Part 13

2.9K 94 0
                                    

Sekarang masih pukul 03.00 hari dini. Azhar terbangun dari tidurnya dan bergegas ke Kamar mandi untuk menuaikan salat tahajud.

Lily juga terbangun dari tidurnya dan meraba sisi kanan tidak ada Azhar di situ.

"Kemana Om Azhar?" gumam Lily. Tetapi terdengar suara germicik air membuatnya tau Azhar sedang di Kamar mandi.

Azhar pun keluar dari Kamar mandi dengan rambut yang basah dan handuk sebatas pinggang.

"Udah bangun?" tanya Azhar melihat Lily yang sedang duduk di tepi ranjang.

"Udah Om,"

"Mau salat tahajud bareng?" Lily berantusias senang dan mengangguk.

"Sekarang cepet ke Kamar mandi, saya tunggu." Lily bergegas ke Kamar mandi dengan cepat.

Tidak butuh waktu lama Lily keluar dari Kamar mandi dengan handuk sampai paha, membuatnya terlihat paha mulusnya dan rambut basahnya. Terkesan cantik.

Azhar menatap Lily tanpa berkedip dan mencoba menahan nafsvnya. Ya, dia juga sama lelaki yang mempunyai nafsv.

Namun, Azhar mencoba mengalihkan pandangannya. "Cepat Ly, pakai bajunya dan mukena sudah di siapkan oleh saya!"

"Iya, om. Makasih," Lily berjalan ke arah lemari mengambil pakaiannya.

Skipp!

"Assalamualaikum warahmatullah,"

"Assalamualaikum warahmatullah."

Salat tahajud pertama bagi mereka berdua setelah menikah. Lily semakin bersyukur di dalam hatinya karena mempunyai suami yang bisa menuntunnya ke jalan surganya Allah.

Azhar berbalik ke belakang dan tangan Lily sudah siap untuk menyalimi punggung tangan Azhar, begitu pun Azhar mencium kening Lily.

Dilanjutkan dengan murajaah bersama.

"Gak ngantuk, Ly?" tanya Azhar karena melihat Lily begitu segar di wajahnya tanpa rasa ngantuk. Lily menggeleng sebagai jawaban.

"Om, Lily mau ke bawah dulu," Azhar mengerutkan keningnya.

"Mau ngapain ke bawah?"

"Mau ngeberesin Rumah, sekalian masak."

"Gak perlu, ada Art,"

"Tapi Om--"

"Jangan ngebantah ucapan suami!" ucap Azhar dengan tegas dan Lily mengangguk.
                   .....
FYI:
      Kenapa salamnya hanya sampai warahmatullah? Kenapa gak sampai wabarakatuh?

Ucapan salam adalah “AS-SALAAMU ‘ALAIKUM WA ROHMATULLAH, AS-SALAAMU ‘ALAIKUM WA ROHMATULLAH”. Inilah riwayat yang mahfuzh (sahih yang menyelisihi riwayat yang lainnya) yang diriwayatkan dari beberapa sahabat, sebagaimana dari Ibnu Mas’ud yang menyebutkan tanpa “WA BAROKAATUH”.
Jumhur ulama berpendapat bolehnya salam dengan “AS-SALAAMU ‘ALAIKUM, AS-SALAAMU ‘ALAIKUM.”
Mengenai tambahan “WA BAROKAATUH” ada dua pendapat dalam hal ini, yaitu: (1) tidak ada tambahahn “WA BAROKAATUH” karena sebagian besar riwayat tidak menyebutkannya; (2) boleh ada tambahan “WA BAROKAATUH” karena ada riwayat Abu Daud dari Wail tentang hal ini. Lihat Minhah Al-‘Allam, 3:180.
Syaikh Prof. Dr. Muhammad Musthafa Az-Zuhaily berkata bahwa (dalam shalat saat salam) tidak disunnahkan menambahkan “WA BAROKAATUH” karena hadits yang membicarakannya sebenarnya adalah hadits dhaif. Hal ini berbeda seperti yang dikatakan oleh Ibnu Hajar dalam Bulugh Al-Maram bahwa sanad haditsnya itu sahih. Sebagian ulama mengisyaratkan bahwa menambah “WA BAROKAATUH” adalah bid’ah, sebab haditsnya itu tak sahih. Hadits yang sahih membicarakan bahwa salam itu tak sampai “WA BAROKAATUH”. Lihat Fiqh Bulugh Al-Maram li Bayaan Al-Ahkaam Asy-Syar’iyyah.

Sc: rumaysho.com

DOCTOR MY HUSBAND Where stories live. Discover now