Part 38

1.9K 58 0
                                    

"Masa iya Om yang masak, 'kan itu sudah menjadi tugas seorang istri,"

"Dalam ajaran Islam, pekerjaan rumah tangga sejatinya adalah tanggung jawab suami. Namun jika dilakukan para istri maka pahalanya setara dengan jihad. Dalam beberapa hadits Rasulullah SAW disebutkan bahwa pekerjaan rumah tangga adalah kewajiban suami." Lily tersenyum mendengar penuturan Azhar.

>><<

"Om ini gimana cara motongnya?" Lily sedang membantu Azhar memasak ikan walau bulv kudvknya merinding.

"Di potong di bagian tengahnya." Azhar fokus memotong tomat, cabe untuk bagian pelengkapnya.

Saat akan memotong ikan di bagian tengahnya tiba-tiba ikannya bergerak sendiri lepas dari pegangan Lily.

"Aaaa, IKANNYA MASIH HIDUP," pekik Lily kabur ke arah tangga.

Lily baru pertama kali memasak ikan karena Mamihnya dulu tak pernah mengajari masak ikan karena sama gak bisa makan ikan, jika memasak ikan akan di masak oleh Papihnya.

"Om ikannya masih hidup liat di lantai!" Azhar di buat geleng-geleng dengan tingkah Lily.

"Sudah saya bilang, jangan bantu biar saya yang memasak,"

"Kan Om bilang sendiri bahwa memasak jika di lakukan istri akan dapet pahala, ya cuman walau bantu doang,"

Azhar mengambil ikan yang masih di lantai karena terlepas dari genggaman Lily dengan mengarah ke arah Lily yang berada di tangga.

"Om mau ngapain? Ikannya jangan di bawa, geli Om," Azhar tak mendengar ucapan Lily dan terus mendekat.

Lily kabur ke arah ruang tengah dengan Azhar mengejar Lily membawa ikan.

"Om pliss, jangan bawa ikannya kalau kejar-kejaran!"

Sampai di tangga Lily naik ke atas dan kembali ke bawah karena Azhar terus mengejar.

"Saya cuman mau kasih liat ikannya cantik," ujar Azhar membuat Lily cemburu.

Ikan di katakan cantik, bagaimana dirinya? Ada-ada Azhar ikan di bilang cantik.

Saat Azhar sudah berada di tangga di bawah Lily masih di tengah-tengah tangga, tiba-tiba kaki Lily terpeleset.

DOCTOR MY HUSBAND Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu