berangkat

3K 437 9
                                    

Pagi hari datang, Caine bangun jam 07:45 am. Caine terbangun karena mencium masakan yang wangi. Caine segera bangun dari tidurnya dan menuju kamar mandi untuk mencuci muka. Setelah Caine selesai mencuci muka, ia menuju dapur. Untuk membantu membuat sarapan. Tampak Krow dengan celemek coklatnya tengah mengoseng bawang bawang dan telur. "Mami, mat pagii. Duduk dulu dong. Habis ini mateng." ucap Krow sambil melirik Caine yang baru datang.

"Butuh mami bantu kah?" tanya Caine. "Nggak usah deh mami. Dikit lagi mateng kok" ucap Krow. Caine menanti makanan siap di sajikan sambil duduk di kursinya. Echi datang. "Tumben, hari ini bukan mami yang masak" ucap Echi sambil menguap. "Iya, hari ini mami telat bangun" jawab Caine. Tak lama Caine menunggu, sarapan siap disajikan. Krow memasak nasi goreng.

Caine mencicipi masakan itu. Caine terkejut. Rasanya enak. "Enak loh ini" ucap Caine sambil mengacungkan jempol ke Krow. Krow cukup senang karena di puji Caine. "Mami, hari ini ada agenda?" tanya Selia. "Hari ini mami mau ke makam" ucap Caine setelah menelan nasi goreng di mulutnya. "Makam siapa mami?" tanya Key. "Temen lama mami" jawab Caine berbohong. "Mau di anterin kah?" tanya Rion yang duduk di samping Caine. "Boleh. Abis ini aku langsung berangkat. Kanu siap siap saja." ucap Caine.

Setelah Caine menghabiskan sarapannya, ia menuju ke kamarnya. Mencari pakaian yang sekiranya layak untuk di pemakaman. 'Pake item aja kali yaa' gumam Caine. Caine mengobrak abrik lemarinya. Mencari pakaian hitam. Caine mencoba beberapa pakaian namun tak ada yang pas dengan dirinya. Akhirnya ia memakai baju turtleneck warna hitam dan celana hitam. Ia juga memakai blazer panjang warna dark coklat. Dengan sepatu hitamnya.

Setelah Caine selesai berkaca, pintu kamarnya di ketuk. "Masuk" ucap Caine. Pintu terbuka, terlihat Rion dengan kemeja putih dan dasi hitamnya. Ia juga memakai blazer panjang berwarna hitam, celana hitam dan sepatu pantofel hitamnya. "Gimana? Udah siap?" tanya Rion di balik pintu. Caine membuka pintu itu. Caine baru sadar, hari ini pakaian mereka sama. "Eh, kok bisa sama?" tanya Caine heran.

"Kan kita jodoh sayang" jawab Rion dengan muka menyeringai nya. Caine memukul Rion pelan. Hari ini Caine membawa kembarannya juga. Mereka berdua menaiki mobil yang sudah Rion siapkan sebelumnya. Mereka keluar mansion. Dan menuju ke arah selatan. Caine hologram muncul di hadapan Rion. Rion tak terlalu terkejut. "Hai, ion. Apa kabar?" tanya Caine hologram. "Oh, aku baik. Bagaimana dengan mu di sana?" tanya Rion balik.

"Aku baik juga" jawab Caine hologram. "Jadi, setelah ini kita kemana?" tanya Rion. "Aku ingin membeli bunga. Kita berhenti di toko bunga di sekitar jalan ini." ucap Caine. "Adakah toko bunga di jalan ini Caine?" tanya Caine kepada kembarannya. "Tentu ada, 200 meter lagi" ucap Caine hologram.

Rion mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Tak lama ia menemukan toko bunga di pinggir jalan. "Rion, kau tunggu disini saja. Biar aku yang membeli bunganya" ucap Caine sebelum keluar dari mobil. Rion hanya mengangguk. Caine menghabiskan waktu sekitar 5 menit untuk membeli bunga. Lalu ia masuk kembali ke mobil. "Mengapa kau membeli tulip warna putih?" tanya Rion. "Tak apa. Dulu, orang ini sangat suka dengan tulip warna putih. Jadi mungkin aku akan membawakan barang kesukaannya." ucap Caine.

"Apakah ada masalah?" tanya Caine. "Tak ada, aku hanya teringat dengan seseorang." ucap Rion sambil kembali mengemudikan mobilnya. Caine tau, mungkin yang dimaksud adalah Alicia. "Teman mu yang akan kau tuju. Laki laki atau perempuan?" tanya Rion. "Perempuan" jawab Caine.

Rion tertegun. "Kau tau Caine, sekali lagi kau mengingatkanku kepada seseorang" ucap Rion. "Oh, iyakah? Siapa?" tanya Caine pura pura tak tau. "Namanya Alicia. Dia mamanya Makoto dan Mia. Perempuan yang paling lama menemani ku. Aku menyesal telah melakukan sesuatu yang seharusnya tak ku lakukan. Jika waktu bisa di putar kembali, aku ingin meminta maaf kepadanya. Dia adalah mantan istriku. Dia pernah memintaku untuk menikahinya." ucap Rion menjelaskan.

Caine cukup terkejut. 'Jadi, sebenernya mereka berdua pernah menikah?'.  Itulah pertanyaan yang muncul di benak Caine. "Lalu, apa kau menikahinya?" tanya Caine. "Aku menikahinya. Namun, tak selang lama. Dia meninggal. Namun aku masih merasakan dirinya ada di sisiku" ucap Rion. "Dia memang masih berada di sisimu ion" ucap Caine sambil memandang Rion. Rion hanya tersenyum. "Mungkin iya" ucap Rion.

Love in another world (RionCaine) Kde žijí příběhy. Začni objevovat