tulisan tangan

3.3K 488 3
                                    

Lalu diary itu selesai, Caine tak tau apa yang terjadi selanjutnya. Mungkinkah Alicia benar benar mati di tangan Rion?. Caine ingin mengembalikan buku itu ke perpustakaan, secepatnya. Caine ingin mencari kelanjutan dari diary itu.

Caine berdiri, bersiap keluar kamar. Namun ada ketukan di pintu yang mengharuskan ia duduk kembali di kasurnya. Ternyata Selia, Selia datang membuka pintu kamar Caine pelan pelan. "Mami, hari ini ada kegiatan apa?" tanya Selia di balik pintu. "Nggak ada, mami pengennya mau ke perpus." ucap Caine. "Oh, kebetulan. aku juga mau kesana. Kemaren Mia pamer novel ke aku. Aku jadi kepengen juga ke sana. Aku temenin deh mami." ucap Selia dengan tersenyum.

"Boleh" ucap Caine sembari berdiri dan membawa buku yang akan ia kembalikan ke perpustakaan itu. Caine ditemani Selia menuju perpustakaan. Ketika sampai, Caine membuka pintu perpustakaan. Terdengar lah suara pintu tua yang berderit.

Hari ini kondisi perpustakaan tidak seperti biasanya. Seperti ada seseorang yang sengaja membersihkannya. Kondisinya bersih dan rapi. Bahkan tirai nya sudah di buka. "Hari ini ada yang masuk ke perpus ya? Sebelum kita" tanya Caine kepada Selia. "Ngga tau mami" jawab Selia.

Caine menuju tempat dimana ia mengambil buku yang ia baca. Niatnya untuk mengembalikan buku yang selesai ia baca. Namun, di tempat ia kemarin mengambil 2 buku itu. Harusnya kosong. Tapi malah di isi oleh buku putih polos yang Mia tunjukkan kemarin. "Loh, ini kan buku kemarin. Kok bisa ada di sini? Bukannya Mia udah balikin ke tempatnya ya?" batin Caine.

Caine mengambil buku itu. Ia hanya ingin mengembalikan nya ke tempat semula. Tapi tak sengaja Caine melihat sebuah tulisan di dalamnya. Tulisan tangan yang mirip dengan yang ada di diary itu. Dengan tinta berwarna hitam mengkilap. Caine membaca buku itu sejenak. Isi buku itu adalah...

Hari ini aku sangat merindukan Rion, dan juga anak anakku. Aku berharap mereka bisa melihatku. Sepertinya Rion benar benar menemukan cintanya. Laki laki imut, lembut nan halus. Dengan nama Caine, dan rambut merah terangnya. Caranya memperlakukan anak anak, tak pilih kasih. Semua dia perlakukan sama.

Aku menyukai caranya memperlakukan anak anak. Lembut. Caine selalu menghadapi anak anak dengan sabar dan tanpa emosi. Aku turut senang, Rion menemukan cintanya. Aku harus belajar mengikhlaskan dirinya bahagia bersama pilihannya. Caine, aku harap. Sampai kapan pun, kau selalu menjadi seseorang yang hangat, lembut. Dan seseorang yang menjadi rumah pulang bagi anak anaknya.

Caine membaca tulisan itu dengan terharu. Ia tak menyangka, ada seseorang yang menulis tentang dirinya. Caine mengembalikan buku itu. Ia mencari cari Selia. "Seliaaa!!" panggil Caine. "Iya mami. Aku disini" teriak Selia yang berada di sekitar rak paling pojok.

Ketika Caine berjalan akan menyusul Selia, ia menemukan secarik kertas yang tersangkut di antara 2 buku. 'Caine, aku yakin kau tak mungkin membaca surat ini. Tapi jika kau benar benar ingin tau tentang ruangan itu. Datanglah ke perpustakaan, malam ini. Kau boleh mengajak seseorang.'

Begitulah isi suratnya. Caine bingung. Bagaimana bisa, penulis itu mengetahui apa yang ia ingin tahu. Dan tepat sekali, Caine sangat penasaran mengenai ruangan itu. Ia mengantongi surat itu. Lalu lanjut berjalan menyusul Selia.

Love in another world (RionCaine) Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum