di goreng

5.7K 668 33
                                    

Pagi telah datang, seperti biasa. Caine bangun lebih dulu ketimbang Rion. Jam dinding menunjukkan pukul 8 pagi. Tepat hari minggu. Caine bangun dengan keadaan kacau. Rambut berantakan, kulit terasa lengket.

Caine masih setengah sadar membuka lemari baju Rion. Dan mengenakan apa yang ditemukannya. Keluar dari kamar Rion, menuju dapur. Untuk sekedar menyeruput kopi di pagi hari.

Anak anaknya sudah menunggu untuk sarapan pagi. Suasana pagi yang ricuh. Namun ketika Caine sampai dapur, suasana menjadi sangat sunyi. Caine tidak terlalu mempedulikannya. Setelah menyeruput kopinya, ia kembali ke kamarnya untuk mandi.

Key sedang sibuk dengan pemanggang rotinya, lalu Key melihat sesuatu tak biasa yang terjadi pada mami nya. Key pun membuka pembicaraan.

Key: kalian tadi liat kan?
Krow: liat ape?
Elya: mami.
Krow: oh, liat. Kenapa emang?
Gin: mami hari ini keliatan beda aja gitu. Menurut aku apa gimana?
Key: nah iya. Masa ngga sadar sih?
Riji: kek abis di terkam ngga sih?
Makoto: ho'o, kena musibah
Echi: wah, jangan jangan. Mami abis menyentuh pusaka papi lagii.
Key: syimehh, bahaya banget ini
Selia: tapi kita juga bisa apa guys?
Krow: introkasi si mami
Mia: introgasi kak krow
Krow: nah, iya. Introgasi
Jaki: ini mah ngga usah di introgasi juga udah jelas.

Mereka cuman bisa berbisik bisik tanpa kepastian yang jelas. Melihat kondisi Caine tadi, anak anaknya memutuskan untuk membeli makanan di luar. Setelah mereka selesai berdiskusi mau makan apa. Makoto dan Gin pergi membeli. Belum lama Gin dan Makoto pergi, Rion keluar kamar. Dan duduk di sofa ruang tengah.

Rion tampak santai, Key berbisik ke Riji "ih, muka bapak kek ngga bersalah gitu ya? Ngeselin bat tu muka. Pen gua cakar". "Iya weh, kek ngga ada gitu rasa kasian ke mami" bisik Riji ke Key balik. "Mami mana pi?" tanya Selia. "Dikamar" jawab Rion singkat. "Tuhkan, jawabnya juga singkat banget. Panjang dikit kek." bisik Key ke Riji. "Gebukin gimana?" usul Riji membalas bisikan Key.

"Jangan lah, kita kan cuma berdua. Badan bapak gede. Bisa abis kita" bisik Key ke Riji. "Kalian bisik bisik apa dari tadi hm?" tanya Rion yang sadar bahwa ia jadi bahan gibah.

"Pak, bapak ngga kasian sama mami?" tanya Key. "Iya, dengan semua kejadian tadi malem." sambung Riji dengan muka sinis. Rion kaget mendengar yang dikatakan Riji. 'Gimana bisa tau? Kemarin kamar udah di kunci, ngga masang CCTV juga' gumam Rion dalam hati. "Emang ada kejadian apa tadi malem?" tanya Rion sambil menyeruput kopinya.

"Tadi malem tuh, ada kejadian penerkaman. Serem banget" sambung Echi dengan suara horror. "Iya, tapi anehnya. Si korban tuh masih hidup pih" Selia ikut menambahkan. Rion tak tau harus bicara apa. Ia tak menyangka semua anaknya tau tentang kejadian semalam.

"Adakah beritanya di TV? Papi kok ngga tau ya?" tanya Rion semakin memperumit masalah. "Ih, ada pih. Penyiarnya tadi kak Key" Mia ikut ikutan. "Eh, bocil. Kamu ngga usah ikut ikutan kamu masih kecil" ucap jaki. "Ih, apasi. Biarin lah" jawab Mia sewot.

"Yaudah, kalo emang papi ngga kasian sama korbannya. Biar aku yang ngecek kondisi korbannya kayak gimana. Yuk" ucap Selia lalu mengajak semua anak anak mengecek kondisi mami nya. "Aduh, anak anak. Kok bisa mereka tau?" ucap Rion sambil geleng geleng kepala.

Love in another world (RionCaine) Where stories live. Discover now