Part 46

1.8K 57 0
                                    

Setelah satu minggu di rawat dirumah sakit Lily sudah di perbolehkan pulang dan sudah bersekolah lagi.

"Hati-hati nanti pulangnya, semangat belajarnya."

"Iya Om, Lily pasti hati-hati. Ya udah Lily mau ke kelas," Lily menyalimi Azhar dan turun dari mobil.

"LILY ..."

"Astagfirullah," kaget Lily karena tiba-tiba dari belakang ada yang teriak, ternyata ketiga sahabat Lily.

Memeluk Lily silih bergantian dan mengucapkan selamat atas kehamilannya.

"Aamiin, makasih semuanya."

"Kita ke kelas langsung!" mereka bertiga mengangguk dan pergi ke kelas.

>><<

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan untuk pulang.

Lily langsung pergi menuju gerbang karena dia akan menaiki taksi, berbeda dengan ketiga temannya yang ke parkiran mengambil motor.

"Kak Lily!" panggil anak kecil menghampiri Lily.

"Kita ke sebelah sana, disini banyak motor yang keluar." anak kecil itu mengangguk.

"Maaf nak Lily, Rayden ingin bertemu dengan nak Lily jadi kami langsung datang kesini karena pernah melihat nama sekolah di seragam nak Lily saat dirumah sakit," jelas ibu Rayden--Weni.

"Gak papa Bu,"

Sesampai di pinggir Lily langsung berjongkok menyamakan dengan tubuh Rayden.

"Rayden udah sembuh?" tanya Lily.

"Alhamdulillah udah kak, kemarin baru cek up,"

"Alhamdulillah, jaga kesehatannya lagi ya!"

"Lily," ujar Gina memanggil Lily.

"Rayden ikut kakak yuk!" ajak Lily.

"Gak perlu nak, kita langsung pulang aja," tak enak Weni.

"Rayden mau ikut kak Lily,"

Gina, Hera dan Fia saling tatap bingung karena begitu banyak anak kecil yang dekat dengan Lily.

"Ibu juga ikut, kita naik taksi!"

"Gak perlu pake taksi kita bertiga siap antar sampai Rumah."

>><<

Mereka berlima sudah sampai di Rumah Lily, menempelkan ibu jarinya karena pintu memakai password dan sidik jari.

"Canggih beuh," pekik Hera.

Pintu terbuka dengan sendiri dan tertutup kembali dengan sendiri.

Lily ke dapur meninggalkan mereka berempat di ruang tamu.

"Kita yang bawa!" ujar Gina bersama Hera dan Fia.

"Sekalian cemilan tolong di bawakan, maaf merepotkan."

"Santai aja Ly, tangan lo juga baru sembuh," Lily mengangguk.

"Gue ke atas dulu ganti baju, gerah banget." Mereka bertiga mengangguk dan membawa minum serta cemilan.

>><<

"Om kapan pulang?" ucap Lily sedang berteleponan dengan Azhar.

"..."

"Lily nitip makanan soalnya ada Gina, Hera, Fia sama Rayden."

"..."

"Lily tunggu, assalamua'alaikum!"

Lily turun kembali ke bawah setelah ganti baju dan menelepon Azhar.

"Ly, gue ngantuk berat. Boleh numpang tidur bentar?" Hera menutup mulutnya karena menguap.

"He'em Ly, gue juga ngantuk." sahut Fia.

"Silahkan kamar tamu terbuka lebar untuk kalian tidur!" tutur Lily dan mereka bertiga pamitan ke Weni dan Rayden.

Sekian lama mengobrol akhirnya Azhar juga pulang membawa beberapa kresek berisi makanan.

"Assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumsalam."

Lily menghampiri Azhar dan menyaliminya.

"Biar saya yang siapkan, kamu tunggu di sini!" ucap Azhar membawa makanan ke meja makan.

"Kak itu siapa?" tanya Rayden.

"Itu suami kakak,"

"Berarti yang operasi Rayden suami kakak?" Lily mengangguk.

"Nikah muda nak?"

"Iya Bu."

>><<

Semuanya makan bersama termasuk Rayden beserta ibunya.

"Bangun tidur langsung makan, enak sekali hidup ini," pekik Hera baru datang.

"Silahkan di makan semoga suka,"tutur Azhar semuanya mengangguk.

Makan dengan khidmat tanpa adanya obrolan. Hingga pada akhirnya semuanya berpamitan untuk pulang.

"Om gak ada jadwal lagi?" tanya Lily ke Azhar yang sedang duduk di ruang tengah.

Lily menaruh satu gelas teh di meja. "Om pasti capek, minum dulu teh nya!"

Azhar meneguk tehnya hingga tersisa setengah. "Sini kita nonton film!" titah Azhar menepuk sofa mengisyaratkan Lily untuk duduk.

Setelah sekian lamanya menonton film mereka berdua sampai tertidur dengan berpelukan.

DOCTOR MY HUSBAND Where stories live. Discover now