kamarnya

6.5K 767 6
                                    

Mobil itu sampai di sebuah mansion mewah dan besar. Rion membukakan pintu Caine. Caine segera keluar dari mobil. Caine sangat terpesona dengan tempat mewah yang hanya ia lihat pada manhwa yang sering ia baca. "Wahh, gede bangeettt" ucap Caine kagum. Rion menatap Caine heran. "Kenapa? bukankah kau melihat tempat ini setiap hari?" tanya rion keheranan. "O-oh tidak, a-aku hanya kagum saja. Hehe" jawab Caine sedikit panik.

Ketika Rion akan melangkah, ujung bajunya di pegang. "Caine?" tanya Rion. "Eee, kamar aku dimana ya? Aku agak lupa" tanya Caine sedikit ragu. "Kau hari ini abis dari rumah sakit, aneh. Tapi lucu" ucap Rion menatap gemas. Wajah Caine sedikit memerah ketika Rion berkata begitu. "Kita masuk dulu, nanti aku kasih tau" ucap Rion memberi tau. "Oke" Caine menyetujui. Caine berjalan mengekori Rion.

Rumah terlihat sangat sepi, seperti hanya ada Rion dan Caine. Caine hanya diam mengikuti dari belakang. Mereka sampai di depan pintu. "Itu kamar mu, kau tidak lupa cara membuka pintunya kan?" tanya Rion memastikan. "Tentu saja aku mengingatnya" jawab Caine antusias. "Baiklah, aku pergi dulu. Jika kau membutuhkan sesuatu, kau bisa mencariku di kamar." jawab Rion sambil menunjukkan kamarnya. Caine berterimakasih.

Caine membuka pintu kamar, alangkah terkejutnya ia melihat penataan kamar itu sama dengan kamar di dunianya. "Mengapa penataannya sangat mirip dengan kamarku?" ucapnya. Suara bisikan kembali terdengar. "Semua barang disini adalah milikmu. Aku memperbarui nya agar lebih bagus." Caine terkejut. Ia membuka lemari pakaian nya. Dan ya, memang sama persis dengan miliknya di dunianya.

Ia membuka laci meja di samping tempat tidurnya. Seingatnya ia menyimpan permen kacang di dunianya. Benar saja, ketika Caine membuka laci itu. Ia menemukan permen kacangnya. "Bagaimana ini bisa terjadi?" batin Caine. Seolah semua benda yang ada di dalam kamar di pindahkan dengan sengaja dari dunianya ke dunia ini.

Bisikan itu menjawab "tentu saja, sudahkah kau bercermin hari ini?. Wajah yang terpantul dalam cermin adalah wujud mu sekarang. Sama persis seperti di dunia mu bukan?" Caine memandang pantulan dirinya pada cermin panjang di samping ranjangnya "memang sangat mirip, bahkan tidak ada bedanya" batin Caine.

Caine merebahkan dirinya di kasur, lengan kanan kini menutup matanya. Ia sibuk memikirkan kelanjutannya "bagaimana jika aku gagal menyelesaikan tugas ini?" batinnya.

Ia mulai memejamkan mata. Berusaha terlelap. Tapi sesuatu memaksanya membuka lengan yang menutup matanya.




Love in another world (RionCaine) Where stories live. Discover now