"

"Adis, Mom," potong Alaska.

"Iya, apalagi Adis dan kamu posisi nya kaya begitu. Kalau orang lain liat, kamu bisa di sidang habis-habisan dan bisa dinikahin. Kamu ini gimana? Kamu itu udah punya tunangan. Kamu gak boleh pacaran sama perempuan lain."

Adis membuka suara lagi, "Maaf, Bu. Saya dan Alaska hanya sekedar rekan kerja saja di Mapala. Bukan pacaran. Dan saya tau kok, kalau Pak Miguel itu CEO One Star Group."

Alaska semakin resah karena takut penyamarannya terancam sekarang juga. Adis sudah mengetahui segalanya. Adis menahan diri untuk tidak mengeluarkan air mata saat Mommy Alaska memeluk laki-laki itu erat dan mengelus punggungnya lembut dengan kasih sayang.

Adis meremas celananya, shit! Adis cemburu! Adis juga ingin punya Ibu yang begitu!

Ternyata, berkenalan dengan Alaska adalah hal yang paling menjijikkan di dunia ini. Alaska membuat Adis jatuh seketika. Pertemuan pertama yang buruk, dililit hutang, insecure dengan kekayaan. Dan sekarang? Keluarganya Alaska pun harmonis. Adis salah menilai Alaska anak polos yang tak tau apa-apa. Ternyata selama ini ... Ia bukan pura-pura kaya, tapi pura-pura miskin.

Thanks to Alaska yang sudah berhasil menghibur kemiskinan Adis. Jiwa miskin Adis meronta-ronta melihat berlian yang melingkar di tangan dan jari jemarinya Mommy Alaska. Anjir bener jadi orang kaya ya. Satu berlian aja bisa melengkapi satu tahun keperluan Adis.

Keesokan harinya, Alaska mendekati Adis yang sedang menunggu lift menuju kantornya. Laki-laki itu memukul bahu Adis untuk mengagetkan perempuan itu. Namun respon Adis berbeda dari biasanya.

Jika biasanya Adis akan mengomel dan memarahi Alaska habis-habisan karena sudah berani-beraninya mengagetkan senior di kantornya—walaupun kalau menyinggung umur, Alaska lebih tua empat tahun, kali ini Adis hanya bergeming tanpa ekspresi.

"Gak lucu ya?" tanya Alaska.

Adis hanya diam, Alaska membuka suara lagi, "Hmm ... Adis, saya minta maaf kalau misalnya ucapan orang tua saya kemarin malam kurang—"

"Ya. Saya maafkan. Saya akui, saya memang tidak secantik tunangan kamu, saya tidak sekaya kamu. Saya hanya manusia yang kastanya ada di bawah kamu. Lalu? Kenapa kamu harus repot-repot menyamar sebagai orang miskin di Mapala ini? Kenapa kamu tidak mulai usaha kamu di One Star Group yang jelas-jelas lebih besar daripada Mapala? Kenapa?"

"Saya punya alasan untuk itu, Adis. Makannya sekarang, sudah saatnya saya akan jelaskan semuanya ke kamu. Saya—"

Ucapan Alaska terhenti saat lift terbuka. Adis berkata, "Cafetaria Mapala istirahat makan siang nanti. Saya tunggu penjelasan kamu."

"Tapi soal—"

"Tenang, saya gak akan bocorkan ini. Saya tau kamu punya alasan sendiri. Tapi untuk saat ini, jangan mendekat dulu ya?"

Adis masuk ke dalam lift yang sekarang sudah dipenuhi orang yang masuk berdesakan. Alaska juga ikut masuk ke dalam sebelum lift itu tertutup. Ia benar-benar menjaga jarak pada Adis hingga siang nanti. Namun Alaska tak tahan saat Adis kelihatan tak nyaman berada di himpitan banyak orang. Apalagi badannya yang sebelas dua belas dengan Jeje. Menang tinggi aja si Adis mah.

Alaska berkali-kali melindungi bahu Adis saat laki-laki bertubuh tinggi bergeser-geser ke arah Adis. Perempuan itu justru menurunkan tangan Alaska. Namun Alaska tetap menjaga Adis dari arah belakang. Ya meskipun Alaska tau perempuan itu bisa menjaga dirinya sendiri.

Tapi iya juga ya? Alaska tak paham dengan dirinya. Mengapa tiba-tiba rasanya tak terima jika Adis terluka sedikit saja?

Apa ini karena 300 juta uang Alaska ada di Adis? atau ada hal lain?

Yang satu ini ... Alaska belum menemukan jawabannya.

***
Bersambung

#OutfitBengkelPerutnyaAdis13

#OutfitBengkelPerutnyaAdis13

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bengkel Perut 88 Where stories live. Discover now