Part 11

3.1K 104 0
                                    

Setelah menyelesaikannya Azhar langsung duduk di sofa memainkan ponsel nya.

"Gue aduin." batin Lily kesal dengan ulah Azhar.

Lily pun pergi ke bawah dan terlihat Mama mertuanya sedang memasak.

"Mamah!" panggil Lily layaknya ibu dan anak. Walau baru pertama, Lily mudah akrab dan berbaur.

"Apa sayang?" tanya Dena.

"Itu mah! Om Azhar cium--

Ucapan Lily terpotong saat Azhar membekap mulut Lily. Menurut Azhar Lily memang polos tapi kadang dewasa juga. Jadi bingung.

Lily memukul lengan Azhar, sontak Azhar pun melepaskannya dan Dena geleng-geleng melihat kelakuan anaknya.

"Tadi Azhar cium apa?" Dena penasaran dengan ucapan Lily yang terpotong.

"Cium lantai, mah," ujar Azhar membuat Hendra, Gina dan Azil yang baru datang tertawa.

"Cium lantai apa cium lantai?" Azil menjahili abangnya.

"Bener 'kan, Ly?" Lily mengangguk membuat mereka yakin, walau sebenarnya Azhar telah berbohong. Ya katanya demi kebaikan.

>><<

Mereka semua pun makan malam bersama tanpa ada pembicaraan selain memuji makanan yang begitu enak. Apalagi di Lily yang pertama kali mencoba.

Tidak butuh waktu lama mereka semua selesai makan dan langsung pergi ke kamarnya masing-masing lagi.

"Om!" panggil Lily.

"Hm, apa?" tanya Azhar.

"Besok Lily mau Sekolah, boleh. 'Kan?"

"Boleh!"

Baru saja Azhar mau beranjak berjalan menuju kasur, terhenti saat seseorang meneleponnya.

"Saya kesana sekarang." ucap Azhar dan mematikan ponselnya.

"Lily, saya ada urusan dan harus keluar," ujar Azhar mendekati Lily yang sedang rebahan.

"Kemana, om?"

"Keluar." Lily tidak menanyakan lagi. Mungkin masih butuh privasi, pikirnya.

"Oh, yaudah om. Hati-hati!" tutur Lily dan menyalimi tangan Azhar dengan takdzim. Begitu pun Azhar mencium kening Lily.

Sehingga terjadi desiran aneh di antara keduanya.

DOCTOR MY HUSBAND Where stories live. Discover now