larut

3.2K 360 29
                                    

Malam itu Caine terbangun karena angin kencang berhembus. Membuatnya kedinginan. Caine membuka matanya. Pemandangan yang pertama Caine lihat adalah Rion sedang tidur dengan pulas. Caine tersenyum.

Caine bangun dari tidurnya untuk menutup pintu balkon yang dari tadi masih terbuka. Caine melihat langit malam itu.

Sangat cerah. Dengan bintang bintang kecil menghiasi malam yang gelap. Bulan sabit terlihat lebih terang dari hari hari sebelumnya. Caine tersenyum tipis. "Malam ini cerah banget" ucap Caine sembari menghirup udara malam.

Caine menutup pintu balkon. Tak lupa ia menyelimuti Rion. Caine keluar dari kamar Rion dan menutup pintu kamarnya. Caine berniat untuk melanjutkan tidur di kamarnya.

Caine berjalan mengecek kamar anak anaknya satu persatu. Caine hanya mengintip dari pintu yang terbuka sedikit. Sampailah Caine di depan kamar Riji. Caine membuka pintunya sedikit.

Caine samar samar melihat cahaya putih yang terang. Mirip dengan siluet berbentuk manusia. Sedang mengelus elus rambut Riji. Caine memantau cahaya itu dari pintu kamar Riji yang sedikit terbuka.

Siluet terang itu terlihat duduk di samping Riji. Di kasurnya. Mengelus rambut Riji dan sesekali mencium keningnya. Lalu siluet itu lenyap seketika.

Caine masuk ke kamar Riji untuk memeriksa keadaannya. Raut wajah Riji terlihat khawatir akan sesuatu. Caine melihat hal itu dengan aneh. Caine membelai rambut Riji dan mengecup keningnya. Setelah itu, raut wajah Riji menjadi sedikit tenang.

Caine berjalan keluar kamar dengan sangat pelan. Takut akan membangunkan Riji. Ia tak lupa menutup pintu kamar Riji.

Caine berjalan menuju kamarnya. Caine mempertanyakan satu hal di benaknya 'kira kira apa yang bersinar tadi?' Caine tak terlalu ingin mencari tau. Karena mengingat hati sudah terlalu larut.

Caine merebahkan dirinya di kasur. Ia merasa kesepian tak ada kembarannya. Biasanya ia akan mengobrol sedikit dengan kembarannya sebelum pergi tidur.

Sekarang bahkan Caine tak melihat kembarannya muncul. Rasa sedih muncul di hati Caine. "Ini semua salahku. Jika dari awal aku mempercayai dia. Mungkin aku ngga akan kehilangan dirinya." gumam Caine.

Caine menutup sebelah matanya menggunakan lengan kanan. Caine mulai memejamkan matanya, berharap hari esok lebih baik daripada hari ini.

Pagi pun tiba...

Sinar mentari menyambut indahnya pagi. Dengan sedikit embun yang menyelimuti pagi yang sejuk. Caine bangun dengan keadaan shock. Ia langsung menoleh ke arah jam dinding. Masih jam 7.

Caine bergegas mandi dan sarapan. Ia sudah janji kepada dirinya sendiri untuk pergi ke kampus pagi ini. Caine memakai kemeja putih dengan vest kotak kotak dengan warna maroon dan hitam. Memakai celana hitamnya. Juga mengenakan sepatu sneakers putihnya. Ia tak lupa membawa tas selempang kesayangannya.

Caine berkaca sebentar sambil menyisir rambutnya. Sudah cukup rapi. Caine tak lupa menyemprotkan parfum di area leher dan beberapa bagian lainnya.

Caine tersenyum ceria. Ia segera keluar kamar dan menuju dapur. "Selamat pagii" sapa Caine dengan senyum cerianya.

Hari ini, hanya ada Key, Elya, Echi, dan Selia. Key terlihat sedang mengoleskan selain nanas ke roti panggang. "Pagii mami, gimana? Udah mendingan kah?" tanya Elya sebelum melahap jatah rotinya.

"Yah, udah lumayan daripada kemarin." jawab Caine. "Hari ini temanya warna kuning. Aku panggang rotinya ngga terlalu lama biar rada kuning. Udah pake mentega juga. Sama selai nanas" ucap Key sambil menunjukkan celemek warna kuning cerahnya juga senyum cerianya.

Kemudian Key memberikan roti yang baru saja ia olesi selai ke Caine. Caine menerima roti itu. Tak lupa berterimakasih. Caine duduk di sebelah Echi yang sibuk dengan ponsel nya. "Wah, mami rapi banget. Harum lagi. Mau dating sama siapa nich" tanya Echi menggoda Caine.

"Haha, bisa aja kamu. Makasii. Mami mau nengok kampus. Udah lama ngga tau kabar kampus" jawab Caine setelah menelan rotinya. "Oh, iya. Aku sampe lupa kalo mami masi kuliah" ucap Echi.

Setelah Caine menelan suapan terakhir rotinya, ia meneguk segelas susu hangat. "Yaudah, mami berangkat yaa" ucap Caine sambil mengusap ujung bibirnya menggunakan tisu

"Eh, ngga di anterin aja mih?" tanya Elya. "Ngga usah, mami naik taxi aja. Nanti kalo papi nyariin mami, bilang aja mami ke kampus" ucap Caine berdiri bersiap pergi.

Elya mengangguk dan tersenyum. "Yaudah, hati hati ya mih." ucap Elya berpesan kepada Caine. Caine mengangguk dan melambaikan tangan. Dan segera menghilang di ambang pintu.

Belum lama Caine pergi, Rion datang ke dapur sambil menaruh jas nya di kursi meja makan. "Mami udah bangun belum?" tanya Rion. "Lah, baru aja pergi. Mami ke kampus. Katanya mau nengok kampus." jawab Key dengan santai.

"Loh? Kok ngga ngajak aku? Katanya mau beli hp baru" ucap Rion sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Key memberikan roti panggang hangat untuk Rion. Rion segera melahap roti itu dengan cepat. "Yaudah, papi nyusul mami dulu ya. Kalian di rumah aja. Jaga rumah" ucap Rion sambil mengenakan jasnya.

"Yaelah, rumahnya kaga kemana mana. Ngapain di jaga" ucap Echi tanpa melepaskan pandangannya ke ponsel nya. Rion segera berlari menuju garasi dan melupakan susu hangat yang di siapkan Key. "LAH, PAKK. SUSUNYA LUPAAA!!" teriak Key. Namun sudah telat, Rion tak kunjung kembali..

"Yaelah, gmn sih?" ucap Key dengan cemberut. "Taruh aja di kulkas Key. Ntar palingan juga nyusu ke mami" ucap Echi yang sibuk dengan ponsel miring nya. "Eh, mulutnya. Udah kali, tadi malem" ucap Elya sambil tertawa.

.

- To be continue

Note:

Sorry yah guys, kondisiku drop lagi. Aku jadinya sering up malem. Kadang sampe lupa ngga up. Aku minta maaf banget. Aku ngga enak sama kalian. Ini aku paksa up malem. Ngga enak sama kalian, harus nunggu. Aku tau rasanya nunggu tuh ngga enak. Ini udah ku usahain buat up. Sering keluar masuk RS juga, huhuhu. Aku ada tumor di perut. Harus ada penanganan serius....

Aku takut, haha. Semoga gapapa deh. Ini udah di jadwalin buat operasi juga. Sekali lagi, aku mohon doa nya. Aku ngga enak sama kalian. Dateng tiba tiba minta doa😣🙏.

Segitu dulu ya guyss, makasii banget loh. Aku belum tau operasinya kapan. Kalian tunggu info selanjutnya dari aku yah. Babaii, muach muach🫂🎀

Happy Reading...

Love in another world (RionCaine) Where stories live. Discover now