Part 26

2.2K 71 0
                                    

"Tapi sekarang Lily bersyukur udah punya suami yang selalu temenin Lily dan gak pernah bentak Lily," lanjut Lily bercerita ke makam kedua orang tuanya.

"Hikss, hikss. Lily kangen," Azhar langsung membawa Lily kedekapannya dan menangis sejadi-jadinya di pelukan Azhar.

Suara tangisan mereda dan berganti dengan suara dengkuran halus dari Lily.

"Capek ya Ly? Sampe tidur," ujar Azhar dan langsung menggendong Lily ala bridal sytle.

"Mih, Pih kita berdua pamit. Assalamualaikum!" ucap Azhar menatap makam mertuanya.

>><<

Eughh!

Leguhan Lily terbangun dari tidurnya. "Om tadi Lily belum pamit sama mamih, papih,"

"Udah, gak perlu di pikirin," Azhar mengusap pucuk kepala Lily dengan tangan kirinya dan tangan kanannya menyetir.

"Om, boleh mampir ke Resto Althree?"

"Tapi maaf Om, butuh waktu lama kesana. Jadi bisa-bisa tangan Om pegel," lanjut Lily membuat Azhar tersenyum ke arah Lily.

"Boleh, tidak masalah untuk menyetir sudah biasa,"

"Janji nanti sampe Rumah Lily pijitin tangan Om!" Lily memberikan jari kelingkingnya ke arah Azhar membuat Azhar terkekeh.

"Gak perlu, kamu istirahat aja!"

"Enggak Om biar impas," Lily tetap keukeuh nanti di rumah akan memijit Azhar.

"Kamu itu istri saya, bukan tukang pijit saya," Lily memanyukan bib*rnya kesal karena keinginannya tidak terpenuhi.

"Om kenapa berhenti?" tanya Lily karena mobil tiba-tiba berhenti.

"Itu ada tukang cilor kamu mau?" Azhar menunjuk kearah pedagang yang berjualan di pinggir jalan.

"Lily gak suka cilor,"

Azhar menyengit heran karena bisa-bisanya seorang Lily tak suka cilor, padahal cilor adalah makanan kesukaan bahkan di cari-cari.

"Ya udah, Lily mau apa?" tanya Azhar dengan lembut.

"Lily mau bakso bakar,"

"Tunggu disini. Saya yang beli, mau berapa tusuk?"

"Jangan banyak-banyak cuma sepuluh tusuk!" Azhar mengangguk dan keluar dari mobil untuk membelinya.

'Om Azhar baik banget, ternyata pikiran negatif Lily yang salah,' batin Lily.

DOCTOR MY HUSBAND Where stories live. Discover now