di sekap

2.8K 347 6
                                    

Ketika pagi datang, sekitar pukul 8 pagi. Rion hari ini ingin membangunkan Caine. Rion mengetuk pintu kamar Caine, namun tak ada jawaban. Rion mengira bahwa Caine masih tidur. Rion membuka pintu kamar itu. Begitu dibuka, ia melihat kasurnya sudah berantakan. Rion tak melihat Caine ada di kamarnya. Rion juga tak mendengar gemercik air yang menandakan bahwa Caine tak ada di kamar mandi.

Rion berpikir mungkin Caine sudah bangun dan ada di dapur. Rion keluar kamar dan menuju dapur. Namun dapur masih sepi. Rion tak melihat siapapun di dapur. Key tiba tiba datang ke dapur dengan rambut berantakan dan masih mengenakan piyama. "Key, mami mana?" tanya Rion. "Nggak tau pih. Hoaammm... Aku aja baru bangun" jawab Key sambil menguap.

Rion memasang wajah kebingungan. "Loh? Emang mami ngga ada di kamar?" tanya Key. "Ngga ada, papi udah cek ke kamar. Kirain udah di dapur." ucap Rion. Key yang sedang menggaruk lengannya, berhenti menggaruk. "Mami kemana ya? Ngga biasanya mami pergi ngga pamit gini." ucap Key. "Nah, itu dia. Coba papu keliling. Siapa tau nemu mami" ucap Rion kemudian melangkah menjauh dari dapur.

"Yaudah, aku bangunin anak anak ya pih" ucap Key. Dari jauh, Rion mengacungkan jempolnya. Rion mengelilingi mansion itu. Ia mencari ke setiap ruangan. Setiap sudut di mansion itu. Namun tak menemukan keberadaan Caine. Rion menuju kamarnya untuk mengambil ponsel. Ia ingin menghubungi Caine. Ketika Rion membuka ponselnya, terdapat 1 pesan dari makomi dan 1 foto darinya. Rion membuka pesan itu.

'Lihatlah, Rion. Aku dapat mangsa baru.' begitulah isi pesannya. Makomi juga mengirimkan foto Caine sedang diikat dan terlihat tak berdaya. Sepertinya Caine dalam keadaan pingsan. Dalam foto itu, pakaian Caine sobek di beberapa bagian.

"Bajingan" gumam Rion. Rion membalas pesan itu 'jangan coba coba lu nyakitin dia'. Tak lama pesan Rion di balas 'memangnya kenapa? Padahal aku baru saja memulai permainan yang seru. Jika kau ingin melihatnya, kau harus ke sini. Sendirian.'

Rion sedang berpikir. Apa yang harus ia lakukan sekarang. Tiba tiba ponselnya berdering memunculkan Caine hologram. "Huft, syukurlah aku berhasil meretas ponselmu. Ada sesuatu yang darurat" ucap Caine hologram.

"Aku sudah tau itu. Jadi apa yang akan kita lakukan." tanya Rion meminta saran Caine hologram. "Ion, tempat Caine di sekap tak jauh dari mansion ini. Aku akan mengirimkan lokasinya kepadamu. Kau harus bergerak cepat. Jika perlu kau membawa anak anakmu." ucap Caine hologram. "Tidak, aku takkan menyeret anak anakku ke dalam situasi ini. Terlalu bahaya untuk mereka. Aku akan memulai rapat dengan anak anak di ruang tengah. Secepatnya aku akan ke lokasi itu" ucap Rion

Rion langsung mengumpulkan anak anaknya di ruang tengah dan memulai rapat.

Krow: kenapa nih kita di kumpulin di sini.
Riji: ngga tau, ngikut aja.
Rion: jadi, kalian pasti tanya tanya kenapa papi ngumpulin kalian semua disini. Papi dapat kabar, mami Caine di sekap.
Key: hah? Terus gimana?
Rion: papi bakal dateng ke lokasi itu sendirian. Tugas kalian ngumpulin anak buah kita sebanyak banyaknya. Kalo ada berita darurat dari papi. Kalian langsung kirim anak buah kita ke sana. Lokasinya papi kirim ke Krow. Kalian pasti tau musuh kita siapa.
Makoto: makomi?
Rion: iya
Gin: pi, kenapa ngga kita aja yang turun?
Rion: nggak, terlalu bahaya buat kalian. Lawan kita makomi. Kita ngga tau rencana si licik itu.
Riji: tapi, kalo papi ke sana sendiri. Sama aja papi jadi sandranya. Kita ngga mau papi kenapa napa.
Rion: udah, nurut aja ya. Biar papi yang selesain ini semua. Kumpulin semua anak buah kita
Rion: udah jelas semua? Ada pertanyaan?

Semua anak nya menggeleng pelan. Rion pun mengakhiri rapat itu dan bersiap pergi ke tempat dimana Caine disekap. Rion mengemudikan mobil hitamnya dengan kecepatan tinggi. Rion tak sendiri, ia ditemani Caine hologram yang ada di saku bajunya.

Sementara di ruang tengah.

Riji: kita ngga bisa biarin papi sendirian di sana
Key: setuju
Makoto: makomi tuh bukan orang sembarangan. Dan pasukannya tuh banyak banget. Bisa bisa papi ngga pulang malam ini.
Echi: napa sih, tu orang keras kepala banget kalo dibilangin.
Selia: jadi, kita harus gimana sekarang?
Gin: kita yang turun gimana?
Makoto: aku ngikut aja sih.
Krow: boleh sih, tapi kita tetep butuh bantuan anak buah.
Elya: kita harus ngumpulin berapa banyak?
Gin: sebanyak banyaknya. Kita kepung tempat itu.
Jaki: eum, masalahnya. Kita ngga tau dimana tempatnya.
Key: iya juga. Eh, Krow share ke kita lah lokasinya
Krow: iye iye.
Elya: tempatnya deket sama mansion kita. Bekas gudang kayaknya.
Gin: oke sip.
Riji: Gin, gua, Mako sama Krow cek persediaan senjata. Sementara yang lain kumpulin anak buah ya. Suruh ngumpul di basecamp
All: oke

Mereka semua bersiap siap. Mereka tak bisa tinggal diam mendengar kabar maminya di sekap. Dengan pasukan berjumlah 320 dan ditambah mereka, totalnya menjadi 330. Mereka mengenakan seragam anti peluru lengkap. Dan mereka menyamar seolah menjadi anak buah. Mereka tidak ingin Rion tau, jika Rion tau pasti mereka pasti dimarahin habis habisan.

Love in another world (RionCaine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang