hari ini cerah ya!

2.9K 347 11
                                    

"Caine? Kok bengong. Kenapa?" tanya Rion membuyarkan pikiran liat Caine.

"Ehehe, ngga papa kok" jawab Caine sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Oh iya. Kamu kesini ada perlu apa?" tanya Rion.

"Aku butuh ponsel baru. Ponsel ku yang lama kayaknya hilang atau dibawa Makomi. Aku perlu ponsel untuk ngurus kuliahku, aku belum dinyatakan lulus meskipun sudah menyelesaikan skripsi. Harusnya setelah skripsi ada beberapa hal yang perlu di urus mengenai wisuda. Aku sampe lupa kalo aku belum lulus hehe. Besok, aku pengen ke kampus. Aku mau tanya beberapa kegiatan ke temen temen ku" ucap Caine menjelaskan panjang lebar.

"Boleh"

Rion kembali memalingkan pandangannya ke sunset yang indah. Rion menghembuskan nafas beratnya. "Caine, rasanya kayak baru kemaren ketemu kamu" ucap Rion. "Iya, dah lama banget ternyata" ucap Caine sembari menyandarkan kepalanya ke bahu Rion. "Adem, naik ke kasur yuk duduknya. Ntar masuk angin" ajak Rion sambil menggenggam tangan Caine.

Caine menurut. Mereka berdua duduk di atas kasur. Rion merebahkan dirinya ke kasur. "Aku mau bobo bentar aja" ucap Rion. Caine membaringkan tubuhnya di samping Rion. "Yaudah, aku temenin" jawab Caine.

Rion berbaring dalam posisi miring. Mengisyaratkan Caine untuk tidur di dekapannya. Rion memeluk Caine sembari memejamkan matanya. Dan mulai tidur. Mereka berdua berakhir tidur bersama dengan posisi saling berpelukan.

Echi tak sengaja melewati kamar Rion. Ia melihat pintu kamarnya yang tak tertutup. Echi mengintip ke dalam kamar Rion. Melihat maminya sedang tidur dengan mesra di pelukan papinya. "Wah, ini mah harus di foto. Riji nya lagi sakit. Aku aja deh yang foto." ucap Echi sambil melangkahkan kakinya masuk dengan pelan pelan.

Echi mengambil beberapa gambar sebelum berlari keluar kamar. Echi berlari menuju dapur. "Mami mana?" tanya Krow. "Nih" ucap Echi sambil menunjukkan foto mami dan papinya sedang tidur dengan berpelukan. "Hmm, kalo udah bucin lupa dah ama kita. Kita serius di biarin kelaparan gini? Yaudah, gua aje dah yang masak" ucap Krow sembari bangkit dari duduknya.

Krow membuat sesuatu yang simple. Ketika makanan selesai dibuat, "Chi, panggil yang lain. Suruh makan. Kalo ngga mau yaudah. Biarin ae mati" ucap Krow sambil menggeser kursi untuk dia duduk. Echi mengangguk dan segera bangkit menuju kamar anak anak yang lain.

"Bukan mami ya? Yang masak" tanya Makoto yang baru sampai di dapur. "Bukan, mami lagi sibuk bucin ama papi. Biar lah. Kita makan dulu" jawab Krow sebelum menyiapkan nasi ke mulutnya. "Masak apa Krow?" Tanya Key dengan ponsel di genggamannya. "Nasi gila" Jawab Krow singkat sembari terus mengunyah.

"Yaudah, makan aja sih. Daripada mati kelaperan."

Mereka makan bersama di meja makan. Hari ini rasanya sepi. Yang terdengar hanya sendok yang saling beradu dengan piring. Semua nya sibuk dengan ponsel. Tak ada canda dan tawa yang menghiasi makan mereka. 3 kursi kosong. Kursi Caine, Rion dan Riji. "Hari ini kak Riji ngga bisa ngumpul dulu sama kita. Harus banyak istirahat. Habis ini aku mau nganter makanan ke kamarnya. Siapa mau ikut?" tanya Selia. "Akuu" jawab Mia dengan bersemangat.

Setelah mereka selesai makan dan mencuci piring, Mia dan Selia mengantarkan makan malam untuk Riji. "Kak Rijii" panggil Mia sambil mengetuk pintu kamar Riji. "Iya, masuk dek" ucap Riji dari dalam kamar.

Mereka membuka pintu dan masuk ke ruangan. Riji sedang duduk di kasur dengan membaca buku. "Kak, gimana lengannya? Masih sakit kah?" tanya Mia. "Udah nggak. Lebih mendingan dari yang kemarin. Aku besok niatnya pengen pergi berdua sama mami" ucap Riji. "Hah? Kemana?" tanya Selia ikut nimbrung. "Rahasia" jawab Riji dengan tersenyum. "Ini mau disuapin juga?" tanya Selia sambil menaruh nampan berisi makanan di meja samping kasur. "Yaudah, boleh" Jawab Riji seraya menutup buku yang ia baca.

Mia duduk di kasur, disamping Riji. "Kak Riji, aku beberapa hari ini mimpi ketemu mama tauk. Kayak indah banget. Ceritanya lagi di taman bunga gitu. Trs ngobrol sama mama banyak hal. Aku juga diajak keliling taman. Minum teh, makan cookies. Ditemenin angin sepoi sepoi." ucap Mia sambil bersandar di bahu Riji.

"Mungkin mama kangen sama Mia kali" ucap Riji setelah menelan nasinya. Mia hanya mengangguk. "Mama cantik banget, mirip aku kan?" tanya Mia sambil tersenyum. Riji mengelus rambut Mia pelan dan tersenyum. Selia hanya menyimak percakapan mereka berdua. Sembari menyuapi Riji.

Riji makan dengan lahap. Suapan terakhir lalu selesai. "Makasih ya sel" ucap Riji sambil tersenyum. "Iyaa" jawab Selia membalas senyuman itu. Selia membantu Riji meminum obat. Setelah selesai, Selia keluar dari kamar Riji diikuti Mia di belakangnya. "Dadaa kak Rijii, cepet sembuh yaa. Mat malam" ucap Mia melambai ke Riji sambil menutup pintu kamar. "Dadaa, makasih Mia." jawab Riji sambil melambaikan tangannya pelan.

Riji menghela nafas panjang. Malam itu ia ingin menemui Caine. Untuk membicarakan sesuatu. Riji turun dari kasurnya. Berjalan pelan ke arah pintu balkon yang masih terbuka lebar. Angin malam bertiup dengan kencang. Riji melihat ke langit malam.

Malam itu, langit sangat cerah. Dengan bintang bintang menghiasi gelapnya langit malam. Bulan sabit terlihat bersinar terang. Riji duduk sejenak di kursi balkon. Menikmati angin yang berembus kencang. "Aku kangen mama, mama kangen ngga yah sama Riji?" gumam Riji.

Riji segera kembali masuk ke kamar. Angin malam semakin membuatnya kedinginan. Ia menutup pintu balkon dan segera naik ke kasur. Ia memutuskan untuk menemui Caine besok pagi saja.

Love in another world (RionCaine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang