makam

3K 423 6
                                    

Mereka sudah melihat lonceng emas gereja itu. Caine meminta Rion membelokkan di jalan kecil, 100 meter setelah gereja. Rion menurutinya. Rion menghentikan mobilnya tak jauh dari pintu masuk makam itu. Cuaca sedang mendung, bahkan mulai gerimis. Caine membawa payung hitam yang memang di sediakan di setiap mobil. Rion menawarkan bantuan untuk memegang payung Caine. Namun Caine menolak. Caine meminta Rion menunggu di dalam mobil. Rion mengangguk.

Caine pergi masuk ke makam dengan tangan kiri yang memegang payung hitam dan tangan kanannya membawa bunga tulip putih. Meskipun hujan turun hanya rintik rintik. Caine tetap membawa payung. Setelah Caine masuk ke wilayah pemakaman. Ada satu nisan berwarna putih yang mencolok dari nisan yang lainnya. Caine menghampiri nisan itu.

Dan benar saja. Disitu tertulis Alicia Sinclair. Caine menaruh bunga tulip di atas makam. "Alicia, aku kesini. Sesuai permintaan mu, aku membawakan bunga kesukaan mu. Terimakasih atas waktumu. Selamat tinggal, Alicia." ucap Caine. Caine melirik sebuah makam di samping makam Alicia. Makam hitam dengan tulisan berwarna putih di nisannya. Reina Cassandra. Caine mengenali nama depannya. 'Apa mungkin ini makam Reina yang diceritakan Alicia di diary nya?' batin Caine.

Caine melangkah meninggalkan pemakaman. Rion tetap setia menunggu Caine di dalam mobil. Caine melipat payungnya lalu masuk ke mobil. "Bagaimana?" tanya Rion. "Yah, cukup melegakan untukku" jawab Caine. "Kita pulang?" tanya Rion. "Lesgoo" ucap Caine bersemangat. Rion hanya tersenyum melihat tingkah Caine. "Ion, ini bisa buat muter musik ngga sih?" tanya Caine sambil menunjuk audio di mobilnya. "Bisa, coba aja" ucap Rion sambil mengemudikan mobilnya.

Caine mengotak atik. Caine mencoba memutar beberapa lagu. "Ih, bisaa!!" ucap Caine kesenangan. Caine mendengarkan musik sambil bernyanyi nyanyi. Tak berapa lama, mereka sampai di rumah.

Mereka disambut oleh anak anaknya. "Papi hari ini couple sama mami ya?" tanya Mia. "Nggak sengaja samaan ini" jawab Caine. "Mang eak mami?" tanya Krow. "Iyaa" jawab Caine pasrah. Mereka bercanda tawa di ruang tengah sampai jam makan siang. Setelah mereka semua makan siang, mereka lanjut melakukan aktivitas masing masing. Caine pergi ke kamarnya. Ketika akan membuka pintu kamarnya, ia teringat dengan ruangan di sebelah perpustakaan. Caine segera menuju ke sana. Ketika Caine mencoba membuka pintu itu, benar saja. Pintunya tak di kunci. Ketika pintu terbuka lebar, bau wangi mawar mulai tercium dari ruangan itu.

Caine masuk ke ruangan itu dan menutup pintunya. Disana gelap. Caine tak bisa melihat apa apa. Ia mencari saklar lampu. Ketika lampu dinyalakan, seluruh ruangan itu terlihat. Hanya seperti kamar biasa. Di ruangan itu ada tempat tidur, meja, kursi, lemari, rak buku. Dan beberapa buku. Rak buku di ruangan itu sangat penuh. Tak ada bagian rumpang sedikitpun. Caine duduk di pinggir kasurnya. Ia berharap menemukan sesuatu yang bisa menjelaskan tentang masa lalu. Caine melihat sekeliling. Laci meja di samping kasur yang ia duduki sedikit terbuka. Caine membuka laci itu karena penasaran ada apa di dalamnya.

Love in another world (RionCaine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang