buku

3.5K 483 3
                                    

Ketika Caine ingin membacanya, tiba tiba Mia muncul di balik rak buku. "Mami" ucap Mia yang mengejutkan Caine. "Aduh, kenapa Mia?" tanya Caine sambil mengelus dadanya. "Nggak, aku nemu ini" ucap Mia sambil mengangkat sebuah buku yang ia temukan. Buku dengan cover warna putih polos. Tanpa judul. Di dalamnya hanya ada kertas kosong tanpa garis ataupun tulisan. "Buku apa itu?" tanya Caine. "Nggak tau mami. Tadi waktu aku bersih bersih. Tiba tiba buku ini jatuh, kayak ada yang nyenggol" ucap Mia.

Caine mengambil buku itu dari genggaman Mia. Caine membuka dari lembar pertama sampai lembar terakhir. Tidak ada apa apa. Benar benar kosong dan bersih. Seperti buku baru. "Kalo mami mau, mami bisa ambil buku itu" ucap Mia. Mia lalu pergi melanjutkan pencariannya. 'Buku yang aneh' gumam Caine.

Caine mengembalikan buku putih polos itu kepada Mia. Dan menyuruh Mia mengembalikan ke tempat dimana Mia menemukan buku itu. Caine memutuskan membawa 2 buku. Dengan judul yang sama, namun berbeda cover.

"Mami, udah selesai kah?" tanya Mia sambil membawa 5 buku tebal. Terlihat seperti novel. "Udah, Mia bawa buku banyak banget" ucap Caine. "Iya, hehe. Awalnya pengen bawa 1 aja. Tapi yang lainnya juga bagus. Jadinya bawa 5" ucap Mia sambil cengar cengir. Caine hanya geleng geleng kepala. Ketika mereka selesai dengan perbukuan, mereka lanjut ke ruangan lain.

Ketika Caine menutup pintu perpustakaan, Caine melirik pintu disamping perpustakaan itu. "Mia, kamu tau nggak tentang ruangan ini? Kok dikunci ya?" tanya Caine. "Hmm, aku kurang tau sih mi. Mungkin gudang. Aku sempet tanya ke papi soal ruangan ini. Tapi papi sendiri juga ngga tau. Papi bilang dia lupa" ucap Mia. Mendengar yang di katakan Mia, membuat Caine semakin penasaran dengan isi ruangan itu.

Mereka melanjutkan perjalanannya. Semua tampak sama dengan denah yang di buatkan Caine hologram untuknya. Mereka berkeliling sampai jam makan siang. Caine memutuskan untuk mengakhiri acara berkeliling mansion. Ia menuju kamarnya dan menaruh buku yang ia bawa dari perpustakaan.

Lalu menuju dapur. Hari ini, Caine bingung akan memasak apa. Jaki tiba tiba datang sambil mengelus perutnya. Caine memperhatikan tingkah Jaki "kamu laper?" tanya Caine. "Iya mami, ada makanan nggak?" tanya Jaki. "Ngga ada, mami aja bingung mau masak apa. Biasanya mami jam segini makan bakso abang abang yang lewat depan kos" jawab Caine.

Jaki berpikir. "Hmm, gimana kalo bikin sesuatu yang belum pernah mami bikin." usul Jaki. "Hmm, sesuatu yang belum pernah mami bikin?" ucap Caine sambil mengelus dagunya. Caine malah ikut berpikir. Tiba tiba Echi datang. "Mami, laper" ucap Echi dengan wajah melasnya. "Kalian mikir apa?" tanya Echi yang melihat Jaki dan mami nya tengah memikirkan sesuatu. "Chi, coba deh. Pikirin sesuatu yang belum pernah kamu makan. Mami bingung tuh mau masak apa. Aku lagi bantuin mikir" ucap Jaki.

"Makanan yang belum pernah aku makan?" ucap Echi sambil menggaruk garuk kepalanya. Echi malah ikutan mikir. Mereka bertiga kini berdiri dengan pose yang sama. Mengelus dagu. Krow datang dengan mengunyah kripik kentang. "Eh, kalian ngapain?" tanya Krow yang mengamati tingkah mereka dari tadi.

"Krow makanan apa yang belum pernah kamu makan? Mami bingung mau masak apa. Aku lagi bantuin mikir" ucap Jaki yang masih berpikir keras. "Yaudah, masak spaghetti carbonara aja. Aku dulu udah pernah makan, tapi sekarang lupa rasanya" ucap Krow memberikan ide. "Wah, boleh. Siapa tau masakan mami lebih enak dari pada yang lain" ucap Echi.

Caine berhenti mengelus dagunya. Ia terlihat memikirkan sesuatu. "Dulu mami pernah coba bikin. Tapi ngga enak. Dulu sampe mami buang saking ngga enaknya. Mami ngga pandai bikin olahan yang pake spaghetti. Gimana nanti kalo rasanya ngga enak?" tanya Caine dengan ekspresi khawatir. "Aku bisa bantu, mami." ucap Krow.

Love in another world (RionCaine) Where stories live. Discover now