Part 21

2.6K 86 0
                                    

"Abang mau ngomong kalau Abang akan menikah dengan Popy di Indonesia," ucap Alaskar tho the point

"Kenapa lo baru ngomong?" sungut Laskar kepada abang kembarnya.

"Karena abang baru punya waktu sekarang dan saya tidak mau merepotkan kalian. Tetapi acara pernikahan abang akan berbeda dengan kalian yang masih ada Mami dan Papi,"

"Lo jangan ngomong kek gitu karena ada atau enggak akan tetap sama karena mereka ada di hati kita, sisi kita," tutur Laskar membenarkan.

"Kapan nikahnya bang Alas?" Lily membuka suara dengan lirih.

"Besok di hotel biasa, tadinya abang mau undurin cuman semuanya sudah siap untuk hari H,"

"Gak perlu lo undurin karena semuanya sudah di rencakan!"

"Bisa gak sih lo ngomong gak gue-lo ke Abang sendiri," protes Alaskar.

"Iya gue rubah, jadi Abang." Laskar mengalah dan malas berdebat lagi.

Lily pulang kediaman mertuanya setelah acara tahlil karena dia tidak tahan berada di Rumah orang tuanya karena terbayang akan kenangannya.

"Ly, makan dulu ya!" Azhar membawakan nasi goreng untuk Lily.

"Gak mau om," Lily beranjak dan berdiri.

Azhar meletakkan piring di atas naskah dan ikut berdiri sehingga berhadapan dengan Lily.

Grepp!

Azhar membawa Lily kedekapannya dengan lembut.

Lily menangis sejadi-jadinya di pelukan Azhar. Di kecvp pucuk kepala Lily yang tertutupi kerudung dengan penuh kehangatan.

Tangisan pun reda, pelukan sedikit longgar. "Om, Lily mau makan tapi makannya di balkon. Boleh?" tanya Lily sedikit ragu dan Azhar mengangguk tersenyum.

>><<

"Om, bohowleh twanyaa?" ucap Lily dengan makanan yang masih ada di mulut.

"Kalau lagi makan jangan bicara, kalau mau nanya nanti sesudah makan!" Lily mengangguk.

Makan pun sudah selesai dengan Azhar yang menyuapi Lily. "Mau nanya apa, Ly?" tanya Azhar dengan peka.

"Om suka pergi kemana yang pergi malem, subuh?" Azhar menghembuskan nafasnya pelan dan tersenyum ke arah Lily membuat pipi Lily memerah.

DOCTOR MY HUSBAND Where stories live. Discover now