manis

5.1K 655 34
                                    

Jaki membuka kulkas, lalu menutupnya. "Mami ngga ikut?" tanya Jaki. "Ikut kemana?" Caine bertanya balik dengan raut wajah kebingungan. "Anak anak pada main di pantai belakang rumah, ada papi juga disana" ujar Jaki yang buru buru pergi. Ternyata mereka semua pergi ke pantai, itulah sebabnya rumah sangat sepi.

Caine menyusul dari belakang. Ia melihat Rion duduk di kursi dengan payung di atasnya, sambil menyeruput air kelapa muda. "CAINE, SINII!!" ajak Rion dari kejauhan. Caine berjalan ke arah Rion dan duduk di sampingnya. "Semuanya pada ngumpul di sini, pantes rumah sepi banget. Kirain kamu ada bisnis sampe anak anak ikut semua" ucap Caine.

"Hehe, nggak. Hari ini libur dulu. Anak anak minta ditemenin main di pantai." jawab Rion sambil melihat ke arah laut.

Rion memegang tangan Caine. "Caine, sebenarnya aku tak mengerti dengan yang kau bilang malam itu. Tapi aku berjanji takkan meninggalkan mu." ucap Rion sambil memandangi Caine. "Oh, tentang malam itu. Sudahlah, lupakan saja. Aku hanya banyak pikiran tadi malam, dan berbicara ngawur. Maaf yaa." ucap Caine sambil mengelus punggung tangan Rion. "Tapi, ngomong ngomong. Dari mana kau dapat kelapa itu?" tanya Caine. "Oh, tadi waktu Krow dan jaki bercanda. Mereka kejar kejaran. Krow sampe nabrak pohon kelapa di pojok sana. Kelapa ini tiba tiba jatuh. Untung ngga kena kepala." Rion menjelaskan sambil tertawa. Caine sedikit tertawa.

Anak anak memandangi mereka berdua dari kejauhan.

Mia: kalo ngeliat mami sama papi akur tuh, adem gitu rasanya.
Selia: iya
Echi: eh, momen 1 kali seumur hidup inii, ji potoo jii
Riji: oke oke.

Ketika hari mulai panas, satu persatu anak anak mulai menyudahi bermain itu. "Ayo, kalian mandi dulu. Abis itu makan siang bareng." suruh Rion ke nak anaknya. "Iya pihh" jawab mereka serempak. Caine sedang sibuk menyiapkan makan siang, sementara anak anaknya pergi mandi.

Caine yang sedang memotong motong ayam, dikejutkan oleh tangan yang melingkar di pinggangnya. Rion memeluk Caine dari belakang dan menyandarkan kepala nya ke bahu Caine.

"Hari ini masak apa sayaangg? Mau aku bantuin?" ucap Rion yang niatnya cuman menggoda. "Aku mau bikin ayam woku, kamu bantu bikin bumbu halusnya yaa" ucap Caine sambil memegang dagu Rion. "Hihi, bwolehh." ujar Rion kesenangan. Rion merasa bahwa hanya ada dirinya dan Caine. Tanpa memikirkan perasaan anak anaknya.

"Eh, ini cabe rawit nya 3 aja. Jangan pedes pedes. Trs juga, ini kalo potong bawang jangan kecil kecil. Nanti kan si alusin lagii". Ucap Caine sedikit cerewet. "Iyaa sayangg" Rion menanggapi dengan sabar. Anak anaknya yang selesai mandi, hanya memantau mereka dari jauh.

Key: aduhh, si bapak. Perasaan dulu ngga kayak gini kan ya?
Elya: iya, dunia serasa milik berdua.
Selia: jadi nyamuk kita bjirr
Echi: ji, potoin lah jii
Riji: iya iya, blom ngomong juga udah gua poto.
Krow: bisa so sweet gitu ya si tua bangka.
Mia: ih, kak krow. Ngga boleh kayak gituu.
Jaki: sekali kali, jarang banget kan
Gin: harus di abadikan ini mah.
Makoto: heem, kapan lagi yekan.

Setelah makanan siap, Caine memanggil anak anaknya. Belum dipanggil bahkan mereka sudah duduk rapi dan siap menyantap makanan. Setelah mereka makan, mereka berkumpul di ruang tengah. Untuknya bercanda ataupun bertukar cerita.

Ketika hari mulai sore, Rion, Gin dan Riji pergi mengurus sesuatu. "Aku hari ini pulang sekitar jam 11 an. Kamu kalo ngantuk, ngga usah nungguin aku pulang. Langsung tidur aja ngga papa." ucap Rion berpesan kepada Caine. Caine mengangguk dan mereka pun pergi.

Love in another world (RionCaine) Where stories live. Discover now