Molly?

4.8K 596 11
                                    

Anak anaknya satu persatu mulai masuk ke kamarnya. Caine juga masuk ke kamarnya. Di kamarnya, Molly sedang duduk di atas kasur. Seperti sedang menunggu kedatangan Caine. "Molly, kau menunggu ku?" tanya Caine. "Yup" jawab Molly singkat. "Aku hanya mengingatkan mu Caine. Waktu mu tersisa 3 hari lagi. Kau tak bisa menyia-nyiakan waktu yang tersisa." ucap Molly mengingatkan.

"Iya, aku mengingatnya. Sebelum pergi, aku ingin memperbanyak momen bersama anak anakku. Bagaimana skenario yang kau buat untuk memindahkan aku kembali ke dunia ku?" tanya Caine mencairkan suasana kaku itu. "Aku akan membuat dirimu mati, lalu ketika kau bangun. Kau sudah berada di dunia asalmu." jawab Molly tanpa basa basi.

Caine menunduk. Ada rasa sedih dihatinya. "Tapi, mengapa harus mati?" tanya Caine. "Hanya itulah yang sanggup aku lakukan untuk sementara ini. Aku tak punya banyak energi untuk melakukan apa yang kau minta" ucap Molly menjelaskan.

"Tapi, jika aku sudah kembali. Bisakah aku bertemu dengan keluarga kecil ku ini?" tanya Caine "bisa, tapi mereka tak mengenal mu. Di dunia mu hanya fisiknya saja yang sama. Mereka tetap saja berbeda. Kau menjadi orang asing bagi mereka. Bahkan Rion, Rion tak akan mengenalmu seperti dirinya mengenalmu di dunia ini. Kau harus menerima itu" ucap Molly. Ketika Molly menjelaskan itu, Caine merasakan sakit di hatinya ia tak ingin kembali ke dunianya. Tapi ia harus.

"Molly, bagaimana wujud aslimu selama ini? Caine (hologram) bilang kau kucing setengah dewa." tanya Caine sedikit menghibur dirinya. "Wujud ku seperti bidadari, dan ketika kau melihat wujud asliku. Kau mungkin akan jatuh cinta kepada ku. Hingga kau melakukan semuanya. Kau akan melakukan apapun yang ku mau." jawab Molly.

"Wow, lalu mengapa kau mengambil wujud kucing?" tanya Caine penasaran. "Karena aku menyukai kucing" jawab Molly singkat. Membuat Caine tertawa. "Hahahaha". Molly sempat bingung dengan reaksinya itu. "Kenapa kau tertawa? Apakah ada yang lucu?" tanya Molly heran. "Tidak ada, aku hanya membayangkan jika kau menyukai manusia. Apa kau akan mengambil wujud manusia itu hahah" ucap Caine sambil tertawa.

"Aku tak tertarik dengan manusia, bahkan aku sebenarnya tak suka berbaur dengan manusia. Aku terpaksa begini karena permintaan si Caine hologram itu." jelas Molly. "Lalu jika kau tak bertemu Caine hologram. Biasanya kau melakukan apa? Tanya Caine penasaran. "Aku mungkin akan jalan jalan dari portal ke portal lain, mengamati kegiatan manusia, atau mengusili manusia." jawab Molly. "Apa kau merasa bosan? Atau apa kau memiliki atasan?" tanya Caine iseng iseng saja.

"Zat seperti ku tak bisa merasakan bosan, lapar, haus, lelah. Yang bisa merasakannya, hanya wujud kucing ini. Lagi pula aku juga memiliki atasan yang mengatur semuanya. Aku tergolong zat yang pembangkang. Aku membantah atasan ku jika aku tak suka dengan sesuatu." jelas Molly.

"Kau punya rumah untuk pulang?" tanya Caine yang semakin penasaran. "Rumah? Aku bahkan tak tau harus pergi kemana ketika sudah memulangkan mu ke dunia asalmu." ucap Molly yang seketika mengubah ekspresi di raut wajahnya.

Meskipun Caine tau bahwa Molly adalah makhluk yang sangat kaku. Tapi sebenarnya Molly adalah makhluk yang kesepian. Molly membutuhkan teman untuk bisa di ajak mengobrol seperti sekarang. Molly mungkin berkata tidak, tapi sebenarnya dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Molly sangat ingin.

"Meskipun aku bukanlah sosok yang sempurna, tapi aku bisa merasakan apa yang kau rasakan" ucap Caine sambil tersenyum. "Kau tak tau apa apa tentang ku." ucap Molly. "Kau terlalu menutup hati mu, kau malu mengungkapkan bahwa kau sebenarnya kesepian" ujar Caine. Molly hanya diam. "Baiklah, terserah kau saja. Aku akan pergi sekarang" ucap Molly sebelum ia menghilang.

Love in another world (RionCaine) Where stories live. Discover now