bagian 43 : jatuh terlalu dalam

5 3 0
                                    

Pilihan terbesar Alaska Arcolando selain memutuskan untuk kabur dari rumah adalah naik kora-kora di paling ujung padahal Alaska takut ketinggian sejak kecil. Keringat dingin pun membasahi pelipisnya manakala kora-kora tersebut sudah mulai naik turun membawa Adis dan Alaska merasakan sensasi yang tak terduga. Note penting untuk penderita sakit jantung yang mau bunuh diri daripada repot-repot beli racun di toko, mending naik kora-kora aja. Mati setelah bermain wahana kora-kora yang akan menjadi sejarah di hidupnya. Dan sejarah di hidup Alaska, karena ini adalah ... perdana.

Alaska memeluk lengan Adis yang berteriak dan merasa keasyikan, perempuan itu berteriak, "KENCANG KAN LAGI!!! YUHUUUU!!"

Pandangannya beralih ke Alaska yang sedang mengusap keringatnya sambil memegangi perutnya. Adis menempelkan lengannya pada kening Alaska.

"Alaska, kamu kenapa keringat dingin begini? Jangan-jangan kamu takut ketinggian ya?"

Alaska mengangguk. Adis menepuk dahinya, "Kamu kok gak bilang sih dari tadi!!!"

"Gak papa. Saya cuma gak mau kamu sama abang-abang yang tadi, saya maunya kamu sama saya."

"Iya tapi gak usah nekat kaya gini juga kali, ah kamu mah. Mana bisa berhenti ini. Kamu juga sih, ih, gimana ini? Kan saya cuma bercanda, saya mending sama kamu daripada abang-abang brewok itu."

Alaska menyengir, "Beneran?"

"Iyaaa!!"

Alaska mengatur napasnya, "Jadi, kamu barusan bilang kalau kamu lebih milih saya?"

"Iya Alaska!"

"Itu artinya kamu suka sama saya?"

"Enggak."

"Oh enggak ya? Ya udah."

"Ih ngeselin!" Alaska memegang jantungnya yang berpacu cepat. Naik kora-kora+disamping Adis, rasanya makglegerrr.

Alaska mengambil lengan Adis untuk ia tempelkan di jantungnya. Ia sedikit berteriak agar Adis bisa mendengarnya, "Kamu dengar kan ritme jantung saya?"

Adis mengangguk, tangan satunya berpegangan di besi.

"Kira-kira kamu tau kenapa saya jantungan terus akhir-akhir ini?"

"Ya kamu naik kora-kora lah."

"Bukan."

"Kamu kurang olahraga itu, makannya rajin olahraga."

"Bukan juga."

"Jadi?"

"Karena saya sama kamu. Kalau saya sama kamu, jantung saya berdetak terus. Saya udah cari di google kenapa jantung saya jedag jedug terus, katanya saya harus hati-hati karena bisa jadi saya kena sakit jantung."

Adis melotot, "Kamu ... Kamu punya sakit jantung?! Aduh, kalau kamu mati di sini gimana?"

Alaska mengerutkan dahi, "Bukannn. Saya udah cek ke Dokter kemaren, saya gak sakit jantung. Kata Sekretaris Leo, saya lagi jatuh cinta."

"Hah? Jatuh cinta? Sama siapa?"

"Pake nanya lagi, sama kamu lah."

"Kok bisa?"

"Yo ndak tau kok tanya saya."

Adis mengerutkan dahinya, Alaska melanjutkan lagi, "Tapi Bibi kamu tau gak kalau misalnya kamu suka sama saya?"

Adis bergumam, "Hmm ... gak tau sih .... eh?"

Alaska tertawa, "Kamu suka sama saya ya?"

"Ih, Alaska curang! Enggak ya! Saya gak suka sama kamu!"

Bengkel Perut 88 Where stories live. Discover now