tak tau

3.4K 436 4
                                    

Caine menjumpai Selia sedang membolak balik sebuah buku. "Sel, kamu cari apa?" tanya Caine. "Cari lanjutan dari buku ini" jawab Selia sambil mengangkat buku dengan cover berwarna pink. "Oh, yaudah. Mami tunggu di sini ya" ucap Caine sambil menarik kursi untuk duduk.

Caine menunggu Selia yang sedang sibuk mencari cari kelanjutan dari buku itu. Caine menunggu lumayan lama. Selia duduk di depan Caine dengan muka cemberut. "Kenapa sel? Udah ketemu sama buku nya?" tanya Caine. "Nggak ketemu mami, mungkin belum ada. Coba nanti aku ke toko buku aja" ucap Selia.

"Mau di temenin kah?" tanya Caine. "Nggak deh mami, nanti aku minta tolong temenin sama Riji aja" ucap Selia sambil membersihkan buku buku yang ia ambil tadi. Mereka berdua keluar dari perpustakaan. Caine tak bertanya apapun dengan Selia mengenai buku dan surat yang ia temui. Selia mengantar Caine sampai depan kamarnya.

Caine masuk dan menutup pintu kamarnya. Caine duduk di kasurnya. Ia memanggil kembarannya. "Caine, ada yang ingin ku tunjukkan pada mu" ucap Caine sembari menunggu kembarannya muncul. "Iya, ada apa?"  tanya Caine hologram. Caine menunjukkan surat yang ia bawa dari perpustakaan. Caine tidak membawa buku dengan sampul putih polos tadi. "Caine, apa kau tak tau penulis surat ini?" tanya Caine hologram. "Tentu saja aku tak tau. Tidak ada nama penulisnya" jawab Caine. "Tapi, jika ku amati. Surat ini memiliki tulisan tangan yang mirip dengan yang tertulis di buku kan?" sahut Caine hologram.

"Di sampul buku sebelumnya tertulis nama Alicia Sinclair. Dan dalam buku itu memiliki tulisan tangan yang benar benar mirip dengan yang ada di surat ini. Apakah arwah Alicia yang menulis ini semua? Aku tak yakin sebenarnya. Tapi, apa mungkin Alicia sebenarnya belum mati." ucap Caine berpikir keras. "Kita tak tau apa apa soal bangunan ini dan isinya. Sejarahnya juga" sahut Caine hologram.

"Tapi, kata Mia. Semua barang disini adalah asli milik keluarga ini. Mereka cuma berpindah tempat." ucap Caine. "Jika begitu, berarti tempat ini memiliki sejarah yang bisa dibilang sama." ucap Caine hologram. Lalu setelah itu tiba tiba Caine hologram terdiam. Di dahinya tertulis kata ERROR. "Caine, kau tak apa? Apakah terjadi sesuatu?" tanya Caine kepada kembarannya karena menyadari sesuatu yang salah.

Caine hologram diam lumayan lama. Caine menunggu dengan khawatir. "C-cai-ne. B-baga-imana. A-app. A. A-akku." suara Caine hologram sebelum tiba tiba menghilang lagi. Tak lama kemudian Caine hologram kembali normal. "Hai, apa aku pergi terlalu lama?" tanya Caine hologram.

"Sedikit. Apa yang terjadi dengan mu?" tanya Caine khawatir. "Tak apa. Ada sesuatu yang mengganjal dengan sistem ku. Caine aku menemukan sesuatu yang mengejutkan. Molly. Si kucing putih yang cantik itu. Dulu nya adalah penghuni dunia ini. Dan dia dulu juga manusia. Aku juga menemukan sesuatu. Bahwa 9 wanita itu juga dari dunia ini. Aku tak paham kenapa mereka bisa menemui Rion di dunia sana. Namun, jika mereka mati di dunia sana. Mayatnya akan kembali di dunia ini. Meskipun makam mereka di dunia sana ada, tapi makam itu terpindah  dengan sendirinya ke dunia ini. Dan mungkin arwahnya masih tersangkut di antara 2 dunia. Aku belum bisa menjelaskan nya. Sistem ku masih sedikit eror." ucap Caine hologram.

Caine tentu saja terkejut dengan yang dikatakan kembarannya. Caine semakin bingung tentang sejarah dari keluarga ini. Dan peristiwa apa yang menimpa 9 wanita itu.

"Baiklah, begini saja. Malam ini kau harus pergi ke perpustakaan. Seperti yang tertulis di surat itu. Akan ku temani" ucap Caine hologram. Caine sedikit takut jika ke perpustakaan. Apalagi dengan kembarannya. Jika terjadi sesuatu, kembarannya bisa tiba tiba menghilang dengan mudah. Dia tak bisa. Caine berpikir sejenak. Tapi mau tak mau ia harus ke perpustakaan malam ini. Ia sangat penasaran tentang ruangan itu.

Love in another world (RionCaine) Where stories live. Discover now