mencari

4.6K 566 6
                                    

Ketika Caine menyentuh ponselnya, tiba tiba hologram muncul. Membuat Caine kaget. Itu Caine hologram. "Halooo, udah lama kita ngga ketemu Caine. Aku kangen kamu, kamu kangen aku nggak?" tanya Caine hologram yang tiba tiba muncul. "Kangen kagak, kaget iya. Lagian ngagetin banget munculnya" ucap Caine dengan wajah kesalnya.

"Eh, tapi. Kok kau bisa sampe sini, tiba tiba muncul di hp ku?" tanya Caine heran. "Jadi Caine, aku sebenarnya udah disini sejak ponsel mu rusak hari itu. Sebelum sidang skripsi" jelas Caine hologram. Membuat Caine tambah bingung. "Lah, gimana caranya? Jelasin" tanya Caine dengan wajah kebingungan.

"Jadi, setelah kamu pulang ke sini. Aku minta tolong Molly buat mindahin aku ke sini jugaa. Aku maksa Molly banget. Akhirnya yaudah deh, aku sampe sini. Tapi sekarang aku udah canggih lho, aku bisa meretas sesuatu jika kau mau. Aku bisa bantu kamu. Aku juga udah bisa bergerak bebas. Aku kan pernah bilang ke kamu mau kasih kejutan. Ini kejutannya, sekarang kamu bisa ngobrol sama aku kapan pun kamu mau." Caine hologram menjelaskan dengan ekspresi sumringah di wajahnya. Caine hanya bengong.

"Caine, aku punya sedikit berita duka untukmu. Setelah aku meminta Molly memindahku kesini, aku tak lagi bertemu Molly hingga detik ini. Molly bagai hilang di terpa angin. Tapi, aku memiliki 1 surat tanpa pengirim. Yang tiba tiba muncul dalam draf ku." ucap Caine hologram sambil memberikan hologram foto surat tanpa pengirim itu. Ini lah yang Rion ceritakan padanya.

"Jadi, kau juga menerima surat itu. Apa kau bisa mencari tau, alasan mengapa Molly bisa melakukan hal se nekat ini?." tanya Caine. "Untuk saat ini, aku belum bisa membantu apapun. " jawab Caine hologram. Caine tampak memikirkan sesuatu "jika kau menerima sesuatu tentang Molly, beritahukan padaku" ucap Caine. Caine hologram hanya mengangguk.

Caine merebahkan dirinya di kasur. "Lalu, apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Caine hologram. Mendengar pertanyaan dari nya. Membuat Caine memikirkan sesuatu. Caine bangkit dan duduk di kasurnya. "Caine, bisakah kau membuatkan ku denah mansion ini?" tanya Caine dengan mata berbinar. "Baiklah, akan ku coba" ucap Caine hologram.

Screen menampilkan Caine hologram yang diam. Dengan dahi bertuliskan 'loading'. Caine menunggu lumayan lama. "Denah mansion selesai di buat. Kau bisa melihatnya pada notifikasi ponselmu" ucap Caine hologram. Caine berterimakasih. Lalu membuka notifikasi itu. Denah nya sangat besar, menampilkan puluhan ruangan. Caine pertama melihatnya merasa agak pusing. Caine berusaha memahami denah itu dengan memperbesar dan memperkecil nya. Setiap bagian memiliki namanya sendiri seperti ”balkon, dapur, kamar mandi, dll”

Namun Caine menyadari, ada satu ruangan tanpa nama. "Tunggu, ada ruangan yang tak memiliki nama di samping perpustakaan. Ruangan apa itu?" tanya Caine. "Maaf, aku sudah berusaha mencari tau tentang ruangan itu. Tapi ruangan itu terkunci. Ada sejenis dinding transparan yang menghalangi sinyal ku masuk kedalam." jawab Caine hologram.

Itu membuat Caine berpikir 'apakah ruangan itu adalah ruangan yang Caine temui tadi?' Caine harus mencari tau, ruangan apa itu. Tapi tak sekarang, tak mungkin baginya berjalan di kegelapan dengan hanya di temani senter. Lagi pula malam di mansion itu terasa sangat sepi dan sunyi. Sedikit membuat Caine takut. Caine mungkin akan mencari tau, esok hari.

Love in another world (RionCaine) Where stories live. Discover now