Part 05

3.3K 119 0
                                    

Mereka berdua pun pergi dari tempat itu dan Riyan teringat bahwa adik sepupunya minta di jemput.

"Har, gue ngejemput adik gue dulu. Gak papa?" tanya Riyan takutnya Azhar masih mempunyai urusan.

"Emang lo punya adik? Perasaan gue, lo anak bungsu," Azhar merasa aneh dengan Riyan.

"Gue lebih suka lo yang ngomong panjang lebar, daripada yang cuma ham, hem doang." Riyan lebih suka jika Azhar ngomong panjang lebar karena menurutnya asik.

"Jawab pertanyaan gue dulu! Kebiasaan,"

"Adik sepupu."

Setelah beberapa menit di perjalanan akhirnya Riyan sampai di tempat tujuan di mana adik sepupunya memberitahu keberadaannya.

"Assalamualaikum, maaf abang telat!" Riyan menatap adiknya yang sedang membungkukan badannya.

"Astagfirullah!" pekik Lily kaget. Iya, adik sepupu Riyan adalah Lily.

"Jawab salamnya, Ly!"

"Wa'alaikumsalam."

"Kalau nunggu di Halte jangan ketiduran!" Riyan memberitahu Lily yang terkadang pelupa.

"Maaf, bang. Lily kecapean tadi eskul badminton,"

"Jangan di ulangi lagi! Abang takut kamu kenapa-napa," Lily mengangguk tersenyum membuat Riyan mengacak-ngacak rambut Lily.

"Abang, Lily mau di depan duduknya."

"Jang--" ucapan Riyan terpotong saat Lily berteriak.

Riyan pun berlari ke arah samping mobil. "Kenapa teriak, Ly?" tanya Riyan.

"Kok abang bisa-bisanya bawa om-om ini?" Lily menatap bingung karena Azhar duduk di depan.

Riyan sudah menahan tawanya karena mendengar sahabatnya di sebut om-om oleh adiknya, terlihat wajah Azhar yang tak berekspresi sedikit pun.

"Lily di belakang aja, ya!" titah Riyan dengan lembut karena Lily terbilang keras kepala.

"Yang numpang siapa? Yang nyuruh di belakang siapa?" gumam Lily dengan kesal menatap Azhar yang sok cool pikirnya.

Di perjalanan Lily terus bercerita tanpa henti.

"Ly!"

"Iya bang?"

"Stop dulu ceritanya! Abang mau tanya," Riyan selalu memotong cerita Lily membuat Lily sudah biasa.

DOCTOR MY HUSBAND Where stories live. Discover now