bagian 29 : debat tak berujung

9 3 0
                                    

Jika ditanya apa hari yang paling Adis suka? Minggu.

Apa hari yang paling Adis benci? Senin.

Adis tidak tau kenapa rasanya hari Senin itu hawanya panas sekali. Selain karena disapa dengan pekerjaan yang ruwet dan ada aja masalahnya, senin itu jadi hari terpanas versi Hilda Adistia di nomor pertama. Nomor keduanya adalah hari Kamis. Jangan ditanya kenapa karena lagi-lagi Adis tidak tau bagaimana cara menjawabnya. Hari yang paling dingin dan paling Adis suka adalah hari Jumat dan hari Minggu.

Karena di hari Minggu, Adis bisa bersantai-santai di apartemennya sambil menghabisi stok jajanan ringannya. Gak mandi pagi, dan menonton Drakor seharian bersama kucing kesayangannya—Bisnis.

Alaska keluar dari kamarnya dengan kaos hitam dan celana pendek berwarna mocca. Tetesan air dari rambut Alaska yang baru saja di keramas membasahi piyama Adis yang sedang menonton Drakor sambil mengemil. Ia menoleh kebelakang, mendapati Alaska yang jaraknya sangat dekat dengannya. Alaska merendahkan tubuhnya untuk mengambil cemilan di tangan Adis. Perempuan itu menelan ludah melihat kadar kegantengan Alaska meningkat sepuluh persen dari biasanya.

Alis nya yang tebal menyatu, lalu ikut duduk di samping Adis, "Makasih ya makanannya," katanya sambil mengemil jajanan yang baru saja ia curi dari kemasan yang dipeluk Adis.

"Y," balas Adis sok cuek.

"Kamu gak mandi?"

"Ngapain mandi? Kan hari libur."

Alaska mengerutkan dahinya, "Jadi kalau hari libur mandinya libur juga?"

"Tuh, pinter."

"Jorok banget."

"Biarin, gak mandi pun tetap cantik kok."

"Kata siapa?"

"Kata saya. Kan saya yang barusan ngomong. Lagian nih ya, mandi setiap hari itu bukan anjuran pakar kesehatan tapi kontruksi sosial."

"Kata kamu?"

Adis menggeleng, "Bukan, itu kata Dokter terkemuka dari Boston. Kalau kita keseringan mandi, akibatnya pH kita akan terganggu karena banyaknya penggunan sabun, setelah itu—"

"Interupsi," ucap Alaska mengacungkan tangan.

Adis menggeleng, "Tidak saudaraku, saya belum selesai. Alasan yang kedua, mandi yang sering akan mengikis bakteri bakteri baik yang melindungi kulit kita. Hari libur itu bukan waktu yang produktif untuk beraktivitas, tapi digunakan untuk beristirahat. Jadinya kita gak perlu mengeluarkan banyak keringat yang harus dibersihkan jika kita mandi."

"Interupsi," ucap Alaska lagi.

"Silahkan."

"Saya keberatan dengan argumen kamu, Adis. Penelitian yang baru saja kamu sebutkan itu tidak relevan karena penelitian itu dilakukan di negara subtropis yang dimana kuman atau bakteri lebih sering berkembang biak daripada di negara tropis seperti kita. Sehingga, menurut saya, mandi setiap hari adalah cara untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh kuman atau bakteri itu tadi. Karena itu, saya tetap mendukung untuk tetap mandi di hari libur."

"Mohon maaf saudara Alaska Arcolando yang terhormat, saya dari tim kontra tetap mendukung argumen saya. Tidak mandi di hari libur adalah cara efektif untuk menghemat air, itu adalah cara tersendiri saya untuk mencintai alam negara saya."

"Bilang aja kamu males."

Adis mengangguk, "Ya itu juga. Cuma biar bahasanya keren aja."

Adis kembali menikmati cemilannya, Alaska menggelengkan kepala melihat tingkahnya. Ia menatap tontonan Adis.

Bengkel Perut 88 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang