bagian 31 : dinner rendang

7 3 0
                                    

Sambil merapikan barang-barang di dapur, Alaska membuka topik saat Adis sedang sibuk memasak rendang yang Alaska minta. Laki-laki itu merapikan isi kulkas yang hampir penuh bukan karena sayuran tapi karena cemilan Adis semua. Ia berkali-kali menggelengkan kepala melihat banyaknya jajanan Adis.

"Tadi itu ... Mantan pacar atau gebetan?"

"Mantan gebetan, katanya dulu suka sama saya. Karena usaha saya abis bangkrut beberapa tahun lalu dan lagi fokus jadi karyawan di Mapala, jadi saya bingung mau balas apa. Ya ... Saya kasih waktu tiga hari. Eh hari ketiga dia malah bawa cewe baru."

Alaska menahan tawanya, Adis langsung melempar Alaska dengan cangkir yang baru saja ia bersihkan, "Diam!"

"Iya maaf, Bu Adis galak sekali."

"Sudah saya bilang saya ini belum jadi ibu-ibu!"

"Nanti juga jadi Ibu-ibu kalau udah nikah sama saya."

Adis ingin muntah saja rasanya, "Siapa yang mau nikah sama kamu? Yang ada saya stres dengerin semua pertanyaan kamu. Jadi kamus berjalan saya nantinya."

"Masa selama kita tinggal bareng, kamu gak ada rasa sama saya? Tsabita yang gak tinggal bareng aja, pas pertama kali ketemu karena di jodohin, dia udah langsung suka dan panggil aku Sayang. Kok kamu gak suka ke aku ya? Aneh."

"Aneh apanya? Setiap cewe itu beda! Saya itu gak mudah jatuh cinta, saya sama Ibas juga dulu karena dia baik banget nyariin saya kerjaan sampai saya bisa jadi karyawan Mapala kan juga berkata informasi dari dia kalau Mapala butuh lowongan. Dia megang saham Mapala 10% loh."

"Siapa? Ibas Ibas itu?"

Adis mengangguk. Alaska berdecih, "Heleh, cuma 10%. Saham saya banyak di mana-mana, di perusahaan lain juga ada."

"Lah? Terus kenapa kamu malah tinggal sama saya?"

"Ya gak tau gabut aja, terserah saya dong."

"Aneh banget ni anak ..."

Alaska bertanya lagi, "Tapi serius kamu gak suka sama saya? Saya ini lumayan ganteng loh, kaya lagi."

Adis menahan tawanya sambil menggongseng kelapa, "Udah deh, jangan kepedean terus. Saya gak suka sama kamu, iya sih saya suka sama cowo yang banyak uangnya, secarakan saya agak matre ya, tapi kayaknya dilihat-lihat kamu itu bukan tipe saya deh ... "

"Memang tipe kamu itu yang kaya gimana?"

Adis tersenyum, "Yang kaya Hyunbin."

"Siapa itu Hyunbin?"

"Adadeh, kepo. Ambilkan saya air dulu cepat."

Alaska langsung bangkit dan menutup kulkas, "Siap, Ibu negara ..."

***

Makan malam bersama Alaska ternyata lebih seru di banding makan malam sendiri bertahun-tahun di Jakarta. Biasanya, Adis makan malam bersama Bisnis. Tapi walaupun kucing jantan itu menggemaskan, tetap saja sampai berbusa pun mulut Adis, dia hanya menjawab, "Meow Meow? Meow meow?"

Untung saja Adis sudah les bahasa kucing, jadi ia sedikit tau apa-apa maksud dari kucing lewat nada dari meongannya. Meskipun Alaska dan Adis saling diam, setidaknya Adis tidak merasa kesepian seperti biasanya. Ya walaupun Adis bukan tipe yang penakut, ia sudah terbiasa sendiri. Model-model cewe independen gak butuh cowo sebenernya, hahaha.

"Kamu memang harus nonton ya kalau lagi makan?"

Adis mengangguk, "Tau dari mana?"

Bengkel Perut 88 Where stories live. Discover now