bagian 8 : usaha mereka

15 5 1
                                    

Keesokan harinya, tim pengembang perangkat lunak 4 masih tetap dibikin mutar otak akibat Jeje yang masih cuek seperti kemarin. 2 hari. 2 hari Jeje tidak tersenyum, tidak mengomel, tidak bernyanyi, tidak menyapa, tidak curhat, tidak membagikan ramalan zodiaknya, tidak tertawa layaknya anak kecil karena Jeje yang paling muda di tim pengembang ini. Ibarat keluarga, Jeje adalah bungsu yang selalu jadi kesayangan. Jeana Faradiba atau yang kerap di panggil Jeje sudah seperti adik bagi mereka, jika ia tiba-tiba diam tanpa sebab, maka itu pertanda buruk untuk tim pengembang.

Pagi-pagi, biasanya Jeje akan menyapa Ramos yang baru datang dengan suara cempreng dan sedikit keras, berdiri dan membungkuk sambil berkata, "Selamat Pagi, Manager Eksekutif Pak Ramos!!"

Tapi sekarang, saat Ramos masuk ke dalam kantor, Jeje hanya diam dan sedikit membungkuk ke arah Ramos. Lalu duduk lagi di depan komputer. Laki-laki berdarah Medan itu membuang napas kasar dan berjalan ke arah komputer Jeje sambil memijat pangkal hidungnya.

Ia menepuk pundak Jeje dua kali, "Je, kalok kau ada masalah, bilang aja ke aku, Je. Aku memang manager disini, tapi aku udah anggap kau kayak adekku sendiri. Kau juga udah anggap aku kaya abang sendiri, jadi jangan lah murung murung kayak gini ya? Kita selesaikan semuanya baik-baik, kalok kau kurang uang, hubungi aja aku, ku bantu kok nanti, ya?"

Jeje hanya mengerutkan dahinya, saat Jeje ingin membuka suara, Pak Ramos memotongnya, "Udah, gak papa, gak sudah dijelasin. Aku tau kau lagi banyak pikiran, semangat ya, hidup itu memang kadang bikin kita capek. Kau pasti kuat Je."

Pak Ramos mengelus bahu Jeje sebentar, lalu pergi meninggalkan Jeje sambil menghapus air matanya yang hendak keluar. Jeje yang tak mengerti pun hanya menggaruk pipinya. Bening menyipitkan matanya melihat tingkah Jeje yang belum berubah. Ia menggeser kursinya ke arah Adis dan Kang Jian, dua orang yang kursinya berdekatan dengan dia dan dua orang yang sering diajak bergibah bersama. Yang anehnya, Kang Jian dan Adis tak pernah menolak ajakan gibah si Bening.

"Sst, ini saat nya kita jalankan misi kita selanjutnya," bisik Bening. Adis dan Kang Jian beradu pandang, mereka menatap meja Jinora dan Mayang yang berada di belakang mereka. Dua perempuan itu menganggukkan kepalanya seolah sudah mengerti lewat mata Kang Jian dan juga Adis. Kemudian mereka berdua menatap Kemala, perempuan itu juga mengangguk dengan tatapan datar seperti biasanya. Untuk Ahad, laki-laki itu juga sudah peka. Ia mengangguk dan menunjukkan jempolnya.

Terakhir ... Alaska.

Mereka menoleh ke arah Alaska yang masih membaca buku di tangannya. Kang Jian memanggilnya dengan bersiul. Alaska menatap mereka, ia mengerutkan dahi saat teman-temannya memandanginya secara bersamaan kecuali Jeje yang sibuk sendiri dan juga Ramos Batara yang ruangannya pisah dengan karyawan tim pengembang termasuk Manager Umum—Kemala.

Alaska menggaruk tengkuknya, ia mengendikkan bahunya, "Kenapa?"

Adis dan yang lainnya memukul dahi bersamaan—lelah atas sikap Alaska yang tak peka dan lambat ngoneknya. Padahal udah jelas jelas ini tentang Jeje! Ya walaupun statusnya masih baru banget jadi karyawan tim pengembang, tapi ayolah ... Tim pengembang itu bukan yang kaku banget dan harus selalu dipaksa untuk tegap dan perfeksionis. No. Diluar aja keliatan nya begitu, tapi di dalamnya tingkah mereka masih seperti anak-anak masa kecil kurang bahagia, malahan banyak ngelawaknya.

Seperti sekarang, setelah beradu kontak mata dengan Alaska, laki-laki berahang tegas dengan tinggi sekitar 180 cm itu mengambil ponselnya yang baru saja berbunyi.

Notifikasi grup baru ada di bagian paling atas.

for jeje lovers!!💪💪

bu hilda adistia
|*mengirim tautan

Alaska mengerutkan dahinya, grup apaan ini? Tunggu, for jeje lovers? Maksudnya? Mereka membuat grup hanya karena si Jeana yang mukanya sedikit cute itu ngambek alias gak mau ngomong dan ketawa dari kemarin? Ini jelas tim pengembang nih? Maksudnya, ini benar-benar karyawan Mapala?

Bengkel Perut 88 Where stories live. Discover now