memori

3.1K 428 13
                                    

Caine keluar dari perpustakaan. Ia melewati lorong tadi menuju kamarnya. Anehnya, Caine tak merasa ketakutan ketika melewati lorong itu. Caine melewati kamar Rion. Rion sedang tidur, dengan posisi terlentang. AC di kamar Rion menyala, tapi ia malah bertelanjang dada. Caine masuk ke kamar Rion. Caine menyelimuti Rion. Caine memandang wajah yang lelah itu. Mengelus rambut ungu gelapnya. Mencium kening Rion, lalu mematikan lampu kamar. Caine keluar dari kamar. Ia menikmati malam yang sepi itu.

Caine berjalan menuju ruang tengah. Ada sekelebat memori tiba tiba terlintas dipikirannya. 9 wanita sedang bercengkrama dan bercanda di ruang tengah itu. Terlihat sangat bahagia. Caine tak tau memori itu berasal dari mana. Tiba tiba saja muncul. Caine melihat ke dapur. Caine seperti kembali ke masa Alicia masih hidup. Alicia sedang memasak dan ia di kejutkan dengan Mia yang tiba tiba bisa berjalan. Caine seperti melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.

Padahal itu hanya bayangan dari memori yang tak tau berasal dari mana. Terlihat bahwa di masa itu, semua tampak sangat bahagia. Tak ada kecemburuan dari 1 wanita, ke wanita lainnya. Caine masih mengantongi ponselnya. Caine hologram muncul. "Caine, kau melihatnya?" tanya Caine hologram. "Memori itu?" tanya Caine balik. "Iya, itu sedikit memori dari kepala ku. Aku mempelajari teknik baru. Aku bisa mentransfer memori yang ada di pikiranku ke pikiranmu. Maafkan aku, hanya mencobanya hihi" ucap Caine hologram.

"Tak apa Caine" ucap Caine. Caine duduk di sofa ruang tengah. "Caine, saat ini ntah mengapa. Aku juga ingin menceritakan hal yang baru saja ku temui, kepada Molly. Sudah lama aku tak bertukar cerita dengannya. Meskipun respon Molly tidak seperti yang aku harapkan. Aku hanya ingin berbagi kisahku saja" ucap Caine dengan raut wajah sedih. "Aku juga. Aku merindukan sikap cerewetnya. Sudah lama aku tak bertemu dengannya. Aku juga tak tau dia sekarang ada di mana" ucap Caine hologram. "Menurut mu, apa Molly merindukan kita?" tanya Caine. "Kurasa tidak, hahaha" ucap Caine hologram.

"Mungkin aku besok mengunjungi makam Alicia. Kau ikut?" tanya Caine kepada kembarannya. "Tidak, aku di sini saja. Susah bagimu bepergian dengan ku." ucap Caine hologram. "Untuk kali ini. Jika kau ingin ikut, ikutlah. Aku bisa membawa mu pergi bersama ku" ucap Caine. Caine hologram mengangguk dan tersenyum. "Caine, beritahukan aku dimana makam Alicia" ucap Caine.

"Setelah kau keluar dari mansion ini, kau harus menuju ke arah selatan. Sekitar 700 meter, kau akan menemukan gereja tua dengan lonceng emas di atasnya. Makam Alicia ada di belakang gereja. Dari gereja, kau harus menuju ke selatan 100 meter. Lalu kau akan menemukan jalan kecil. Tetapi masih bisa di lewati mobil. Kau ikuti jalan kecil itu. Lalu kau akan menemukan pintu masuk pemakaman umum. Makam Alicia berwarna putih." ucap Caine hologram.

"Oke, haruskah aku mengajak seseorang selain dirimu?" tanya Caine. "Terserah kau saja" jawab Caine hologram. Caine menuju kamarnya. Karena melihat jam dinding yang berdenting di ruang tengah. Sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. "Caine, aku akan pergi tidur. Bangun kan aku jam 8 pagi." ucap Caine kepada kembarannya. "Baiklah, selamat malam." ucap Caine hologram sebelum menghilang.

Caine naik ke kasurnya dan bersiap untuk tidur. Baru 5 menit Caine merebahkan dirinya, dia sudah terlelap.

Love in another world (RionCaine) Where stories live. Discover now