malam

5.8K 789 34
                                    

Suasana malam telah datang. Hanya sunyi yang ada. Suara jam dinding berbunyi nyaring. Menunjukkan pukul 11 malam. Dinginnya angin malam serasa menembus tulang.

Caine sendirian di ruang tengah. Terlihat sedang menunggu seseorang. Lampu ruangan sudah mati dari jam 9 tadi. Hanya ada cahaya remang remang dari lampu hias di sudut ruangan.

"Mami...". Panggilan dari seseorang dengan piyama berwarna lilac dan rambut acak acakan, sambil mengucek matanya pelan. "Iya?" sahut Caine. "Mami blom tidur? Kok masi di sini?" tanya seseorang itu yang ternyata Echi.

"Iya, blom bisa tidur. Nungguin kak gin. Blom pulang. Echi kenapa bangun?" tanya Caine. "Niatnya mau ke kamar mandi, tapi liat Mami duduk sendirian. Aku jadi kesini." jelas Echi. "Eee, Mami. Aku ke kamar mandi dulu yaa. Nanti aku ke sini lagi." ucap Echi.

"Yaudah, kalo gitu sekalian balik ke kamar aja. Bobo lagi. Ini masi malem. Nanti susah bangun pagii." ucap Caine memberi saran. "Nggak deh, aku mau nemenin mami." kata Echi yang langsung berlari ke kamar mandi.

Tak lama Echi datang sambil membawa gulingnya. Ia duduk di samping Caine. Menyandarkan kepalanya di bahu Caine. Tangan Caine terulur untuk mengelus rambut ungu itu. Membuat Echi terlelap. Caine yang mulai mengantuk, ikut tertidur.

Pintu depan terbuka, akhirnya gin dan Rion pulang. Tepat pada pukul 1 dini hari. Mereka berdua melihat Caine dan Echi tertidur pulas di sofa ruang tengah, dengan kepala saling bersandar. Rion tersenyum melihat momen itu. Echi dipindahkan ke kamarnya oleh gin. Sementara Caine, di gendong oleh Rion ke kamar. Rion memindahkan Caine ke kasur dengan sangat hati hati agar Caine tidak terbangun.

Rion menyelimuti Caine, sebelum pergi Rion memandangi wajah Caine. Mengelus rambut merahnya dengan halus. Mencium kening Caine, keluar kamar lalu menutup pintunya.

Love in another world (RionCaine) Where stories live. Discover now