Part 22

2.5K 85 0
                                    

"Tapi jangan nangis lagi, kalau mau nangis lagi saya tidak akan menjawab pertanyaan kamu!"

"Gak akan nangis lagi,"

"Jadi sebenarnya saya itu seprofesi dengan Riyan abang sepupu kamu,"

"Pasti kamu kaget dan gak percaya karena semua keluarga saya gak pernah bilang," Lily mengangguk benar dengan pernyataan Azhar.

"Kenapa Om gak pernah bilang dari awal?"

"Saya gak bilang tadinya mau suprise, tapi saya gak bisa berbohong saat istri saya menanyakannya,"

"Oh gitu Om, Lily gak akan nangis lagi!"

"Pinter istrinya Azhar ini," puji Azhar sehingga Lily langsung membuang muka karena salting.

"Kalau mau buang muka jangan ke arah lain, tapi kepelukan saya."

"Apaan, Om," Lily menandak malu dengan wajah yang memerah.

>><<

SAHH!

Suara sah menggema di seluruh ruangan membuat Lily ikut menangis karena teringat mendiang kedua orang tuanya.

Berbeda dengan Alaskar yang pura-pura tegar padahal dia juga sangat rapuh.

Tak!

Tak!

Suara seseorang menuruni tangga terlihat seorang wanita bercadar dengan warna senada warna putih.

Popy menghampiri Alaskar langsung hendak menyalimi Alaskar yang sudah sah menjadi suaminya, begitu pun di lanjut dengan Alaskan mengecup kening Popy dan memberikan seraya do'a.

>><<

Acara pernikahan Alaskar dan Popy sudah selesai dengan lancar.

"Om, udah janji!" ucap Lily ke Azhar yang sedang menyetir.

"Iya, Ly." Azhar mengerti dengan ucapan Lily dimana kemarin Azhar janji akan membawa Lily berziarah ke makam kedua orang tuanya.

Skipp!

Lily langsung berjongkok mencium batu nisan ke dua orang tuanya.

"Mami, Papi sekarang bang Alas udah nikah dan nikahnya sama kak Popy yang pernah bang Alas cerita,"

"Tadi bang Alas pura-pura tegar dan gak nangis biar Lily gak nangis. Padahal Lily udah nangis sebelum bang Alas pura-pura tegar," lanjut Lily dengan terkekeh.

Azhar yang melihatnya teriris. "Sekarang kita berdo'a terlebih dahulu!" Lily mengangguk.

DOCTOR MY HUSBAND Where stories live. Discover now