cerita sore

2.9K 343 9
                                    

Ketika sampai rumah, Caine berjalan sendirian menuju kamarnya. Caine masuk ke kamarnya. Ia merebahkan dirinya di kasur kesayangannya. "Aduh, capek" gumam Caine. Jam dinding di kamarnya menunjukkan pukul pukul 04.30 pm. Di hari hari biasa, Caine akan memasak makanan. Dan makan bersama. Hari ini Caine cukup kelelahan. Caine juga merasakan kejenuhan.

Caine mencari ponselnya. Ia baru ingat, bahwa ponselnya hancur akibat ulah Makomi. Sebenarnya Caine tak terlalu memerlukan ponsel. Tapi biasanya ia selalu bercerita dengan kembarannya. Caine menyesal tak mendengarkan ucapan kembarannya. Caine bangkit dari tidurnya dengan panik. Ia baru ingat bahwa hampir 1 bulan ia tak menjejakkan kakinya ke kampus. Ia bingung harus melakukan apa.

Jadwal kuliahnya dan beberapa dokumen kuliahnya ada di ponselnya. Caine berjalan keluar kamar. Niatnya ingin menemui Rion untuk meminta ponsel baru. Caine juga berniat untuk bertanya tentang jadwal kuliahnya kepada Rion, mengingat Rion pernah menjadi dosen disana. Walau hanya sebagai dosen penguji.

Caine menuju kamar Rion. Ia melihat Rion sedang duduk di lantai kamarnya dengan santai. Menghadap pintu balkon yang lebar. Sambil memandang indahnya sunset. Melihat tubuh kekar Rion dari belakang, membuat Caine ragu untuk menemui Rion dan mengutarakan permintaannya. Caine sedikit bimbang.

Caine mengetuk pintu kamar Rion yang tak tertutup. "Ion, aku masuk ya?" tanya Caine yang masih berdiri di ambang pintu. "Iya, masuk aja sayang. Ada perlu apa kamuu?" ucap Rion tanpa membalikkan badannya. Caine masuk dan ikut duduk di samping Rion. Di lantai.

"Ion, kenapa duduknya di lantai?"

"Gapapa, biar adem aja"

Caine memandang sunset di depannya. Matahari nya terlihat seperti kuning telur asin. Dengan kombinasi awan berwarna kuning dan oren.

"Cantik banget kan. Sunset nya"

"Hmm"

"Jadi, ada perlu apa kamu kesini sayang?" tanya Rion yang mengalihkan pandangannya ke Caine. Caine sebenarnya tak ingin membicarakan Makomi sekarang.

"Ion, maafin aku soal kejadian tadi. Aku salah karena pergi tanpa seizin mu" (Caine menunduk dan merasa bersalah)

"Iya, aku udah maafin. Tapi kamu jangan gitu gitu lagi yaa. Kalo ada apa apa harus cerita sama akuu"

"Kamu ngga marah?"

"Aku udah nglewatin banyak peristiwa sebelum ada kamu. Dan aku belajar, bahwa merespon sesuatu dengan marah itu ngga baik. Aku takut ngga sengaja ngucapin kalimat yang ngga seharusnya aku ucapin. Dan kejadian fatal terjadi. Aku ngga mau ngulangin hal itu"

Caine teringat dengan cerita yang ia baca di buku. Dalam ruangan itu. Tentang kematian Alicia. Caine tersenyum. "Aku masih ngga tau apa maksud Makomi nglakuin ini semua." ucap Rion sambil menghela nafas panjang. Caine masih belum menelusuri lebih lanjut. Apa masalah Makomi sebenarnya dengan Rion.

"Ion, kamu bisa ceritain ke aku ngga. Yang tentang Alicia. Aku penasaran dikit"

"Beneran?" (Rion memasang wajah terkejut)

"Kenapa emangnya? Kok kamu liatin aku gitu banget"

"Ngga papa, kaget aja. Dulu, kamu selalu pergi kalo aku mulai cerita tentang masa lalu"

"Huh, beda orang Rion. Beda Caine."

"Haha, iya iya. Jadi, dulu aku dapat Alicia itu karena ada sepasang petani yang jual anaknya ke aku. Itu Alicia. Aku sebenernya ngga tertarik buat beli dia. Tapi orang tuanya maksa banget. Akhirnya setelah aku di bujuk beberapa kali, aku pun luluh dan beli dia. Alicia punya kakak, namanya Makomi. Waktu aku transaksi sama petani itu. Makomi liatin aku dari jauh. Wajahnya dendam gitu. Ketika Alicia aku bawa pulang ke rumah, Untungnya di sambut baik sama Reina. Reina itu mantan istri kedua ku.

