mimpi

5.3K 688 61
                                    

Hingga ketika Caine sudah selesai sidangnya, ia permisi untuk keluar dari ruang sidang. Tapi ada panggilan yang menahan Caine untuk tidak jadi keluar. "Caine?" Rion memanggilnya. "Iya Pak, ada yang bisa saya bantu?" tanya Caine. Rion mendekat dan memeluknya. "Caine, akhirnya aku menemukanmu setelah aku mencari mu selama 3 tahun" ucap Rion.

"H-hah? R-rion?" ucap Caine terkejut. Caine membalas pelukan itu. Caine menangis di pelukan Rion. Rion mengelus rambut merah Caine dengan lembut. Sentuhan itu kini Caine rasakan kembali setelah sekian lama. "A-aku merindukan mu Rion..." ujar Caine diiringi isak tangisnya.

Caine masih memeluk Rion. Rion melepaskan pelukannya. Rion memandang wajah Caine, dan menghapus air matanya. Mereka saling menatap. "Aku pikir, kita ngga akan ketemu lagi Caine" ucap Rion dengan mata sayu. "Sekarang, kita ngga akan terpisah lagii" ucap Caine dengan senyumnya.

"Ion, gimana kamu bisa sampe sini?" tanya Caine. "Panjang ceritanya, ikutlah dengan ku" jawab Rion sambil menggandeng tangan Caine. "Bagaimana dengan anak anak? Mereka pasti kesepian di sana" ucap Caine dengan ekspresi khawatir. "Kau tau, aku punya sedikit kejutan untuk mu." ucap Rion dengan bersemangat.

Caine tersenyum, ia tak sabar dengan kejutan yang Rion maksud. Rion menggandeng tangan Caine ke parkiran basement. Mereka mengendarai mobil sport berwarna hitam. Mereka menuju mansion mewah, diantara perbukitan.

Ketika mereka sampai, Rion membukakan pintu Caine. Seperti biasa, Caine sudah lama tak melihat bangunan mewah. Ia sedikit terpukau. Caine berjalan mengekori Rion. Mereka menuju pintu utama. Rion memberi isyarat kepada Caine untuk membuka pintu.

Ketika pintu di buka, "SURPRISEEE!!!!!" teriak semua orang di depan pintu. Caine sangat terkejut mendengarnya. Itu anak anaknya. "YEAYYY, MAMII PULANGG" teriak Echi. Caine diam membeku. Ia masih tak menyangka Caine bertemu dengan anak anaknya kembali. Semuanya lengkap. Mia datang memeluk Caine. "Akhirnya aku bisa ngeliat mami lagi. Aku kangen banget sama mami" ucap Mia dengan senyum lebar di wajahnya. "Welcome home, mami" ucap Riji dengan memberikan buket mawar merah kepada Caine.

"I-ini beneran? A-aku ngga lagi mimpi kan?" tanya Caine sambil menoleh ke Rion. "Mami, coba cubit tangannya pake buldozer. Biar kerasa kalo bukan mimpi" ucap Krow. Membuat Caine tertawa. Caine sangat bersyukur dengan dirinya saat ini. Caine duduk di sofa, lalu anak anaknya datang mengkrumuni.

"Aku tadi dikampus udah ketemu mami loh" ucap Key mengawali pembicaraan. "Oh iya, kamu tadi skripsian juga? Gimana? Lancar kah?" tanya Caine. "Hehe, ngga mami. Aku disana cuman disuruh papi. Nungguin mami dateng" jawab Key. "Gimana kamu bisa tau, aku di kampus itu?" tanya Caine kepada Rion. "Papi nyuruh orang buat nyari tau tentang mami." ucap Mia.

"Tapi kok bisa, tiba tiba masuk ke kampus langsung jadi dosen gitu." tanya Caine dengan wajah tak percaya. "Papi apasih yang ngga bisa" jawab Riji. Rion memotong pembicaraan itu "ngobrolnya udah dulu, mami pasti capek. Abis sidang skripsi" ucap Rion

"Alaah, aku masih pengen ngobrol sama mami" Echi merengek. "Lanjut besok ajaa yaa" ucap Rion. Mami membujuk Echi untuk menurut dengan papi nya.

Love in another world (RionCaine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang