belum berakhir,

4.9K 628 13
                                    

3 tahun berlalu sejak kejadian itu. Caine sekarang mahasiswa semester 8 yang sibuk mengurus skripsinya. Caine sudah terbiasa dengan dirinya yang sekarang. Walau kadang, ia merindukan keluarga kecilnya.

Caine bangun dari tempat tidurnya seperti biasa, ia selalu membuka ponselnya untuk mengawali hari. Tapi entah mengapa, ponselnya tak berfungsi hari itu. "Apakah harus hari ini aku mengganti ponselku? Aku tidak punya uang sama sekali. Kenapa harus sekarang????." Caine  menggerutu.

Mau tak mau, ia harus pergi memperbaikinya. Dan itu juga membutuhkan uang. "Huh, semoga saja masih bisa di perbaiki" ucap Caine dengan nada kesal. Caine membuka celengan nya dengan tulisan yang menempel di samping celengan nya 'untuk hari hari sial'.

Hari ini Caine masuk kampus agak siang. Ia berjalan kaki menuju konter untuk memperbaiki ponselnya. Karena jarak konter itu dengan kosannya, tidak jauh.

"Mas, ini hp nya ngga bisa nyala. Kira kira kalo di benerin, berapa ya?" tanya Caine sambil merogoh sakunya. Penjaga konter melihat lihat kondisi ponsel itu. "Wah, ini 50 aja dek. Ambil nanti sore yaa." ucap mas itu. Caine merogoh sakunya mencari uang berwarna biru. Setelah memberi uangnya, ia kembali ke kosan.

Ponsel itu selesai di perbaiki, nanti sore. Caine sangat santai dengan hidupnya, karena ia sudah selesai menulis skripsinya. Sangat melegakan. Caine pulang ke kosannya dan beres beres beberapa yang perlu di bereskan. Setelah itu ia bersiap siap pergi ke kampus. Sesuai jadwal, hari itu ia masuk jam 12 siang.

Jarak antara kosan Caine dengan  kampusnya tidak terlalu jauh. Biasanya ia jalan kaki atau nebeng temennya. Tapi hari ini ia memutuskan untuk menaiki angkutan umum.

Setelah tiba di kampus, ia tidak langsung menuju kelas. Ada 30 menit lagi sebelum kelas di mulai. Caine duduk di kantin untuk sarapan.

Ketika ia sibuk mengunyah nasi kuning, seseorang lewat di depannya. Dengan jas rapi berwarna hitam. Rasa de javu muncul di benak Caine. "Eh, bentar. Kayak pernah liat tu orang. Tapi dimana ya?" ucap Caine dalam hati.

Ketika ia menoleh untuk melihat siapa itu, ia tau persis. Itu Rion. Caine sangat terkejut. "Oh, iya. Dulu kan Molly pernah ngomong. Emang di dunia ini ada kembaran Rion juga. Tapi kenapa bisa dia ada di sini?" batin Caine. Ia tak terlalu memperdulikan nya. Ia menghabiskan nasi kuning itu, lalu bergegas menuju kelas.

Love in another world (RionCaine) Where stories live. Discover now