50. Galaksi

9.9K 339 18
                                    

Sejak tadi, Prastya Hutama Galaksi, atau yang dikenal dengan panggilan 'Gala', tak henti memandangi presensi Ansara yang tengah sibuk mengurus pesanan pengunjung di kafe milik Galaksi

Entah bagaimana ceritanya, Galaksi juga tak habis logika. Bagaimana pada akhirnya, perjuangan mengenal Ansara, malah berbalik mendekatkan mereka.

Gadis mungil berparas cantik itu, sama sekali tak menyadari betapa dalamnya tatapan kagum yang Galaksi berikan untuknya setiap sang gadis tak melihat kearahnya.

Cantik, lembut, juga penuh dengan perhatian, bukankah semua itu sudah lebih dari cukup untuk disebut sebagai perempuan idaman versi Galaksi?

Senyum Galaksi memudar saat sekali lagi memperhatikan kearah jemari Ansara, dimana cincin yang selalu ia gunakan itu masih saja tersemat.

Sabar, masih proses.. Gak usah buru-buru.

Galaksi sendiri sudah mengetahui perkara rencana perceraian Ansara, sebab gadis itu memang sudah terbuka padanya terkait statusnya.

"An punya suami, Mas.. Dan, sekarang lagi proses cerai".

Galaksi ingat betapa panas hatinya mendengar kenyataan bahwa gadis yang ia sukai ternyata sudah memiliki pasangan. Hanya sesaat, sebab pada akhirnya Galaksi menyadari, bahwa merupakan hal yang wajar seorang secantik dan semenarik Ansara statusnya tidak lagi single.

Lagipula, saat ini pun, ia tengah dalam proses mengenal Ansara lebih jauh. Yang terjadi secara natural lantaran pekerjaan mereka yang bersinggungan.

"Mas?". Panggil Ansara, membuyarkan lamunan sang lelaki. "Mas Gala, maaf, ini ada yang request untuk dibuatin cake tapi custom, memang bisa, Mas?".

Galaksi menoleh pada sang gadis. "Bisa kok, An. Minta aja designnya mereka mau gimana, untuk price listnya akan mengikuti jenis cake dan ukuran yang dia pilih".

"Oh, oke, Mas". Balas Ansara mengangguk, kemudian segera berjalan kembali menghampiri pengunjung kafe yang menantinya.

Galaksi lantas kembali memandangi presensi Ansara, otaknya jauh berpikir akan betapa bodohnya lelaki yang sudah menyia-nyiakan seorang Ansara. Padahal, melihat gestur sang gadis, Galaksi bisa merasakan dengan jelas betapa positifnya energi seorang Ansara. 

Andai, jika saja Galaksi mengenal Ansara lebih dulu, jauh sebelum gadis itu mengenal suaminya itu. Bisa dipastikan Galaksi akan menjadi orang pertama yang berjuang memenangkan hati Ansara. Dan bersumpah menjaga serta mencintainya hingga tutup usia.

Apa sih, gue ini? Udah ngomong cinta aja. Baru juga deket.

Sadar, Gal, Ansara statusnya masih istri orang. Belum resmi cerai.

Galaksi memukul dahinya pelan, memaki pikirannya yang melayang terlalu jauh. Sekali lagi, matanya menangkap presensi Ansara, lantas menemukan wajah teduh dengan mata indah itu kini juga balas menatapnya dari kejauhan dengan sebuah senyum di wajah. Hal itu sontak membuat jantung Galaksi berpacu cepat dalam seketika.

Bangsat, gue kenapa kayak anak remaja begini sih? Deg-degan segala? Biasa aja kali.

———

Sepeninggalan Ansara, hidup Bumi hancur seketika.

Siang dan malamnya, ia habiskan dengan berpikir. Berhari-hari, lelaki itu tidak masuk kerja, menyebabkan beberapa pekerjaannya tersendat karena kehilangan sosok yang bisa mengambil keputusan. Bumi juga kehilangan nafsu makan, berulang kali menolak makanan yang disodorkan Bi Mai untuknya.

Bahkan, ditengah kehancurannya itu, keluarga Bumi mendatangi kediamannya. Tidak main-main, bukan hanya Mama dan Papanya, melainkan Gepa yang turun tangan langsung menghakimi sang lelaki.

ANSARAWhere stories live. Discover now