rela

5.3K 703 19
                                    

"Tapi... Bagaimana dengan semuanya. Aku tak sanggup meninggalkan semuanya. Mereka sudah seperti keluarga ku sendiri. Aku menyayangi mereka semua. Aku tak ingin jauh dari mereka" ucap Caine sambil menangis. Caine tak tau harus melakukan apa. Ia sangat ingin kembali ke dunianya. Tapi disisi lain, ia tak sanggup meninggalkan mereka yang telah menjadi bagian keluarga nya.

"Meskipun mereka bukan darah daging ku. Dan tak memiliki ikatan apapun dengan ku. Aku tetap menganggap mereka keluarga ku. Aku menyayangi anak anak, seperti anak anakku sendiri." sambung Caine sambil menghapus air matanya.

Jawaban Caine membuat Molly diam tanpa sepatah kata pun. "Terserah, aku serahkan semuanya padamu. Tapi ingat, waktu mu disini hanya 5 hari. Jadi manfaatkan waktu yang ada" ucap Molly sebelum menghilang. Caine hologram menatap Caine dengan sedih.

Seperti nya naluri mereka terhubung. "Caine, aku mengerti apa yang kau rasakan sekarang. Memang tak mudah untuk melepaskan. Tapi kau harus mencobanya. Aku pun sulit menerima bahwa diriku terperangkap disini selamanya. Tapi aku belajar ikhlas, meskipun sulit. Mereka memang berarti untukmu. Tapi kau harus ingat, di dunia mu juga ada keluarga yang sedang menunggu mu untuk pulang." jelas Caine hologram.

"Baiklah, tenangkan pikiranmu untuk menghadapi hari esok. Aku pergi dulu" ucap Caine hologram. Lalu hologram itu menghilang. Caine hanya diam.

Caine terlelap sebentar, hingga ketika ia bangun jam dinding menunjukkan pukul 08:00 pm. Ia segera menuju dapur. Anak anaknya sudah duduk rapi, bersiap melahap masakan Caine. Caine memasak sesuatu yang simple.

Ketika makanan sudah siap, mereka makan tanpa sisa. Benar benar bersih. Caine mencuci piring terlebih dahulu sebelum akhirnya kembali ke kamar. Anak anaknya sadar bahwa maminya tidak seperti biasanya. Echi juga melihat mata Caine sembab seperti habis nangis.

"Mami ngga kayak biasanya. Kenapa ya?" tanya Selia yang mengkhawatirkan keadaan Caine. "Iya, matanya sembab. Kayak abis nangis." ucap Echi sambil menyeruput segelas jus.

Rion sedari tadi menyimak percakapan anak anaknya pun ikut khawatir. 'Caine hari ini kenapa ya? Apa aku ada salah ngomong sama dia?' tanya Rion dalam hati.

Caine kembali ke kamar dan menutup pintu kamarnya. Caine meringkuk dan menyelimuti dirinya. Memeluk guling kesayangannya. Air mata mulai menetes satu persatu. Caine bingung, sedih. Hanya mampu menangis. Sampai akhirnya ia tertidur.

Love in another world (RionCaine) Where stories live. Discover now