dosen

5.3K 692 22
                                    

Kegiatan di kampus hari itu cukup melelahkan untuk Caine. "Aduh, hari ini capek banget. Jajan es krim enak kali ya?" ucap Caine sambil peregangan kecil. Caine menuju kantin untuk membeli es krim nya.

Dikantin, Caine bertemu dengan Rion. Sama sama membeli es krim. Setelah Caine selesai membeli es krim nya, Caine duduk di bangku tak jauh dari Rion yang sedang berdiri. Rion menatap Caine dan tersenyum. Lalu pergi. Caine menatap hal itu dengan aneh. "Aneh banget tu orang. Kenal aje kagak. Oh, mungkin ramah aja kali ya" ucap Caine sembari menggigit es krim nya.

Setelah selesai memakan es krim nya, ia pulang ke kos annya. Merebahkan dirinya di kasurnya. Ia tak sengaja melirik jam dinding yang tergantung tepat di atas kepala nya. Jam menunjukkan pukul 16:43 pm. "Oh iya, waktunya menjemput hp ku" ucap Caine bangkit dan keluar kamar menuju konter.

Ketika caine sedang berjalan santai, tiba tiba ia merasa ada seseorang sedang mengikutinya dari belakang. Itu Rion. "Orang ini lagi. Jangan jangan mau di begal lagi. Aduh takut" batin Caine sambil mempercepat langkah kakinya. Ketika sampai konter, ia buru buru mengambil ponselnya dan pulang ke kos an dengan secepat kilat.

"Huft.. Huft... Aduh, capek banget gilak. Kayaknya orang itu ngga sampe sini deh. Aman lah ya" ucap Caine sambil memutar gagang pintu kamarnya. Caine langsung rebahan di kasur karena saking capeknya lari lari. Takut di begal.

Caine membuka ponselnya, banyak bubble chat dari teman teman kampusnya. Jadwal sidang skripsi sudah keluar. Dan sialnya, besok adalah jadwal sidang skripsi Caine.

Ada 1 bubble chat dari nomor tak di kenal

Caine merasa bahwa dirinya hari ini sangat sial

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Caine merasa bahwa dirinya hari ini sangat sial. Berlari lari menghindari Rion, dan besok ia harus menghadapi dosen penguji nya yang ternyata adalah Rion.

"Aduh, kenapa hari ini kayak sial banget ya" keluh Caine sambil menutup matanya dengan lengan kanan. Karena kecapekan Caine tidur nyenyak sampai pagi hari.

Alarm berbunyi nyaring, membangun kan Caine. Sidang skripsi dimulai jam 8 pagi. Sedangkan Caine terbangun jam 6 pagi. Masih ada 2 jam untuk ia memejamkan matanya dan pergi ke alam mimpi.

Tapi hari itu adalah hari yang sangat penting bagi Caine, jadi ia segera bangun dari tempat tidur dan menuju kamar mandi untuk bersiap menuju kampus.

Jalan masi sepi, bahkan tidak ada mahasiswa yang berangkat sepagi ini. Caine hanya sarapan dengan roti sisa bulan ini. Ketika ia sampai kampus, ia tak langsung menuju ruang sidang. Caine memutuskan untuk berkeliling taman kampus, menikmati udara pagi yang sejuk. Sesekali ia melirik jam tangannya. Sudah menunjukkan pukul 07:54 am.

Caine bergegas menuju ruang sidang. Disana berjajar banyak mahasiswa yang sedang menunggu namanya dipanggil untuk masuk ruang sidang.

Caine duduk di sebelah perempuan yang nasibnya sama dengan dirinya. "Mbak, nunggu disini dari kapan?" tanya Caine kepada perempuan di sebelahnya itu. Perempuan itu menoleh. "Aku baru sampe kak, jadi belum nunggu lama" jawab nya. Caine terkejut. Perempuan itu wajahnya sangat mirip dengan Key. Dengan rambutnya yang berwarna biru.

Caine tak menyangka bertemu anak gadisnya disini. Caine tersenyum dan bertanya "jurusan apa?". "Sastra kak" jawab perempuan yang mirip Key itu, dengan senyuman di wajahnya. Perempuan itu memiliki garis wajah yang sama persis dengan Key. Caine berbincang bincang sebentar, lalu perempuan itu di panggil menuju ruang sidang. Nama yang sama 'Key'

Nama dan orangnya sangat mirip. "Duluan ya kak" ucap perempuan itu. "Iya, semoga lancar" ucap Caine menyemangati. "Makasi kak" ucap perempuan berambut biru itu lalu meninggalkan Caine.

Setelah beberapa saat, mahasiswa di sana mulai hilang satu persatu. Hingga Caine menyadari bahwa hanya tersisa dirinya yang belum terpanggil. "Kok ngga si panggil panggil sih?" ucap Caine mulai kesal.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Caine di panggil. Caine masuk ke ruangan itu, disana duduk seorang laki laki dengan rambut ungunya dan kacamatanya. Itu Rion. Tapi anehnya, harusnya dosen penguji setidaknya ada 3 orang. Tapi kenapa hanya ada Rion saja disana.

Caine memulai wawancaranya. Sidangnya berjalan lancar.

Love in another world (RionCaine) Where stories live. Discover now