Aku ngga sengaja ngehamilin Alicia waktu aku pulang dari ngurus bisnis dan dalam keadaan mabok berat. Itu sebenernya kejadian malu maluin sih. Tapi aku janji, bakal nikahin dia sebelum anak pertamanya lahir. Dia tetep setia nungguin. Aku sebenernya ngga ngelarang dia buat ketemuan sama cowok. Aku cuman batesin aja. Soalnya Alicia tuh orangnya friendly ke cowok cowok. Takutnya kenapa napa gitu. Aku udah tau, kalo Alicia sering ketemuan sama Makomi tapi anehnya selalu sembunyi sembunyi. Cuman suatu hari, aku dapet kabar dari Reina kalo si Alicia ketemuan sama Makomi lagi.

Reina nunjukin foto Alicia lagi ngobrol berdua sama Makomi. Aku liatnya biasa aja. Sampe aku nerima sebuah foto. Di foto itu terlihat jelas banget kalo Alicia lagi ciuman sama Makomi. Aku bingung, emangnya harus segitunya banget mau nunjukin sayang ke saudara. Menurut ku, itu ngga wajar banget. Apalagi, Alicia lagi hamil. Itu yang bikin aku marah. Aku udah janji ke Alicia buat nikahin dia sebelum anak pertamanya lahir.

Aku marah banget sampe aku ngga sengaja ngucapin kalimat yang harusnya ngga aku ucapin. Aku tunda pernikahan ku sama Alicia. Sampe dia udah melahirkan anak pertamanya dan hamil lagi. Jarak kehamilan anak pertama Alicia dan kehamilan keduanya cukup jauh. Bahkan aku udah punya 9 anak. Aku mendapatkan 6 wanita lainnya dari orang orang yang tak mampu melunasi hutangnya kepadaku. Dan menumbalkan anak perempuannya.

Untuk kehamilan kedua Alicia, aku ngga yakin kalo itu anak aku. Belum sempat aku nikahin dia, Alicia kecelakaan dan meninggal. Alicia udah melahirkan anak keduanya.tepat 1 hari setelahnya. Di hari pemakaman Alicia, Makomi datang dan ngomong ke aku. Kalo dia bakal bikin hidupku ngga tenang. Aku tau, mungkin dia marah karena kehilangan adik perempuannya. Mungkin dia ngira aku yang bunuh Alicia. Padahal ngga." ucap Rion menjelaskan cerita tentang masa lalunya.

Caine mendengarkan cerita Rion dengan seksama. Sedikit berbeda dengan versi yang Caine baca di buku. Caine sedikit bingung. Ntah cerita mana yang asli. "Oh, gitu. Jadi Makomi pikir kematian Alicia itu gara gara kamu dan bikin salah paham?" tanya Caine.

Rion hanya mengangguk pelan. Caine menyimpulkan beberapa hal pada cerita ini. Intinya Rion marah waktu Alicia ketemuan sama Makomi. Yang bikin Rion marah, karena mereka berdua sampe ciuman. Sedangkan di diary Alicia, ngga di jelasin. Mereka ngapain aja waktu ketemu. Kenapa bisa mereka berdua ciuman. Itu ngga akan terjadi, jika keduanya tak memiliki hubungan. Pasti mereka berdua menjalin hubungan di belakang Rion. Lalu Rion merasa di selingkuhi padahal Alicia mau di nikahi. Rion menunda pernikahan sampe anak pertama nya lahir dan bahkan hamil anak kedua.

Rion ngga tau, anak kedua yang si kandung. Beneran anak dia atau bukan. Habis itu Alicia meninggal karena kecelakaan.

Menurut cerita dari Rion, kejadian Alicia meninggal itu. Mungkin selang beberapa bulan setelah kejadian Alicia yang di tampar. Tapi, dibuku di tulis bahwa kejadian Alicia meninggal. 1 hari setelah Alicia di tampar. Ini yang bikin bingung

Pikiran Caine saling beradu. Ntah mana cerita yang asli. Sebenarnya cerita yang asli bisa di lihat jika Caine pergi melihatnya sendiri. Tapi itu tak mungkin.

Love in another world (RionCaine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang