Part 04

3.4K 122 0
                                    

Azhar terus melamun tentang kemarin saat di Cafe bertemu dengan Lily yang mengajaknya nikah, walaupun itu hanya permainan atau candaan tapi bagi Azhar itu serius sehingga membuatnya terus ingin mencari tentang Lily lebih jauh.

"Dok, Dok!" panggil Ima-- asisten Azhar.

"Dok," Ima terus memanggil Azhar, tapi tak ada sahutan dari Azhar.

Prok!

Ima bertepuk tangan di samping telinga Azhar membuat Azhar langsung beristigfar karena kaget.

Azhar menatap Ima dengan alis bertaut seolah bertanya.

"Saya kesini mau mengingatkan bahwa ada jadwal operasi di siang hari," ucap Ima dengan lembut.

"Terimakasih telah mengingatkan." balas Azhar tanpa berekspresi senyum sedikit pun.

"Sama-sama, saya keluar dulu!" pamit Ima dan di balas deheman oleh Azhar.

Ima sudah biasa dengan sikap Azhar yang dingin dan datar, yang membuatnya semakin tergila-gila bahkan terobsesi untuk memiliki Azhar.

>><<

Lily keluar dari gerbang sekolah sembari menelepon seseorang.

"Lily tungguin di Halte!" ucap Liliy srmbari mematikan teleponnya.

Di sisi lain Azhar sedang kebingungan karena mobilnya tiba-tiba kempes membuatnya harus mengganti dengan ban serep.

Sebuah mobil hitam berhenti di depan mobil Azhar dan keluarlah seorang laki-laki berjas putih seperti Dokter.

"Assalamualaikum!" ucap lelaki itu menghampiri Azhar.

"Wa'alaikumsalam. Yan," balas Azhar menatap sahabatnya itu yang sama berprofesi sebagai Dokter.

"Ban lo kempes?" tanya Riyan to the point.

"Iya." jawab Azhar dengan singkat membuat Riyan menggeleng karena masih sama sikap dinginnya.

"Mending lo pulang bareng gue, urusan mobil biar anak buah lo yang ngurusin,"

"Hm, oke."

"Ck, bisa gak sih lo. Ngejawabnya panjang lebar!" Riyan berdecak sebal membuat Azhar terkekeh melihat wajah masam Riyan.

Azhar pun menelepon anak buahnya untuk mengurusi mobilnya. Setelah itu dia berjalan menuju mobil Riyan.

DOCTOR MY HUSBAND Where stories live. Discover now